Normal POV
Dan disinilah mereka berada, disebuah ruangan yang tidak terlalu luas dengan seseorang yang harus mereka temui. Fuyu duduk diantara kedua orang tuanya, sedangkan dihadapan mereka ada Fukuzawa yang duduk diantara Kunikida dan Ranpo. Baru saja mereka bertiga memasuki gedung, salah satu staff disana segera mengantarkan mereka bertiga menuju ruangan Fukuzawa dan berakhir seperti ini.
"Senang berjumpa denganmu lagi, Fukuzawa," seru Goto seraya tersenyum tipis.
"Aku juga."
"Sesuai dengan isi pesanku, aku ingin kalian membantu kepolisian menangkap buronan itu. Karena kemungkinan besar dia memiliki kekuatan seperti kalian," seru Goto.
"Kasus yang datang tambah mengerikan, aku menyerah membuat strategi penangkapan," seru Fuyu yang menatap Fukuzawa dengan pandangan malas.
"Tapi kurasa aku bisa menebak siapa dia," lanjut Fuyu seraya bersedekap dan bersandar pada sandaran sofa.
"Kalau begitu, kasus ini akan ditangani bersama, benar begitu Hoshizawa?" seru Fukuzawa.
"Benar sekali, kurasa aku memerlukan Ranpo-san untuk bekerja sama dengan para penyidik, sedangkan yang lain menjaga keamanan," sahut Goto.
Mereka terus membicarakan mengenai kasus itu dengan sekali dua kali Kunikida ikut memberi pendapat begitu juga Ranpo yang memberikan masukan mengenai hasil kerja Fuyu, namun tetap Kunikida yang banyak berkata jika mengenai strategi.
"Hah...kurasa orang tidak berguna itu lebih mengerti mengenai strategi daripada diriku," seru Kunikida seraya menaikkan kacamatanya.
"Orang tidak berguna?" gumam Fuyu bingung dengan ucapan Kunikida barusan.
"Daripada itu, ada hal yang lebih penting Fuyu," seru Goto yang membuat Fuyu menoleh padanya dengan raut bingung.
Mari mengeluarkan sebuah map coklat dari tas yang dibawanya lalu meletakkannya di atas meja tepat dihadapan Fukuzawa. Fuyu masih tidak mengetahui apapun, Fukuzawa segera meraih map itu dan melihat isinya. Fukuzawa membaca dengan teliti dan cepat, setelahnya berkas itu diletakkan begitu saja diatas meja, dirinya mengangguk singkat pada Mari dan Goto.
"Fuyu, aku pernah berkata padamu bahwa sebenarnya ayah kandungmu masih hidup bukan?" seru Goto hati-hati.
"Oh ayolah tou-san, kita sudah sepakat tidak membahas hal ini," Fuyu terlihat gusar saat mendengar kalimat Goto.
"Memang, tapi ini demi dirimu. Kau juga harus mendengar secara langsung kenapa kau bisa mengalami masa hidup seperti ini dari ayah kandungmu," seru Goto.
"Kau masih boleh menganggap kami berdua sebagai orang tuamu, tapi Fuyu kau harus menerima kenyataan bahwa kau masih punya keluarga. Kami ingin kau lebih bahagia," seru Mari.
"Sungguh, aku tidak mengerti," gumam Fuyu.
Terjadi keheningan setelahnya, sampai pada akhirnya Fukuzawa berdehem dan memecah keheningan.
"Sebelumya aku minta maaf Fuyu," serunya. Fuyu langsung menatap Fukuzawa dengan dahi berkerut karena tidak paham dan tidak mengerti mengapa Fukuzawa meminta maaf padanya.
Fukuzawa menarik napasnya pelan,"Sebenarnya aku adalah ayah kandungmu."
"Apa?"
Hanya itu yang keluar dari mulut Fuyu yang tengah terkejut bukan main, sampai-sampai melotot menatap Fukuzawa dan membuat semua yang berada disana hanya terdiam. Sebenarnya Ranpo dan Kunikida sudah tau jika mereka berada disana hanya sebagai saksi untuk hal ini.
"Aku akan menceritakan segalanya padamu. Awalanya aku ingin kau hidup tenang dengan keluarga biasa seperti Hoshizawa. Tapi sepertinya tidak bisa, mereka mulai mengincarmu beberapa bulan terakhir ini, jadi aku memutuskan bahwa sebaiknya memang menceritakannya padamu," seru Fukuzawa panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorize [Dazai Osamu X OC]✔
Fanfiction[COMPLETE] BOOK 1 MEMORIZE [Dazai Osamu X OC] Dazai Osamu, sosok pira yang maniak bunuh diri dan merupakan anggota Armed Detective Agency. Hanya satu dua orang di Armed Detective Agency yang tau masa lalu Dazai, bahkan mereka tidak tau persis sepert...