24; Kerja Sama

256 37 1
                                    

Normal POV

Pertemuan Mori dengan Fukuzawa cukup menegangkan. Mereka berdua kini berdiri berhadapan di tengah-tengah, Mori dan beberapa anak buahnya melirik Fuyu atau lebih tepatnya berhati-hati.

"Aku tidak akan menganggu kalian," seru Fuyu santai seraya mengenggam tangan kiri Dazai yang baik-baik saja. Fukuzawa melirik tajam pada tangan Fuyu dan Dazai yang saling bertautan.

"Ups," gumam Fuyu dengan senyum watadosnya.

Awalnya mereka berdua berdiskusi biasa saja, sampai mereka saling mengarahkan senjata mereka masing-masing ke leher musuh.

"Bukankah kau sudah membuang pedangmu, Wahai Sang Pendekar "Serigala Perak", Tuan Fukuzawa," seru Mori dengan seringai mengerikannya.

"Kau masih membunuh orang dengan pisau bedahmu ya, Dokter Mori?" sahut Fukuzawa.

Namun itu hanya ilusi, Fukuzawa yang sebenarnya itu berdiri di belakang Dazai, dekat dengan Kunikida. Sedangkan Dazai dan Fuyu sudah melepaskan tautan tangan mereka.

"Malam ini Agen Detektif akan merebut Q dari tangan musuh."

"Lalu kenapa?" seru Mori yang masih memunggungi mereka.

"Jangan ganggu kami untuk malam ini."

"Kenapa?"

"Karena itulah salah satu kesamaan kita. Sama-sama mencintai kota ini, kita adalah pemilik organisasi berkemampuan di kota ini, dan apabila kota ini hancur, maka kita tidak memiliki tempat," seru Fukuzawa.

Mori mengatakan sesuatu sebelum berbalik menghadap Dazai.

"Oh iya, Dazai. Ajakanku untuk kembali ke Port Mafia masih berlaku. Dan mungkin kau juga mau, Fuyu?" seru Mori.

"Jangan bercanda. Bukankah Anda yang membuangku dari Port Mafia?" sahut Dazai tenang.

"Bukankah kau sendiri yang mengundurkan diri?" sahut Mori.

"Anda pasti ketakutan, kalau suatu saat aku akan merebut tahta dan memenggal lehermu. Sama seperti yang anda lakukan pada pimpinan sebelumnya," seru Dazai dengan tatapan dan senyum yang mengerikan, hal itu membuat Fuyu bergidik ngeri dengan bulu kuduknya yang berdiri.

"Orang jahat bisa merasakan niat jahat dari orang lain," lanjut Dazai dengan senyum manisnya.

Mori tersenyum lalu mengalihkan perhatiannya pada Fuyu yang berada di sebelah Dazai.

"Jangan berharap pada orang yang mempunyai dendam padamu, aku juga tidak mau mati konyol dalam jebakanmu, paman Mori," seru Fuyu.

"Bukankah kau senang bermain denganku, Fuyu?" seru Mori dengan senyumannya.

"Suatu saat kau akan membayar kematian Ibu dengan nyawamu," sahut Fuyu dengan senyumannya dan itu tambah membuat Mori menyeringai lebar. Dan ucapan Fuyu tadi tentu membuat semua agen terkejut kecuali Dazai.

***

Malam telah tiba, Dazai segera pergi menuju tempat dimana Q di sekap. Fuyu menghubungi Dazai karena ia sudah pergi dari tadi dan dipastikan sudah sampai di tempat tujuan.

"Apapun yang terjadi, jangan sekarat atau pun mati sebelum aku datang," ucap Fuyu.

"Hahaha...tidak akan Fuyu-chan."

"Aku serius Dazai, ada satu orang yang tidak mempan dengan kemampuanmu karna dia itu monster," sahut Fuyu.

"Hmm, okay."

Fukuzawa dan yang lainnya menyeringit bingung karena Fuyu membiarkan Dazai pergi sendiri dengan senyumannya yang janggal. Pada akhirnya Kunikida tidak bisa menahan pertanyaannya ketika Fuyu sudah selesai menelfon.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Where stories live. Discover now