17; Pergerakan

390 51 0
                                    

Normal POV

Hari ini Fuyu sudah masuk dan membantu Kunikida menangani laporan yang menumpuk. Lagipula Fuyu belum boleh mengambil tugas lapangan lagi. Kalau Dazai jangan ditanya, sudah pasti makhluk itu kelayapan untuk bunuh diri dan melarikan diri dari tumpukan tugas laporan yang pada akhirnya harus dikerjakan oleh sosok Kunikida.

Fuyu juga hanya bisa menghela napas dan turun tangan untuk membantu Kunikida karena merasa kasihan. Fuyu juga tidak mau repot-repot mencari Dazai dimana, walaupun itu menggunakan abilitynya pun Fuyu tidak mau. Repot katanya.

Sedangkan ditempat Dazai berada.

Dazai dengan santainya mengelilingi kota entah dengan maksud dan tujuan apa. Yang jelas pasti tidak jauh-jauh dari bunuh diri. Namun tidak sengaja Dazai berjalan melewati sebuah gang yang disana ada beberapa orang betudung hitam sedang bergerombol dan membicarakan sesuatu.

Dazai yang kelewat penasaran bersandar pada tembok yang berada didepan, dan menjaga telinga agar bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan. Dazai terkejut tentu saja dengan mendengar percakapan mereka, namun rautnya berubah menjadi pandangan tajam dengan seringai mengerikannya.

"Heh...hajimaru ka," gumam Dazai yang langsung berlalu dari sana dengan santainya tanpa takut jika ketahuan mencuri dengar.

Dazai dengan tenang berjalan menuju pelabuhan entah untuk apa, tapi mengingat jika Family mulai bergerak membuat Dazai menyeringai senang karena ada hal yang bisa menghiburnya. Walaupun merepotkan memang.

Dazai memutuskan untuk menelpon Kunikida, dan ketika dijawab langsung terdengar makian Kunikida untuknya karena seenak jidatnya meninggalkan tugasnya dan dikerjakan oleh Fuyu yang kasihan pada Kunikida.

"Ara...jangan marah-marah, kau nanti cepat tua loh Kunikida-kun~"

"Diamlah! Ada apa menghubungiku? Jika kau ingin kembali aku sangat lega, tapi jika kau mengatakan hal yang tidak penting maka aku akan membuatmu babak belur nanti," seru Kunikida cepat.

"Kowai~ aku hanya mau bilang untuk melihat gerak-gerik Fuyu-chan selama aku tidak bisa melihatnya denganmata kepalaku sendiri. Kau paham maksudku kan, Kunikida-kun?" seru Dazai.

"Kau tau sesuatu ya, kalau begitu baiklah."

"Kalau begitu baguslah, sore jaa ne~~"

Dazai segera memutuskan sambungan dan memasukkan ponselnya kedalam saku. Dazai terdiam sejenak sebelum kembali berjalan entah kemana seraya mengumamkan sesuatu.

"Nah, mulai dari mana ya."

***

Sudah lewat tiga jam sejak Dazai menghubungi Kunikida, dan sialnya makhluk itu maish belum menampakkan batang hidungnya. Mungkin tenggelam disungai atau tergantung hingga mati, setidaknya jika itu benar-benar terjadi Kunikida akan lega karena tidak terganggu dengan makhluk penggila bunuh diri itu.

Namun apa yang dikatakan Dazai sebelumnya tentu dilakukan Kunikida secara diam-diam dan berusaha tidak dicurigai oleh Fuyu. Dan beberapa saat kemudian sosok Haruno masuk dengan membawa beberapa surat yang langsung diberikan kepada Fuyu dan mengatakan bahwa surat itu dititipkan di café bawah oleh sosok anak kecil yang bilang sedang lewat dan dimintai tolong oleh seseorang.

"Kau punya kerabat jauh?" tanya Kunikida saat Fuyu hanya memandangi beberapa surat yang didapatnya.

"Mana kutau, lagipula kenapa orang-orang ini tahu jika aku bekerja disini," seru Fuyu tanpa mengalihkan pandangannya dari surat yang diletakkan di mejanya.

"Ngomong-ngomong Kunikida-san, apa Dazai-san menghubungimu?" tanya Fuyu seraya menoleh kearah Kunikida. Memang Fuyu memutuskan memanggil Dazai dengan suffix san saat ada yang lainnya, namun jika hanya dengan Dazai saja maka Fuyu terkadang memanggil namanya saja.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Where stories live. Discover now