3; Thief?

828 113 8
                                    

Normal POV

Sesuai dengan perjanjian mereka, Fukuzawa menjelaskan pada Fuyu mengenai kisah dirinya dan ibunya yang sebenarnya, dan juga pihak yang mengincar Fuyu.

Fuyu juga menceritakan kisah sesungguhnya pada Fukuzawa sebagai pelengkap karena semua anggota agensi sudah tau ketika Atsushi bercerita pada mereka.

Fuyu menjelaskan jika memang dirinya ikut andil dalam pembantaian panti asuhan itu, karena sebuah tindakan illegal yang mereka lakukan dan hal tersebut sampai ditelinga Fuyu, maka dirinya tidak bisa tinggal diam.

"Kau akan pergi ke kantor hari ini?" tanya Fukuzawa seraya membaca laporan yang dibawakan Fuyu menganai kasus yang kali ini melibatkan mereka dan juga kepolisian.

"Tentu saja, lagipula laporanku sudah selesai," seru Fuyu yang sedang berkutat dengan komputernya.

"Pergilah bersama Kunikida-kun, dia satu-satunya orang yang kupercaya bisa menjagamu."

"Aku bisa pergi sendiri kok," seru Fuyu yang kali ini sudah menatap Fukuzawa sepenuhnya.

"Tidak untuk hari ini, nak."

"Terserahmu," seru Fuyu seraya memutar bola matanya kesal.

Seperti yang dikatakan Fukuzawa, dirinya menyuruh Kunikida menemani Fuyu menuju kantor kepolisian dan selalu harus berada dalam jarak dekat dan menjaga keamanan Fuyu.

Fuyu memberikan kartu tanda visitor pada Kunikida dan memberikan isyarat bahwa dirinya harus mengikuti Fuyu. Mereka segera memasuki lift dan menekan tombol angka 7 dimana ruangannya berada.

"Jadi tou-san benar-benar memintamu mengawalku ya," seru Fuyu begitu lift berjalan.

"Aku hanya menjalankan perintah, lagipula aku ingin membahas mengenai kasus buronan itu, Fukuzawa-san," seru Kunikida seraya membenarkan letak kacamatanya.

"Ah masalah itu ya, dan juga jangan panggil aku dengan marga, kau tau itu kedengaran aneh untuk sekarang," seru Fuyu seraya menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Baiklah."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang kerja Fuyu yang berada di ujung. Fuyu segera menggapai gagang pintu namun tangannya berhenti ditengah jalan karena merasakan sesuatu dan mendengar suara yang berasal dari dalam ruangannya. Kunikida ingin bersuara namun Fuyu memberi isyarat agar mereka diam.

Fuyu mundur satu langkah dan menegapkan badannya, dirinya segera menjentikkan jarinya dan terbentuk beberapa bilah pedang yang melayang dibelakang tubuhnya. Fuyu dapat mengendalikan pedang buatannya dengan tangannya, dirinya segera memberikan isyarat pada Kunikida agar mendobrak pintu tersebut.

Dalam hitungan beberapa detik pintu sudah terbuka karena Kunikida, sedangkan Fuyu mengarahkan senjatanya menuju orang yang berada di dalam sana.

Namun sialnya orang tersebut sangat waspada dan dapat menangkis serangan Fuyu dan kabur melewati jendela besar yang terbuka disana, Fuyu hanya bisa menggores beberapa tubuh orang tersebut.

"Ck! Falcon!" seru Fuyu seraya menjentikkan jarinya dan munculah sebuah burung kecil bayangan yang bermata merah, Fuyu segera memberikan perintah pada burung tersebut setelah meneteskan darah yang berada di pedangnya pada paruh burung tersebut.

Burung tersebut segera melesat pergi setelah semua persiapan selesai, Fuyu segera menuju meja kerjanya yang sudah berantakan, dan beberapa file yang disimpan sudah acak-acakan.

Fuyu segera menuju brankas bawah yang berada dibawah kursi kerjanya, dirinya segera membuka brankas tersebut dan memasukkan semua barang yang berada disana kedalam tas yang sengaja di bawanya.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang