11; Tertolak

526 64 0
                                    

Normal POV

Fuyu teringat kembali saat dirirnya diserang oleh Port Mafia, tinggal menunggu saja sampai Family muncul dan ikut memburunya secara terang-terangan. Lalu, The Guild juga. Saat Fuyu sedang hanyut dalam lamunannya, Tanizaki datang dengan membawakan tumpukan dokumen yang harus dikerjakan Fuyu.

"Apa-apaan ini?" seru Fuyu malas.

"Kau tentu tidak lupa bukan masalah criminal yang kita pasangi chip pelacak?" sahut Tanizaki.

"Ah, kau benar."

Fuyu segera mengambil salah satu dokumen dan membacanya. Itu laporan tempat mereka berhenti, juga ada beberapa lampiran percakapan yang berhasil disadap dan berada di computer milik Tanizaki. Fuyu jadi merasa bersalah karena hampir semua yang membuat dokumen ini adalah sosok Tanizaki, padahal ini adalah tugasnya.

"Maaf merepotkanmu, tolong copykan filenya," seru Fuyu seraya menyerahkan flashdisk pada Tanizaki yang langsung mengerjakan permintaan Fuyu setelah membalas permintaan maaf Fuyu dengan singkat.

Fuyu menghela napas sejenak sebelum benar-benar tenggelam dalam pekerjaannya. Fuyu membaca laporan yang sudah dituliskan Tanizaki untuknya, lalu mendengarkan percakapan yang sempat disadap juga membaca lokasi-lokasi yang pernah mereka kunjungi.

Fuyu segera membuat kesimpulan dalam buku sakunya, juga beberapa langkah yang harus diambil untuk menangkap para criminal itu. Fuyu juga mengantisipasi jika mereka mempunyasi orang berbakat seperti dirinya. Sampai Fuyu terdiam saat menemukan solusi paling cepat.

"Fukuzawa-san?" panggil Tanizaki ketika melihat Fuyu yang hanya termenung saja.

"Eh...ada apa Tanizaki-kun?" seru Fuyu sedikit gelagapan saat tersadar dari lamunannya.

"Sachou mencarimu, baru saja Haruno-san yang bilang."

Fuyu mengangguk dan segera membawa beberapa dokumen penting dan catatannya, sekalian saja karena dirinya akan menemui Fukuzawa. Fuyu berterima kasih dan segera melesat menuju ruangan sang ayah yang sudah menunggunya.

Fuyu mengetuk pintu sebelum masuk, disana seperti biasanya Fukuzawa sedang mengerjakan beberapa dokumen ditemani dengan ocha favoritnya. Fuyu segera mengambil tempat dihadapan sang ayah yang sempat meliriknya sekilas.

"Tou-san mencariku?"

"Ya, aku hanya memastikan kau berkerja dengan baik. Dan juga tidak mengambil tindakan nekat seperti sebelumnya," sahut Fukuzawa yang sudah menatap Fuyu sepenuhnya.

"Err...sebenarnya aku bingung mengenai ini. Solusi yang terbaik untuk menangkap mereka," sahut Fuyu ragu-ragu seraya memberikan dokumen laporan dan juga catatan kesimpulan beserta solusinya pada Fukuzawa.

"Hah...kalau ini yang terbaik, bukan masalah."

"Aku yang bermasalah," sahut Fuyu cepat seraya melirik kearah lain.

"Fuyu, hanya untuk tugas ini, mengerti?" Fukuzawa menatap Fuyu dengan serius dan diam-diam menggunakan abilitynya untuk membuat Fuyu tidak memberontak.

"Baiklah, tapi tou-san yang bicara."

***

Dazai baru saja sampai di kantor agensi setelah diseret oleh Kunikida karena mencoba untuk bunuh diri lagi. Kali ini dengan menengelamkan diri dengan tangan dan kaki terikat, dan yang menemukan Dazai adalah seorang nenek-nenek yang sedang sial karena berada disana.

"Ah, tepat waktu sekali! Dazai-san, kau dipanggil Sachou," sahut Haruno yang berpapasan dengan mereka berdua di koridor.

"Eh?"

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Where stories live. Discover now