15; Mission

437 59 2
                                    

Normal POV

Pagi-pagi Fuyu sudah berada didepan tempat tinggal Dazai, diketuknya pintu didepannya. Tidak beberapa lama sosok berambut kuning membukakan pintu, itu Kunikida.

"Dimana Dazai-san?" tanya Fuyu langsung pada intinya.

"Kurasa dia masih tidur, akan kubangunkan," seru Kunikida.

"Tidak perlu, aku saja yang membangunkannya," seru Fuyu enteng dan segera masuk melewati Kunikida yang masih lambat merespon karena bisa ditebak juga baru terbangun beberapa menit lalu sebelum Fuyu sampai.

Kunikida memberi tahu letak kamar Dazai, Fuyu mengangguk dan membuka pintu geser dihadapannya. Disana Dazai masih terlelap difutonnya. Fuyu menutup pintu kembali karena tidak mau jika Kunikida melihat caranya membangunkan Dazai. Yah, selama mereka menjalin hubungan dulu, cara ini ampuh. Coba kita lihat masih ampuh atau tidak.

"Dazai bagun," seru Fuyu yang masih menggunakan cara biasa, namun hanya erangan yang keluar dari mulut Dazai.

Fuyu menghela napas sejenak sebelum mendekatkan wajahnya pada telinga Dazai.

"Osamu-kun, bangunlah...akan kuberikan hadiah," seru Fuyu seringan kapas dengan nada sedikit menggoda dan manja.

Perlahan namun pasti Dazai membuka matanya perlahan dan menoleh kearah Fuyu hingga hidung mereka bersentuhan. Wajah Fuyu sudah memerah, dan menurut Dazai itu sangatlah imut.

"Mana hadiahku...Fuyu," seru Dazai dengan suara serak khas bangun tidur.

Seketika saja Dazai menarik lengan Fuyu hingga Fuyu berbaring berhadapan dengan Dazai. Dazai menampakkan seringaiannya dengan kedua tangan yang memeluk pinggang Fuyu dengan posesif.

"D-Dazai...Kunikida-kun ada diluar," seru Fuyu yang melirik pintu dengan gelisah.

"Tenang saja, selama kau tidak berisik," seru Dazai enteng.

"Lalu sekarang hadiahku," seru Dazai dan dengan santainya tersenyum atau tepatnya menyeringai.

Fuyu dengan cepat langsung mencium pipi Dazai dengan wajah yang sudah merona hebat,"S-sudah kan!"

"Heheh...baiklah-baiklah~"

Setelah Dazai melepaskan Fuyu, dirinya segera beranjak untuk mandi sedangkan Fuyu segera keluar dan membenamkan wajahnya pada bantal sofa. Kunikida hanya menyeringit bingung melihat kelakuan Fuyu dari arah dapur yang memang tidak disekat sehingga terlihat dari ruang tamu.

Kunikida yang sedang berkutat didapur membuat Fuyu bernapas lega karena tidak dicurigai. Bisa gawat jika hal yang seharusnya tidak terjadi sampai terdengar ditelinga Fukuzawa, bisa hancur semua. Fuyu yang sudah menormalkan detak jantung beserta wajahnya segera menuju dapur untuk setidaknya membantu.

***

Dazai dan Fuyu berada diruang tamu, sedangkan Kunikida sudah berangkat duluan karena harus mengurus laporan. Kali ini Dazai bisa bebas karena Fuyu harus berdiskusi mengenai misi yang sedang berlangsung, dan yah Fuyu sedang panik karena telepon Dazai semalam.

"Bagaimana ini?" seru Fuyu seraya menghela napas lelah.

"Kurasa Sachou memberikan bala bantuan, kemungkinan besar itu Kunikida-kun dan Atsushi yang entah nantinya bersama Kyouka atau tidak. Tapi tidak bersama kita," seru Dazai.

"Maksudnya...bala bantuan tersendiri?"

"Bisa iya bisa tidak, atau mereka malah ikut dalam pasukan polisi milik Jenderal."

Fuyu mengumamkan sesuatu seraya menunduk, Dazai yang melihat itu langsung menepuk pelan kepala Fuyu dan tersenyum lembut, senyum yang hanya ditujukan untuk Fuyu seorang.

Memorize [Dazai Osamu X OC]✔Where stories live. Discover now