Epilog

548 47 2
                                    

Normal POV

Mereka membuat pesta perayaan atas bergabungnya Kyouka serta kemenangan mereka melawan Guild dan berhasil menyelamatkan kota. Kyouka sangat senang, dan Ranpo tanpa diduga malah mengundang sosok Poe yang terlihat takut-takut itu. Setelah agak lama, Atsushi baru menyadari bahwa sosok Dazai dan Fuyu tidak ada disana.

"Loh, Dazai-san dan Fuyumi-san dimana?"

Sedangkan sosok yang dipertanyakan oleh Atsushi itu sedang berada di sebuah tempat di Yokohama.

"Hirotsu-san, terima kasih atas bantuannya," seru Dazai yang duduk di sebuah sofa yang bersebelahan dengan sofa yang diduduki Hirotsu. Fuyu sendiri bersandar di dinding yang ada di hadapan mereka seraya bersedekap.

"Apa kau puas hanya dengan itu?" tanya Hirotsu.

"Jalur penyusupan, informasi Iblis itu, dan tikus-tikus menyebalkan. Itu bisa dibilang cukup untukku," seru Fuyumi seraya memejamkan matanya.

Dazai tersenyum mendengar ucapan Fuyu. Dazai juga menjawab pertanyaan Hirotsu mengenai pertemuan antara Akutagawa dan Atsushi yang sudah di atur. Ini mengenai hal terburuk yang sebenarnya, yang sebentar lagi pasti akan terjadi sesuai dengan perkiraan Dazai dan Fuyu yang selama ini selalu mewaspadai hal itu.

Dazai bahkan menjelaskan semua alasannya dan tidak berbohong ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan Hirotsu. Fuyu membuka matanya dan menghela napas pelan sebelum bersuara ketika Dazai sudah selesai berbicara.

"Aku sempat curiga ketika Hirotsu memberikanku informasi itu dan berkata jika itu hadiah dai Boss," Fuyu memandang Dazai yang masih tersenyum.

"Tapi sebenarnya itu bukan dari Boss, tetapi hadiah yang dititipkan pada Boss."

Hirotsu menghela napas sejenak,"Aku hanya melakukan tugasku."

Dazai terkekeh dan menatap Fuyu,"Kau tau rupanya, Fuyu-chan."

"Kau mempermainkanku, Dazai."

"Aku tidak bermaksud begitu, Fuyu-chan. Ini hanyalah bagian dari strategi pengecoh," seru Dazai yang tidak melunturkan senyumannya.

"Kau memang masih menjengkelkan."

"Terima kasih pujiannya, Fuyumi."

Hirotsu hanya bisa tersenyum memandang mereka berdua. Yah, setidaknya mereka bisa beristirahat sebentar sebelum bencana yang di waspadai itu terjadi.

Setelah selesai dengan urusan mereka, Dazai dan Fuyu segera kembali ke Tantei-sha karena hari sudah larut. Dalam perjalanan mereka, Dazai tidak segan-segan untuk menautkan tangannya dengan tangan Fuyu.

"Dazai?" seru Fuyu yang terkejut.

"Ne Fuyumi, mau pergi kencan besok?" Ucap Dazai.

"Kalau yang kau maksud bunuh diri, aku menolak."

"Hmm, berarti Fuyu-chan mau kencan sungguhan denganku ya?" Seru Dazai senang.

"Eh?"

***

Dazai bersungguh-sungguh dengan ucapannya kemarin. Karena nyatanya kini Fuyu sedang berjalan-jalan di taman kota bersama dengan Dazai yang kali ini menggunakan baju santainya.

"Kau yakin dengan ini, Dazai?" Seru Fuyu yang sedang menikmati kebebasan sementaranya ini.

"Memang kenapa? Dan lagi, kenapa kau masih memanggilku begitu?" Seru Dazai dengan nada yg sedikit merajuk.

"Tou-san tidak akan suka ini," seru Fuyu seraya tersenyum mengejek.

Dazai hanya tersenyum mendengar ucapan Fuyu, yah dirinya tidak peduli akan hal itu. Pada akhirnya Dazai dan Fuyu mulai menikmati kencan ini dengan pergi makan di café sebelum Dazai mengajak Fuyu untuk ke taman bermain.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat