16 - My Ice Antariksa

18K 708 15
                                    

"itu kan cewek yang gue liat di mall sama dia"ucap Alleta ke dirinya sendiri .

"Hai kak Lyra,"kata Dewa menyapa sambil tersenyum .

"Hei Dewa ada di sini ?"tanyanya sambil menghampiri Dewa .

"Iya kak sengaja main kesini"

Mata Lyra tertuju kepada Alleta yang sedaritadi merasakan canggung karena dia telah mendekat .

"Ini siapa ? Cewek kamu ?"tanya ke Dewa .

"Bukan bukan"Dewa membantah .

Lyra menatap Antariksa ."cewek Anta ya ?"tanya Lyra menggoda .

Antariksa menatap malas lalu kembali ke posisi awal .

"Mana mungkin"ucap Dewa .

Lyra tersenyum."Terus siapa dong ? Pengganti Bianca ?"

"bukan juga"kata Dewa lagi .

"Temen kalian?"

"Bukan" "iya" Dewa dan Antariksa mejawab berbarengan tetapi beda jawaban . Antariksa bilang bukan karena Alleta memang bukan temannya . Dan Dewa menjawab iya karena sejak mereka satu ruangan sudah menjadi teman .

"Kakak ngerti deh Anta gapunya temen cewek selain Bianca"ucap Lyra menggoda Adiknya ."nama kamu siapa ?"tanya Lyra .

Alleta tersenyum sedikit ."Alleta"

Lyra membalas senyuman Alleta ."aku Lyra kakaknya Anta"

Alleta sedikit kaget mendengarnya dia pikir Lyra itu pacar Antariksa tetapi dia salah paham ternyata kakaknya .

Lyra melihat jam ."de , bisa kamu tolong kakak ?"tanya Lyra ke Antariksa .

Antariksa menoleh ."bunga buat hiasan di taman belakang ketinggalan di toko , kakak baru inget sekarang"tambahnya .

Antariksa mengangguk kemudian dia segera pergi siap siap .

Antariksa sangat sangat nurut sekali dengan Lyra , menurutnya Lyra itu adalah pengganti ibunya yang sudah tiada sejak dia kecil , dia mempunyai adik perempuan juga tetapi sayang kini adiknya juga sudah tiada .

Handphone alleta bergetar tanda ada yang menelpon ."hallo bun ?"katanya pelan pelan .

"kamu dimana Al ? Ini udah sore loh , bunda tanya ke abang dia gatau kamu kemana"ucap bundanya dari telpon .

"Alleta di rumah temen bun"

"cepet pulang ya gabaik anak cewek pulang mau magrib"

"iya bun Al pulang sekarang"

Dia menutup telponnya lalu menyimpannya lagi di tas , dia ingin berpamitan sekarang .

"kak Dewa , kak Lyra aku izin pulang sekarang ya soalnya bunda udah nyuruh pulang"

"bunda kamu khawatir ya ?"tanya Lyra .

Alleta mengangguk .

"gue anter ya"kata Dewa .

"gausah gausah nanti bolak balik dong"kata Alleta .

"gue sekalian pulang aja"ucap Dewa .

"tumben kamu pulang jam segini ? Biasanya juga malem "kata Lyra .

Dewa nyengir ."masih betah sih , tapi kasian dia , Dewa yang bawa dia kesini masa Dewa biarin dia pulang sendiri kan ga enak,"ucap Dewa .

Lyra melihat ke arah Antariksa yang sudah siap siap untuk pergi ."atau ga gini deh kamu bareng aja sama Antariksa dia kan mau pergi tuh biar sekalian"ucap Lyra .

Antariksa yang mendengar itu mengkerutkan keningnya .

"kenapa harus Anta ?"Tanya Antariksa .

"karena kamu yang mau pergi,"ucap Lyra , kemudian dia melihat raut wajah Antariksa yang malas." ini kakak yang minta loh , masa kamu ga kasian sama Alleta dia kan cewek"tambah Lyra .

"aku bisa pulang sendiri ko kak"ucap Alleta ke Lyra .

"jangan ini udah sore"ucapnya ."Anta anterin Alleta"pinta Lyra lagi .

Antariksa mengangguk  lalu pergi menuju garasi , Alleta tidak percaya .

"tuh Anta mau anterin"bisik Dewa .

"beneran kak ?"tanya Alleta .

Dewa mengangguk . "buruan sana nanti dia berubah pikiran lagi"

Alleta mengangguk lalu mengangkat badannya ."kak Lyra aku pulang dulu ya , kak Dewa duluan"alleta berlari kecil menyusul Antariksa .

Antariksa sudah siap dengan motornya , Alleta agak canggung jika hanya berdua dengan Antariksa .

Motor Alden dan Antariksa itu sama , sama sama tinggi . Biasanya jika dia naik dengan Alden dia pasti memegang pundak Alden sebagai pegangan agar tidak terjatuh , tetapi saat dengan Antariksa dia memegang erat joknya untuk pegangan agar tidak terjatuh .

Alleta mengambil helm yang sudah tersedia di jok motor belakang , mungkin ini untuknya makannya cepat cepat ia pakai , Alleta dan Antariksa di jalan tidak bersuara.

Alleta pun aneh , Antariksa kan tidak tahu rumah dia di mana tetapi Antariksa tidak bertanya sama sekali .

"Kak Anta kenapa ga tanya rumah gue dimana emangnya udah tau rumah gue dimana ?"kata Alleta bertanya hati hati .

"gue udah anterin lo dan sekarang gue di suruh tanya alamat lo dimana?!"ucapnya datar .

Alleta mengelus dadanya , dia tau apa yang harus dia lakukan sekarang ."rumah gue di komplek Bambu Hijau"katanya .

Antariksa mendadak membawa motornya dengan kencang membuat Alleta meremas roknya karena takut terjatuh .

Sampailah akhirnya di depan rumahnya , saat naik kesusahan saat turun pun Alleta tetap kesusahan , dia mencari posisi agar bisa turun dengan baik tanpa berpegangan tetapi belum menemukan .

Tiba tiba uluran tangan pun tiba tiba muncul ."sini,"ucap Antariksa membuat Alleta membulatkan matanya karena tidak percaya .

"gausah ko kak gapapa gue bisa sendiri la- ..."

"helm nya"lanjut Antariksa .

Jlebbbbbb .....

Lagi lagi Alleta membulatkan matanya karena benar benar tidak percaya .

Alleta menggigit bibir bawahnya menahan rasa malu karena sudah kegeeran .

Alleta turun dari motor Antariksa dengan cepat , dia bodo amat mau jatuh kek atau motornya akan goyang goyang karena tidak seimbang .

Alleta melepas helmnya ."thanks"

Bukannya dapat balasan dari Antariksa , Antariksa malah langsung berlalu dengan kecepatan tinggi .

"gue ga ngerti kenapa dia benci banget sih sama gue , yang harusnya benci itu gue sama dia"teriak Alleta .

Alden melihat Alleta di balik pagar tertawa kecil .

"kenapa lo ?"tanya Alden .

Alleta menoleh lalu berjalan masuk ."gue benci sama lo"ucap Alleta  saat melewat ke Alden .

Alden tidak mengerti kenapa tiba tiba seperti itu , tetapi sebenarnya kata kata itu di tujukan kepada Antariksa dan di lampiaskan kepada Alden karena dia sedang ada di situ .

My Ice Antariksa Where stories live. Discover now