10; Dalam Bayang-Bayang

531 66 2
                                    

Normal POV

Sebenarnya Dazai selalu memperhatikan sosok Fuyu secara diam-diam, dirinya tidak bisa terlepas dari dunia dimana Fuyu berada. Mungkin itu sebuah takdir atau kutukan bagi sosok Dazai yang tidak bisa lepas dari semua itu.

Dazai menghela napas saat sadar dirinya mencuri-curi pandang pada sosok Fuyu yang sedang berkutat dengan dokumen terbaru yang dibawakan oleh Atsushi, sedangkan Dazai sendiri dengan santainya berbaring disofa seraya melakukan kegiatan tidak berfaedahnya.

"Oi Dazai, sampai kapan kau akan berbaring hah?! Cepatlah, klien sedang menunggu!" sahut Kunikida seraya membenarkan letak kacamatanya di ambang pintu.

"Ha'i ha'i," Dazai menjawab dengan malas seraya beranjak mengikuti Kunikida yang sudah keluar ruangan guna menemui klien mereka yang sudah menunggu.

Fuyu melirik sedikit kala Dazai melewati mejanya, helaan napas terdengar begitu Dazai menutup pintu kantor agensi. Kyouka memandang Fuyu dengan pandangan kasihan dan juga bingung yang bercampur menjadi satu.

"Ne, Fuyu-nee."

"Kenapa Fuyu-nee selalu bersikap seperti itu kepada Dazai-san?" seru Kyouka seraya memiringkan kepalanya dengan raut polosnya.

"Kau belum paham apa-apa, Kyouka-chan," sahut Fuyu dengan senyum lemahnya.

"Aku menemui ayah dulu ya," lanjutnya seraya membawa beberapa dokumen menuju ruang kerja Fukuzawa yang berada di lantai atas. Fuyu hanya larut dalam lamunannya saat berada di dalam lift.

Begitu mendapat sahutan dari dalam usai mengetuk pintu, Fuyu segera masuk dan menutup pintu kembali semula. Fukuzawa sempat terkejut dengan kehadiran sosok Fuyu yang tidak diduganya sama sekali, entah kenapa naluri seorang ayah merasakan bahwa putrinya sedang tidak baik-baik saja.

"Apa ada masalah?" seru Fukuzawa begitu Fuyu mendudukan dirinya dihadapan sang ayah.

"Aku memikirkan bagaimana cara memaafkannya, dan itu malah mengingatkanku pada sebuah janji yang sudah terkubur dalam."

"Memangnya mau bagaimana, semua tergantung pada dirimu sendiri, Fuyu," Fukuzawa menyahut tenang seraya menyeruput ochanya. Fuyu hanya terdiam dengan perkataan ayahnya yang tidak bisa dibalasnya.

***

Fuyu tengah asik berjalan-jalan diperlabuhan setelah mendapatkan ijin dari ayahnya dan juga ditemani oleh Atsushi dan Kyouka yang membuntutinya dibelakang. Fukuzawa menolak permintaan Fuyu yang ingin pergi sendirian, karena Kunikida belum juga kembali dari tugasnya maka dengan pilihan terakhir yang tersisa hanyalah mereka berdua.

"Aku rindu kebebasan," gumam Fuyu seraya menikmati angin yang berhembus sore itu.

"Aku tau itu pasti sulit, aku juga pernah mengalaminya," sahut Atsushi.

"Tapi aku penasaran sesuatu," seru Kyouka yang membuat mereka berdua menoleh kearahnya.

"Tidak mungkin Port Mafia melepaskan Fuyu-nee semudah itu, kau pasti menjadi incaran mereka," lanjutnya.

Fuyu hanya mengangguk mengiyakan perkataan Kyouka, dan dengan begitu mereka memutuskan untuk kembali ke kantor agensi. Fuyu yang instingnya sedang tajam segera mendorong Atsushi dan Kyouka kebelakang, sedangkan tubuh Fuyu terlindungi abilitynya sendiri dari serangan ganas Rashumon.

"Akutagawa," seru Fuyu yang memandang sosok didepannya yang sedang terbatuk dan menatap mereka bertiga.

"Chuuya-san menolak untuk bergabung bersamaku, beruntunglah kalian," seru Akutagawa.

"Komplotan ya," gumam Fuyu yang sudah melihat bahwa mereka bertiga sudah dikepung.

"Serahkan saja diri kalian, maka semua akan baik-baik saja," sahut Akutagawa.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Where stories live. Discover now