23; Rencana

266 32 3
                                    

Normal POV

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, Atsushi dan Dazai bertugas untuk menjemput Naomi dan Haruno yang berada di kereta yang nantinya akan berhenti di stasiun tempat mereka berdua menunggu. Dazai tiba-tiba saja dengan konyolnya meminta izin pada Atsushi untuk ke toilet, Atsushi yang tidak curiga sama sekali membiarkan Dazai pergi begitu saja. Namun kenyataannya Dazai pergi ke bangunan yang berada di dekat stasiun, bangunan yang sepi dan jarang di lewati orang lain.

"Takkan ada orang yang lewat sini, keluarlah," seru Dazai dengan tenang. Dan dengan begitu saja sosok ninja itu sudah berada di belakang Dazai dan mengarahkan pisaunya ke leher Dazai.

"Wah, Gin, ya. Sekarang kau jadi tinggi ya," seru Dazai seraya melirik.

"Jadi kau sudah mengetahui pengintaian kami, ya?" seru Higuchi yang berada di depan Dazai dan mengarahkan pistolnya pada Dazai.

"Itu karena aku yang mengembangkan teknik pengintaian Port Mafia. Lalu, ada perlu apa?" seru Dazai santai.

"Bukankah todongan ini bisa jadi jawaban pertanyaanmu?" sahut Higuchi.

"Tidak. Tim pembunuh bayangan tidak akan sesedikit ini," seru Dazai.

"Benda ini berbahaya, bisa kau turunkan?" lanjutnya.

Gin menurunkan senjatanya, begitu pula dengan Higuchi. Ia menjelaskan memang bukan itu tujuan mereka, mereka membawakan pesan dari Boss mereka, Mori Ougai yang mengatakan, "'Dazai, apa kau tertarik untuk kembali menjadi anggota eksekutif Port Mafia?'"

Dazai yang mendengarnya tertawa keras dan mengatakan jika itu tawaran yang menarik.

"Aku sudah melihat semua rekam jejakmu. Darahmu itu darah gelap mafia, lebih gelap dari siapapun," seru Higuchi.

"Manusia itu bisa berubah. Bahkan Gin juga, dulu dia masih segini dan lucu," seru Dazai yang memperlihatkan tinggi Gin dengan tangannya.

"Tolong jangan ubah pembicaraan," seru Gin yang tersipu malu, sedangkan Higuchi speechless karena baru tau jika Gin itu wanita.

Sedangkan di tempat Fuyu saat ini, dia sedang frustasi karena panggilan telefonnya tidak di jawab oleh Dazai dan juga Atsushi, Haruno, serta Naomi. Ditempat Atsushi sendiri, dia senang ketika Naomi dan Haruno sudah sampai. Namun tanpa di sangka-sangka, Naomi dan Haruno memperkenalkan bocah yang berambut dua warna, bermata bintang satu dan memegang sosok boneka yang aneh.

Sedangkan Dazai masih berbicara dengan mereka berdua.

"Aku heran, kenapa Pak Mori menggerakkan orang dengan cara begini?" serunya.

"Untuk melindungimu," sahut Higuchi.

"Melindungiku?" beo Dazai yang terkejut.

"Bos telah melepas Q dari kurungannya," sahut Higuchi serius.

Dazai yang mendengarnya terbelak tidak percaya. Dan di waktu yang sama, Atsushi sudah terlambat untuk di peringatkan, karena sosok anak kecil itu adalah Q, dan dia mulai mengaktifkan kutukannya.

"Tidak mungkin! Apa kalian tahu apa yang dia bebaskan? Q itu hanyalah bencana yang menghancurkan lawan maupun teman," seru Dazai.

"Menurut kalian, kenapa Q sampai dikurung?" seru Dazai dengan raut seriusnya.

"Itu karena kekuatannya adalah kekuatan yang paling tabu untuk digunakan. Kekuatan mengendalikan pikiran," lanjut Dazai.

Dazai yang sadar akan sesuatu setelah menjelaskan mengenai kutukan Q yang aktif jika merobek kepala bonekannya itu segera berlari kembali menuju tempat Atsushi dimana keadaannya sudah kacau. Haruno dan Naomi tadi juga terkena kutukannya dan Dazai berhasil menyadarkan Atsushi sebelum dirinya berhasil membunuh Naomi.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Where stories live. Discover now