Chapter 22 Gangguan

183 26 0
                                    

Pesta resepsi pernikahan akan dilaksanakan hari ini di hotel Sheng. Semua persiapan sudah melalui pengecekan berkali-kali. Para pegawaipun tidak membiarkan setitik debu punn terlihat. Walaupun mereka ingin mengadakan pesta yang sederhana, pada kenyataannya banyak sekali orang yang datang. Pelakunya adalah Tuan Tua Sheng! Dia mengundang teman-temannya. Temannya membawa anak-anak dan cucu mereka. Jadi ramailah pesta itu. Ditambah teman-teman dari Sheng Shanyao dan An Gongyun juga banyak yang datang. Bahkan rekan bisnis mereka pun datang.

Qianghan selalu berdiri di samping ayah dan ibunya. Mereka bertiga terlihat seperti keluarga yang harmonis. Banyak sekali orang disini. Qianghan di buat pusing oleh nya. Bau parfume dimana-mana, banyak pembicaraan dimana-mana. Kalau saja dia tidak bisa mengendalikan inderanya, maka tidak diragukan lagi dia akan meledak!

Qianghan tidak mau mengekor pada ayahnya. Jadi dia beristirahat di sofa yang sepi.

'Aku awalnya membayangkan pesta yang begitu damai dan harmonis. Tak menyangka jadi sebesar ini.'

Qianghan duduk sambil memperhatikan orang-orang.

Tiba-tiba telinga Qianghan menangkap suara yang berbeda. Dia kemudian berjalan ke jendela dan melihat ke gerbang hotel. Disana ada seorang nenek dan beberapa orang lainnya sedang mengamuk.

"Sudah ku bilang, cucu ku yang menikah di hotel ini. Kenapa kalian menghalagi jalan kami!?"

"Maaf, tapi hanya orang yang memiliki undangan yang dapat masuk ke dalam."

"Kenapa menghadiri pernikahan keponakan harus dengan undangan?" ucap seorang wanita yang lain.

"Tapi itu yang ditetapkan oleh bos. Kami tidak bisa membiarkan kalian masuk."

"Panggil bos kalian kemari! Atau aku akan membuat keributan disini." ucap nenek tua itu.

"Kalau kalian membuat keributan, kami akan memanggil polisi untuk menangkap kalian." ucap Qianghan.

Qianghan tidak akan membiarkan pesta orangtuanya rusak. Mereka sungguh tidak tahu malu! Mau pergi ke pesta kelas atas dengan pakaian seperti itu. Merusak pemandangan saja. Bahkan seragam pelayan hotel saja lebih bagus!

"Hei gadis kecil, kau pikir kau siapa. Berani sekali kau bicara seperti itu."

"Pertama, kalian ini siapa. Orang yang tidak memiliki undangan tidak akan bisa masuk. Kedua, kalian mau masuk ke pesta atau mau bermigrasi? Dari nenek sampai cucu semua datang. Banyak sekali kelompok kalian?"

"Yang menikah adalah cucu ku. Kami keluarganya tentu saja harus datang!"

"Kalau kalian keluarga yang baik, bukankah aneh jika cucu mu itu tidak memberikan undangan?"

"Keluarga itu tidak perlu undangan." kali ini eorang bibi yang berbicara.

"Ketiga. Ini peta kelas atas. Lihat pakaian kalian. Ke empat. Orang yang datang membawa hadiah yang berharga. Apakah kalian membawa hadiah? Kelima, aku pikir kalian kesini tidak memiliki niat yang baik."

"....kau."

"Tidakkah kalian pikir kalian pantas menghadiri pesta? Tidakkah kalian punya rasa malu?" Ucap Qianghan.

"Kau gadis kecil, begitu sombong!"

"Mama, kita tak akan masuk ke pesta? Tak bisa makan enak?" ucap seorang bocah kecil.

"Mama, aku ingin lihat pakaian-pakaian bagus. Pakaian gadis di depanku juga bagus. Aku menginginkannya. Mama mau membelikannya kan?" ucap gadis kecil yang lain.

"........"

Qianghan mengisyaratkan kepada penjaga agar mereka tidak mengacau. Kalau mereka mengacau panggil saja polisi.

Qianghan masuk kembali ke gedung. Dia merasa bodoh jika harus berdebat dengan orang-orang yang tak tahu malu. Melihat semua orang bersiap untuk makan, Qianghan pun datang menghampiri ayah dan ibunya.

"Dari mana kau tadi sayang?"

"Dari luar papa. Berjalan-jalan sebentar." ucap Qianghan.

"Kemarilah, mama sudah siapkan makanan untuk mu."

Meleka menikmati makanan yang disajikan. Qianghan tidak ingin mengungkit tamu tak diiundah dan tak jelas itu.

'Lihatlah pasangan yang baru menikah ini. Membuat iri semua orang! aku juga ingin menikahi gadis cantik. Tapi itu tak mungkin. Mana ada gadis yang lebih imut dari diriku sekarang.'

Qianghan merasa entah kenapa sifat narsis nya tertular dari ayahnya. Dia dulunya orang yang ramah, baik hati, dan redah hati. Sekarang narsis pun mulai muncul.

'Tidak, tidak. Ini bukan narsis. Tapi percaya diri.'

.

_______________________

.

Setelah pesta usai, Qianghan dan keluarga kembali kerumah masing-masing. Qianghan tertidur di mobil karena kelelahan. Sheng Shanyao menggendongnya ke kamar.

Setelah itu Sheng Shanyao pergi ke kamar mereka. Sesuai perjanjian, An Gongyun akan tidur sekamar sesudah resepsi pernikahan. Ketika mereka masuk ke kamar, mereka sangat kaget.

'Apa-apaan ini!?'

Kamar Sheng Shanyao berubah total. Lampu kamarnya yang terang, berubah menjadi sedikit redup. Ada lilin aroma merah di meja balkon. Beserta botol wine dan sepasang gelas. Lantai dan tempat tidur dilapisi taburan kelopak mawar merah. Sarung bantal, seprai, dan selimut berwana merah. Bahkan ranjang nya berubah. Sekarang milikya memiliki kanopi merah dengan layar tembus pandang berwana pink!

Di samping tempat tidur juga ditata berbagai hal yang membuat wajah An Gongyun merah padam. Bahkan ada Lingeria merah pun ada!

An Gongyun merasa ingin melarikan diri!

"Well. Mereka sudah berusaha keras mempersiapkan ini untuk kita. Mengapa kita tidak menikmatinya bersama." ucap Sheng Shanyao mengunci pintu kamarnya. Dia melepas jas dan dasinya. Matanya menangkap selembar kertas kecil di bantal.

.

'Kami tak akan mengganggu dan menutup telinga. Kalian tak usah khawatir akan terdengar. Silahkan bersenang-senang selama kalian mau.'

.

Dan An Gongyun masih berdiri membatu di dekat pintu.

Men who are reborn as CinderellaWhere stories live. Discover now