16; Selamat

396 47 20
                                    

Normal POV

Fuyu terbangun dan mengerjap beberapa kali, menyesuaikan penglihatannya karena cahaya yang menelusuk masuk dari celah korden. Fuyu memandang sekelilingnya dan mengenali bahwa ini adalah kamar tidurnya. Fuyu menengok untuk melihat jam berapa sekarang, matanya sontak membulat karena melihat jam yang menunjukkan pukul 5 sore.

Fuyu segera menyambar ponsel yang dilihatnya berada di meja nakas, dirinya segera mendial kontak sosok Dazai. Panggilan pertama tidak dijawab, panggilan kedua juga sama, sampai akhirnya panggilan kelima itu dijawab oleh sang empunya.

"Moshi-mo-"

"Dazai!" salam Dazai langsung diputus begitu saja oleh Fuyu.

"Woah...kau kenapa, Fuyu-chan?" tanya Dazai diseberang dengan santainya.

"Berapa lama aku pingsan, lalu misi kita bagaimana?"

"Semua baik-baik saja, dan kau pingsan satu hari saja kok."

"Sudah dulu ya Fuyu-chan, aku sedang sibuk~~ jaa ne~~" Dazai langsung memutuskan sambungan telepon sepihak. Ketika Fuyu mencoba menghubunginya lagi, ponsel Dazai tidak aktif.

'Apa yang sedang dilakukannya,' batin Fuyu bergejolak.

Sedangkan ditempat Dazai berada.

Dazai dengan santainya memasukkan ponselnya kembali ke sakunya, lalu berjalan dengan santainya namun tidak dengan aura gelap yang mengelilinginya. Dazai kali ini sudah berhadap-hadapan dengan sosok Akutagawa disebuah gang buntu yang cukup luas.

Dazai bersikap santai, sedangkan Akutagawa sudah memegangi pinggangnya yang berlumuran darah. Tidak jauh dari tempat Akutagawa berdiri, ada sosok Higuchi yang terduduk seraya memegangi lengannya yang terkena tembakan.

"Kau...memang monster, Dazai-san," seru Akutagawa seraya menahan sakit.

"Heh~ padahal kemarin kau mencoba membunuh Fuyu-chan loh, tapi mengataiku monster~" seru Dazai dengan nada menjengkelkan yang dibuat-buat.

Dazai yang merasa cukup puas langsung menodongkan pistol yang dibawanya atau tepatnya disembunyikan dibalik coatnya. Dazai sudah tau jika Akutagawa terluka parah maka penggunaan abilitynya akan melemah. Dazai berjalan mendekat dengan santai, dirinya langsung menembakkan tiga buah peluru yang masih bisa ditahan ability Akutagawa.

Dazai menyeringai dan segera menembakkan dua peluru kembali, namun dirinya sedikit terkejut saat melihat punggun Higuchi yang malah menjadi sarang peluru yang ditembakkan Dazai tadi. Akutagawa juga membelak kaget dan segera menopang tubuh Higuchi yang tumbang, Akutagawa terlihat sangat syok dan Dazai hanya berwajah datar saja.

"Kau juga akan merasakannya, Akutagawa," seru Dazai yang segera berlalu dari sana.

***

Dazai menjenguk Fuyu yang masih setia berada dirumah, bahkan Yosano pun disuruh Fukuzawa untuk menjaga Fuyu dirumah. Fuyu merasakan bosan sehingga hanya menonton tv dengan malas-malasan. Sedangkan Yosano sedang berbelanja dan berpesan agar Fuyu tidak boleh kemana-mana.

Fuyu yang mendengar bel dibunyikan segera beranjak untuk membuka pintu.

"Dazai?" seru Fuyu yang terkejut ketika Dazai tersenyum padanya diambang pintu.

Begitu sadar dengan kehadiran Dazai, Fuyu langsung menyuruh Dazai untuk masuk dan mempersilahkannya untuk duduk. Beruntung Yosano sedang pergi, jadi tidak perlu repot-repot mendengar ocehannya yang super duper menjadi lebih menyebalkan dari pada mendengar omelan ayahnya sendiri.

Fuyu yang sedang membuat teh didapur dapat merasakan kehadiran Dazai yang secara mendadak dibelakangnya. Dazai meletakkan dagunya dipundak Fuyu dan kedua tangannya mengkabedon Fuyu dengan meja pantry.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang