Chapter 15 Menolak

179 30 4
                                    


Qianghan tidak mengira Cassandra belum menyerah. Ini benar-benar menyebalkan.

"Qianghan, kau pasti lelah."Tuang Sheng menarik Qianghan.

"Hm." Qianghan duduk di pangkuan ayahnya dan memeluk leher tuan Sheng.

"Qianghan sudah lama tidak bertemu." Ucap Cassandra. Dia berusaha ramah pada anak kecil di depannya.

"Aku tidak ingin bertemu dengan mu sama sekali." Jawab Qianghan ketus.

Tuan Sheng hanya mengusap punggung putrinya llembut.

"Nyonya Cassandra, maaf tapi aku tidak bisa membantu mu." tuan Sheng telah memutuskan.

"Tapi, tidak ada yang bisa membantuku. Anak-anak asih kecil. Aku tak bisa membiarkan mereka sendiri."

"Bukankah ada kakek dan nenek mereka."Ucap Qianghan.

"Qiangan benar. Bukankah masih ada orangtuamu di desa?"

"Itu tidak bisa. Putri-putriku tidak akan terbiasa hidup di desa."

"Memagnya aa yang salah dengan hidup di desa?" tanya Qianghan.

"Ibu dan ayahku tinggal dengan adikku yang paling bungsu. Mereka juga memiliki seorang anak. Aku takut merepotkan mereka."

Qianghan menatapnya tak peraya."Takut merepotkan? Tapi kau malah meminta orang asing mengurus anakmu?" Qianghan tidak mau kalah

'Kalau kau baik pada orang tuamu. Mereka tidak akan keberatan mengasuh cucu-cucu mereka. Aku yakin kau mengabaikan mereka selama ini.'

"Mereka di desa hidup sederhana. Mereka tidak akan sanggup untuk menambah seorang lagi."

"Mengapa? Bukan kah kau juga akan memberikan mereka uang untuk mengurus kedua putrimu. Jangan bilang saat kau meminta ayahkuuntuk mengurus mereka, kau tidak kan mengeluarkan sepeserpun? Menitipkan anak di penitipan saja harus bayar! Ayahku bukan ayah mereka. Kewajiban apa yang dimilikinya?"

Qianghan yakin. Jika kedua anak itu tinggal dirumahnya, mereka akan menjadi sombong. Meminta hal-hal yang mahal dan merebut posisi Qianghan.

Cassandra hampir kehilangan kesabarannya. Dia tidak menyangka seorang anak akan menekannya.

Sedangkan tuan Sheng dari tadi hanya menonton.

'Putriku, saat kau marah pun, kau masih tetap imut!'

Keheningan menyelimuti ruangan itu untuk sesaat.

"Nyonya, maaf. Aku masih tidak bisa membantumu." Tuang Sheng menggendong putrinya pergi meninggalkan Cassandra.

"Shanyao! Benarinya kau memperlakukannku seperti ini!"

___________________

Di kantornya, tuan Sheng duduk di sofa dengan Qianghan yang meringkuk di pangkuannya."Maafkan Qianghan papa. Qianghan sudah tidak sopan."

"Hm, tak apa sayang."

"Qianghan tidak mau mereka tinggal di rumah kita."

"Hal itu tidak akan pernah terjadi."

"Benarkah?"

"Benar."

"Qianghan tidak ingin papa menikah dengan Cassandra apapun yang terjadi."

"Papa tidak akan menikah dengan Cassandra walaupun seua orang memintanya."

"Sungguh?"

"Sungguh."

"Qianghan akan mencarikan ayah istri yang lebih baik."

"Hm."

"Lebih cantik dan lebih seksi."

"......" 'Seksi?'

"Lebih berpendidikan dan bijaksana."

"Baiklah."

"Lebih kuat dan berani."

"..." 'Kuat dan berani?'

"Aku akan memilih wanita dari keluarga yang terhormat."

"Baiklah."

"Papa. Qianghan lapar."

"benar juga, kita belum makan siang. Kau ingin makan dimana?"

"Terserah ayah. Tapi Qianghan ingin akan sup labu, pangsit, lalu ingin makan puding!"

"Kalau begitu kita pergi sekarang." kata tuan Sheng ketika ingin memangku Qianghan.

"Papa. Qianghan sudah besar. Qianghan pasti berat."

"Tidak apa-apa."

"Tapi Qianghan malu."

"Ha ha ha. Baiklah putriku. Kita akan berjalan bersama dengan anggun dan bangga."

"Hm."

Men who are reborn as CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang