Chapter 41 Melepas rindu

182 22 2
                                    


Mereka makan siang dengan senang. Lan Yunchen selalu melayani Qianghan makanan. Qianghan pun terpaksa melayani nya juga.

"Oh ayolah. Ada seorang lajang disini. Jangan menebar aura cinta dimana saja." Ucap Lan Yunran.

"Salah mu sendiri tak populer." ucap Lan Yunchen.

".....Kau..."

"Sudahlah. Baru bertemu sebentar tapi langsung bertengkar."

"...."

"Qianghan a..." Lan Yunchen menyodorkan sepotong lobak pada Qianghan.

'Apa?'

"Qianghan a..."

Qianghan dengan kaku membuka mulutnya dan memakan lobak yang disodorkan.

"Enak?" tanya Lan Yunchen.

'Rasanya sama saja!'

"Enak."Qianghan mengalihkan perhatiannya pada piring di depannya.Lan Yunchen terus menerus melihatnya. Qianghan jadi tak bisa makan.

"Apa maunya!?'

Qianghan pun memotong daging sapi dan menyodorkannya pada Lan Yunchen."

"Kak Yunchen a...."

Lan Yunchen tersenyum dan memakan daging yang diberikan Qianghan.

"Oh Kak Yan, aku terkena 10000 serangan. Tolong aku." Ucap Lan Yunchen memegangi dadanya.

Lan Yan Hua yang kebetulan dududk di samping Lan Yunran menusuk paprika dan menyodorkannya.

"Ranran yang manis a......."

"Kalian semua meledek ku! Jahat sekali....."

"Ha ha ha."

.

Setelah makan siang. Lan Yunchen membawa Qianghan ke kamarnya.

"Qianghan kemarilah."Ucap Lan Yunchen.

Qianghan duduk di kursi balkon. Lan Yunchen menyerahkan kotak kaleng besar. Ketika Qianghan membukanya, didalamnya terdapat banyak sekali amplop yang berwarna warni.

"Ini adalah surat yang aku tulis untukmu selama enam tahun. Aku ingin kau membacanya nanti di rumah."

'Surat sebanyak ini? Kenapa kau tak mengirimnya padaku?'

"Baiklah."

"Bagus. Semua yang perasaanku tertulis di sana. Qianghan aku benar-benar ingin melihat mu."

"....."

"Mungkin kau pikir aku melamarmu enam tahun yang lalu adalah main-main atau perasaan suka sesaat. Tapi dengan melihatmu hari ini, aku tahu bahwa perasaanku ini benar adanya."

"....."

"Aku tak tahu apakah kau sekarang mengerti apa yang aku rasakan atau tidak. Tapi mulai sekarang kau harus bersiap-siap untuk jatuh cinta padaku. Aku akan menjadikanmu milikku."

"....."

'Oh tidak. Bahasanya terlalu manis! Hati laki-laki ku pun ikut tersipu.'

"Kenapa kau diam saja? Apa kalimatku sulit dimengerti?"

Qianghan dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu ceritakan apa saja yang kau alami selama enam tahun."

.

Qianghan pun bercerita mengenai ibu dan saudara barunya, tentang kakek, tentang paman dan bibinya, tentang teman-teman barunya, tentang Meili yang menjengkelkan, tentang Miranda si penguntit, dan yang lainya. Karena ingatannya bagus, Qianghan dapat bercerita panjang lebar dengan ekspresi yang berbeda-beda.

"Temanmu cukup banyak ya."

"Tidak banyak. Hanya tujuh orang. keluarga, dan saudara Lan belum termasuk."

"Begitukah. Aku hanya memiliki lima."

"..... Setidaknya memiliki dari pada tidak sama sekali."

"Kau benar."

".........."

"Sebenarnya aku ingin berbicara banyak dengan mu. Tapi aku mendadak lupa apa yang ingin aku bicarakan. Kau baca saja surat itu nanti."

"Aku akan ingat."

"......"

"Aku akan membantu ibu memasak tuk makan malam."

"Baiklah. Buatkan aku masakan yang enak."

"Tentu. Serahkan saja padaku."

Qianghan membawa kotak itu ke kamarnya. Kemudian dia pergi ke dapur untuk memasak.

.

"Kau payah sekali saat menghadapi perempuan."

"Hanya Qianghan. Kecuali keluarga, perempuan lain aku tak menganggap mereka sama sekali."

"Benarkah?"

"Tentu saja. Ngomong-ngomong aku dengar kau di ikuti laki-laki."

"Jangan tersenyum! Kau menyebalkan. Lagi pula semuanya sudah usai. Dia tak akan berani mengikutiku lagi."

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku mengancamnya akan menelepon polisi."

".... Apa berhasil?"

"Tentu saja berhasil."

Terdengar suara telepon. Lan Yunchen melihat layar handphone kakaknya. 'Yin Huangyu.'

"Bukankah kau sudah mengatasinya?"

"Sudah! Setidaknya sekarang dia hanya menelepon dan tidak mengikutiku."

"Hmmm......"

"Sudahlah aku pergi ke kamar ku dulu." Lan Yunran pun keluar dari kamar adiknya.

Sepeninggalan kakaknya, Lan Yunchen pergi untuk membereskan buku di tasnya.

Men who are reborn as CinderellaWhere stories live. Discover now