5 - My Ice Antariksa

17.6K 657 2
                                    

"HAH ?"Maurin tidak percaya apa yang di katakan oleh Alleta.

"Suttt"Alleta menutup mulut Maurin.

"Masa sih cowok seganteng dia tuh punya phobia gitu"Maurin terus mengkerutkan keningnya.

"Ya gue juga gatau"kata Alleta ikutan bingung.

"Ya tapi dia tuh salah, cewek cewek mana tau dia paling anti kaya gitu coba, seharusnya dia tuh buat pengumuman atau dia bikin kertas terus tempel di badannya "for girls don't touch my hand""ucapnya kesal.

"Ya kali dia seniat itu"

"Ya harus niat , segala sesuatu itu harus di awali dengan niat"

Alleta memutar bola matanya malas.

"Tapi gue kesel gue kan udah minta maaf sama dia tapi pas gue suruh buat dia minta maaf sama gue eh dia malah pergi gitu aja, gila ga sih"

Maurin berfikir."mungkin dia tuh terlanjur kesel orang lu di awal udah marah marah ko sama dia"kata Maurin.

"Ya tapi kan apa salahnya minta maaf berat banget perasaan"kata Alleta.

"Udahlah ada waktunya dia tuh minta maaf sama lo"

"Sumpah gue baru nemuin orang kaya dia seumur hidup, gue bingung ntar kalo dia punya cewek type cewek dia tuh yg kyk gimana ya penasaran jadinya"kata Alleta.

Maurin membayangkan."yang high, putih, mulus, tinggi, jutek gitu sama kaya kak Anta"

"Cewek yang kaya gitu mana mau sama dia"bisik Alleta sambil tertawa jahil.

-

Alleta dan Adel menuju masjid karena sekarang waktu sholat Dzuhur berjamaah. Maurin tidak ikut karena dia sedang halangan, saat mengantri wudhu Adel memukul pelan Alleta.

"Al, liat itu siapa ?"ucap Adel kegirangan.

Alleta menoleh."orang yang ga ada hati"balasnya.

"Ih kak Anta ganteng banget deh liat wajahnya dan rambutnya basah karena air wudhu"kata Adel.

"Dia ga ada hati Adel jadi percuma menurut gue"kata Alleta lalu wudhu karena kini gilirannya.

Dia duduk di sebelah Adel yang sudah mengenakan mukena rapih, sesekali dia melihat sosok Antariksa dia barisan para cowok.

Beberapa menit telah berlalu akhirnya mereka selesai sholat, mereka keluar dari masjid dan mulai memakai sepatu.

Alleta melihat Antariksa berjalan melewatinya.

"Del bentar ya siapa tau dia ada hidayah udah sholat"kata Alleta mengikuti langkah Antariksa yang sudah mulai menjauh dari wilayah masjid.

Alleta agak ragu untuk memanggil Antariksa yang tepat di hadapannya .

Dia menarik nafas."Kak Antariksa!"suara itu tepat di belakang Antariksa membuatnya menghentikan langkahnya lalu dia menoleh .

"Gue pengen lo minta maaf sama gue"ucap Alleta .

Antariksa berjalan kembali , Alleta berlari mengejar dan kini sudah tepat di hadapan Antariksa ."kalo lo minta maaf gue bakalan tenang tau ga kalo nantinya handphone gue ke riset semua filenya"ucap Alleta .

"Minggir,"satu kata terlontar dari mulut Antariksa .

"Gue udah minta maaf sama lo kak , apa susah nya lo minta maaf sama sama gue"ucap Alleta meninggikan suaranya .

Antariksa menatap Alleta sekilas , tatapan Alleta penuh harap .

Antariksa memutar balikan badannya , berjalan ke arah sebaliknya ."lo jahat !"teriak Alleta ."lo emang ga punya hati , hati lo beku"tambahnya , Antariksa tetap berjalan setelah mendengar makian itu.

Alleta lalu mengubah posisinya menjadi jongkok, datanglah Adel lalu mengangkat tubuh Alleta.

"Udahlah lo nyerah aja Alleta"kata Adel.

"Kesel gue Adel"kata Alleta menekankan suaranya .

"Yaudah gausah berharap kak Anta minta maaf"kata Adel.

"Gue takut semua filenya ilang, kalo dia minta maaf kan gue bisa ikhlas"

Adel jadi bingung."udah yuk ke kantin Maurin nunggu"ajak Adel .

Mereka ke kantin dan menghampiri Maurin yang duduk sendiri sambil memainkan handphone nya.

"Lama banget sih ngapain dulu?"tanya Maurin.

"Ada yang maki maki si kak Anta dulu"kata Adel.

"Maki maki gimana ?"tanya Maurin penasaran.

"Lo emang gapunya hati, hati Lo beku"ucap Adel sambil tertawa kecil, Maurin ikut tertawa.

"Ihh Adel, Maurin!"bentak Alleta."gue kaya gitu karena gue bener bener kesel sama dia"

Adel dan Maurin malah tambah tertawa.

My Ice Antariksa Where stories live. Discover now