Chapter 34 Miranda

181 27 0
                                    


Qianghan sudah tahun keduanya di perkuliahan. Dia sudah membiasakan diri. Walapun dia tidak terlalu menonjol dalam prestasi, tapi dia tidak memiliki masalah baik secara nilai maupun perilakunya. Jam pertama yang akan dia ikuti hari ini adalah kelas manajemen pemasaran. Dia masuk ke kelasnya dan seperti biasa duduk paling depan.

"Permisi. Tempat di sebelahmu masih kosong?" tanya seorang gadis.

"Ya. Silahkan."

"Terima kasih."

Qianghan tiba-tiba merasa tidak nyaman. Dia merasa di tatap oleh orang lain. Qianghan mencari ke sekelilingnya. Dia menyadari bahwa orang di sampingnya selalu mencuri-curi pandang padanya.

'Apa dia naksir padaku? Walaupun dulu aku laki-laki, dia sama sekali bukan tipe ku.'

Qianghan berusaha mengacuhkannya. Dia ingin sekali pindah dari tempatnya. Tapi ini tempat favoritnya.

"Ke-kenalkan. Nama ku Miranda. Siapa namamu?"

"Qianghan." jawab Qianghan acuh. Dia berharap dosen segera datang.

"Kami akan satu kelas selama satu semester. Semoga kita dapat lebih akrab."

"Un."

"........"

Qianghan tidak akan memberikan celah bagi orang yang mencurigakan. Qianghan lebih menyukai orang seperti Yin Hexi yang sombong dan blak-blakan, penuh kebanggaan dan terbuka. Miranda sangat mencurigakan. Tingkah laku, kata-kata dan detak jantungnya tak sesuai. Seperti dia sedang berbohong atau berpura-pura.

Panampilan Miranda juga tidak Qianghan sukai. Qianghan tidak membeda-bedakan pakaian mahal atau murah. Tapi penampilan Miranda dirasa sangat tidak cocok dan terkesan dipaksakan. Wajah bulat dengan rambut pendek bergelombang. Dirambutnya ada jepit bermotif pita. Kekanak kanakan sekali. Tubuhnya juga pendek sekitar 160 cm. Dia mengenakan kemeja putih pendek dengan renda di bagian dada. Anehnya lagi dia menggunakan rok pendek berwarna hitam, dengan legging hitam dan sepatu hitam.

Apa kalian membayangkan gadis imut? Tidak mirip sama sekali. Bukannya menghina. Tapi sungguh pakaiannya tak pas. Bahkan ekspresinya kurang tulus. Dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi sehalus apapun dari ata Qianghan.

'Sungguh lihatlah senyum yang dipaksakan itu.'

____________________

Qianghan. Aku pernah dengar bahwa dia dari keluarga kaya. Aku melihatnya pulang pergi naik mobil. Pakaian nya juga sangat bagus. Qianghan juga terkenal rajin. Dia bahkan ikut semester singkat untuk mempercepat masa kuliahnya. Dia juga dikenal baik dan sopan.

'Bukankah akan menguntungkan jika aku menjadi temannya?'

Miranda mempelajari kebiasaan Qianghan. Menjadi kaya adalah impiannya. Mungkin jika dia berteman dengan Qianghan maka dia akan mendapatkan kesempatan bertemu dengan orang kaya yang lainnya. Bukankah ini kesempatan untuk menjadi Cinderella?

"Miranda. Kemana kau pergi berlibur kemarin?"

"Aku tak pergi ke tempat yang jauh. Hanya mendaki gunung bersama teman-teman."

'Gunung? Mana ada waktu pergi ke gunung. Kemarin aku Cuma diam dirumah dan membantu ibu membersihkan sayur.'

"Benarkah? Aku tak punya banyak stamina, jadi tak bisa naik gunung. Aku hanya sekedar jalan di Perancis."

'Perancis. Kau jalan-jalan keluar negeri dan tidak membawaku?'

"Perancis? Kau hebat. Aku disini hanya berkeliling Mall dan berbelanja. Tapi aku berhasil mendapatkan tas yang aku inginkan."

Men who are reborn as CinderellaWhere stories live. Discover now