13; Masa Lalu

432 61 1
                                    

Normal POV

Dazai menghela napas. Dirinya saat ini sedang berada di ruang kesehatan, menunggu Fuyu terbangun setelah berada pada keadaan kritis yang bisa merengut nyawanya. Dazai bahkan tidak berniat mengganti pakaian juga perbannya yang sudah banyak bercak darah Fuyu akibat dari Dazai yang merangkul dan membawa Fuyu.

Yosano yang berada diluar ruang kesehatan hanya melongok dari kaca yang berada di pintu seraya menghela napas. Dihadapannya ada sosok Kunikida juga Ranpo, beruntung Fukuzawa sedang pergi. Mereka memutuskan untuk bungkam dan baru memberitahu Fukuzawa setelah kembali ke agensi.

"Hmph, aku belum pernah melihat Dazai sepanik itu," seru Kunikida yang memecah keheningan seraya membenarkan letak kacamatanya.

"Kelakuannya juga diluar dugaan," timpal Yosano.

"Siapa sangka Dazai bisa begitu," sahut Ranpo seraya berjalan meninggalkan mereka.

Yosano dan Kunikida tidak menyangkal pernyataan Ranpo yang ada benarnya, mereka berdua juga segera kembali menuju kantor agensi, meninggalkan Dazai yang menjaga Fuyu.

Dazai sebenarnya sadar jika beberapa waktu lalu, ketiga orang tadi berada diluar. Namun Dazai berusaha bodo amat dan terus merapalkan doa agar Fuyu lekas terbangun dan sudah baik-baik saja. Yosano tadi juga sempat menggantikan pakaian Fuyu saat menendang Dazai keluar, dan Dazai malah belum membersikan diri dari noda darah.

Dazai melihat darah yang membekas pada perban yang melilit tangannya. Dirinya seakan terseret pada ingatan masa lalu, dimana Fuyu juga pernah terluka karena nekat melindungi dirinya. Namun ingatan itu langsung terganti pada saat Dazai dengan paniknya membawa Fuyu menuju ruangan Yosano untuk segera diselamatkan. Kunikida bahkan sempat syok karena dirinya mengemudi dengan gila-gilaan, Dazai tidak memperdulikan rekannya itu karena pikirannya terfokus pada sosok Fuyu.

Flashback

"Hayaku Kunikida-kun!"

"Damare, aku sedang berusaha!"

Tidak beberapa lama mereka sudah sampai didepan gedung agensi. Dazai segera membuka pintu lebar-lebar dan menggendong Fuyu ala bridal style. Kunikida membantu Dazai membukakan pintu depan agensi dan kembali menutup pintu mobil sebelum dirinya mengikuti Dazai yang sudah berlari menuju lift.

"Bertahanlah sebentar lagi, Fuyu," bisik Dazai seraya mendekap Fuyu semakin erat.

Ting!

Begitu pintu terbuka, Dazai langsung berlari dan berteriak ketika melihat sosok Yosano yang baru saja mau memasuki kantor agensi. Yosano yang terkejut langsung menoleh dan melotot begitu melihat banyak bercak darah dan posisi Fuyu yang sudah hilang kesadaran.

Segera saja Yosano berbalik dan berlari kecil menuju ruangannya, Dazai pun mengikutinya dan segera membaringkan Fuyu di ranjang rawat. Yosano menyuruh Dazai keluar agar semua langsung selesai. Awalnya Dazai menolak sampai Yosano bertampang seram dan berkata bahwa Fuyu berada di ambang kematian karena kehilangan banyak darah.

Dazai menyerah dan segera keluar. Dazai menunggu didepan pintu dengan harap-harap cemas, Kunikida yang baru saja datang dengan terengah-engah itu tidak digubris sama sekali oleh Dazai yang pikirannya sudah larut entah kemana.

Setelah menunggu cukup lama, Dazai dipersilahkan masuk oleh Yosano. Kunikida hanya berdiri didekat Yosano saat Dazai duduk disebelah ranjang Fuyu yang sudah 'baik-baik saja' berkat Yosano. Dazai berterima kasih tanpa menoleh, dan hal itu membuat Yosano terkejut karena mendapatkan ucapan terima kasih dari sosok Dazai.

Setelah memberikan beberapa saran dan kondisi Fuyu, Yosano memilih keluar bersama dengan Kunikida. Dazai hanya bergumam saja, dirinya sedari tadi mengenggam tangan Fuyu yang sudah tidak terasa dingin. Bahkan Dazai meremasnya karena takut bukan main, dan hal itu tidak luput dari pengamatan Yosano tadi.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Where stories live. Discover now