Chapter 7 Hadiah Ulang Tahun Untuk Kakek

204 33 0
                                    


Sekarang hari minggu. Hari ini aku dan papa akan mengunjungi rumah kakek. Kakek memiliki 3 putra dan satu putri. Hanya paman pertama yang tinggal serumah dengan kakek. Semua anak kakek bekerja sebagai pembisnis. Paman pertama berbisnis bahan bangunan, paman kedua berbisnis real estate, dan bibiku berbisnis kosmetik. Ayah berbisnis hotel dan restoran.

Kakek akan berulang tahun lusa. Aku sudah mulai menyiapkan hadiah ku dari dua minggu sebelumnya. Buatan tangan.

Aku sering melihat ayahku dengan mata menyedihkan. Dia terlihat sangat iri. Mungkin nanti aku juga akan membuatkan sesuatu untuk nya.

Ayah pernah berkata, kakek punya semua yang dia butuhkan. Tidak kekurangan uang maupun barang mewah. Tapi dia belum pernah mendapatkan sesuatu buatan tangan dari cucunya. Hanya aku cucu perempuan kakek. Empat yang lainnya laki-laki. Aku harap dia mau menerima hadiahku.

Dalam ingatan 'Qianghan'. Kakek sebenarnya orang yang baik. Walaupun agak keras kepala ketika menikahkan ayah dengan Cassandra. Sepertinya wanita itu sudah mendapatkan persetujuannya.

Di kehidupan sebelumnya. Cassandra dan anak-anaknya datang kepesta. Dia bertingkah seperti nyonya Sheng, melebihi istri-istri paman. Anak-anaknya berpakaian lebih mewah dari Qianghan. Mereka selalu mencari muka di depan kakek dan tamu undangan lain. 'Qianghan'? Dia hanya duduk diam di sudut ruangan dan tak diperhatikan orang.

Kali ini dia memakai gaun paling lucu dengan motif kupu-kupu berwarna merah muda, putih dan biru muda. Rambut dibuat ikal dan diikat tinggi dengn pita dan renda yang indah. Dengan sepatu kaca berwarna putih dengan hiasan kupu-kupu yang terbuat dari berlian. Ayahnya memastikan aku menjadi gadis paling memukau disana.

______________

Aku menyarankan agar kami tiba sebelum yang lain. Ini untuk perhormatan kepada tuan rumah. Aku juga ingin memastikan kakek dan saudara yang lain akan menyukaiku.

'Siapa yang tidak akan menyukai gadis imut sepertiku?

Kami tiba di rumah kakek. Paan pertama langsung menyambut kami. Ayah dan aku langsung menemui kakek di kamarnya, sementara paman mengecek persiapan pesta.

'Tok tok tok'

"Masuk."

Kami pun masuk ke kamar kakek. Dikamarnya, kakek sedang membaca buku.

"Ayah kami datang."

"Kakek, kami datang."

Kakek menutup bukunya.

"Tahun ini kalian datang cepat." kata kakek sambil tersenyum.

"Qinghan sangat tidak sabar untuk bertemu dengan mu ayah."

Qianghan hanya bisa menggenggam tangan ayahnya lebih erat.

"Qianghan, cucuku. Lama tidak bertemu, kau jadi sangat cantik."

"Terima kasih kakek. Aku khusus berdandan hari ini untuk merayakan ulang tahun kakek." Qianghan mendekati kakeknya sambil tersenyum manis.

Qianghan duduk disamping kakeknya.

"Kakek, aku membuat sesuatu untuk ulang tahun mu. Tapi aku takut kakek tidak suka."

"Kau mebuat sesuatu untuk kakek?"

"Ya, tapi aku baru belajar, dan hasilnya kurang bagus."

"Apa itu? Apapun yang kau berikan, kakek akan menerimanya dengan senang hati."

Qiangan pun meberikan kantong kecil pada kakeknya.

Ketika di buka, sebuah syal biru tua yang hangat terlihat. Sang kakek meraba syal tersebut.

"Ini adalah hadiah yang bagus. Terasa sangat hangat. Terima kasih Qianghan. Kakek suka."

"Benarkah? Syukurlah."

"Kan papa sudah bilang. Kakek pasti suka dengan hadiah mu." sang ayah membelai kepala putrinya.

'Beruntung aku pernah belajar merajut di panti asuhan.'

"Ngomong-ngomong sayang, papa juga ingin hadiah buatan tangan saat ulang tahun papa." Kata ayah sambil mengedipkan matanya.

'Baiklah ayah, apapun yang membuatu bahagia.'

Men who are reborn as CinderellaWhere stories live. Discover now