9. Ali atau Lingga😎

4.1K 352 9
                                    

"Aku sih suka Lingga yang cuek dari pada Ali yang over protektif,"

.
.
.

Tiada gambaran yang tepat untuk melukiskan kebahagian Ily saat ini, memiliki seseorang yang di dambakan sungguh membuatnya terasa di dunia mimpi.

Perlahan tapi pasti Ali mulai bersikap santai layaknya seorang ke kasih pada umumnya, menjemput Ily saat ke kampus dan mengantarnya pulang hingga ke dalam rumah kadang jadi rutinitas Ali.

Laki-laki itu lebih perhatian dari yang Ily bayangkan sebelumnya, meski pun pada dasarnya sikap asli Lingga masih lah melekat jelas.

Gadis yang kini duduk bersila di karpet bulu itu senyam senyum sendiri, semula ia menonton televisi namun akhirnya TV yang malah menontonnya.

Ily terkesiap saat sesuatu yang lembut mendarat di pipi chabinya, membuatnya dengan cepat menoleh. "Aline," Gumam Ily memenatap bocah laki-laki yang tersenyum manis padanya, Ily tahu kecupan yang mendarat di pipinya adalah ulah sang adik.

"Kak Ily ngelamun kak Ali ya,?" Goda Aline, ia menunjuk-nunjuk wajah Ily dengan gaya menggoda yang menggemaskan.

Ily tersenyum kecil dan menarik Aline ke pangkuannya, Ily memeluk sang adik dalam pangkuannya. "Kak Ali itu baik ngak sih menurut Aline,?" Ily bertanya santai,

Aline melirik sang kakak lalu melepaskan diri dari pelukan dan berdiri di depan Ily, Ily yang berhadapan memperhatikan Aline dengan tatapan heran.

"Kamu mau ngapain,?" Tanya Ily sambil tertawa kecil menatap sang adik yang asik memainkan rambutnya, ia mencoba membuat jambul tinggi di kepalanya. "Itu rambut kak Ali,?" Terka Ily, melihat jambul Aline yang tak begitu jelas kerena rambutnya rebah membuat Ali langsung terlintang di benak Ily.

Aline mengangguk dan bertenteng pinggang di depan Ily, "Aline kalau besar mau kayak kak Ali, baik dan tegas." Kata Aline berlagak seperti Lingga yang dingin dengan tatapan tajam. Ily tak lagi mampu menahan tawanya, ia sudah menggelak tersungkal-sungkal. "Lihat ini kak," Aline menaikan kerah bajunya, membuat Ily semakin ngakak karena tingkah sang adik.

"Ini pada kenapa,? Asik banget ketawanya,?" Devan yang datang langsung menimpruk ke karpet, ia langsung meletakkan tas hitam dimeja dan menarik Aline ke pangkuannya.

"Aline bergaya kayak Ali mas," Jawab Ily di sela tawa yang mulai mereda,

Devan tertawa kecil, "Oh ya,? Coba mas lihat," Devan mengangkat Aline dari pangkuannya dan mendirikan tubuh kecil Aline di depannya, tawa geli keluar dari bibi Devan saat menyadari jambul kecil di kepala Aline. "Kak Lingga ngak pernah tuh buat kerah baju berdiri, kak Lingga itu orang nya rapi," Devan merapikan kerah kemeja Aline, "Ini baru mirip," Gumam Devan dengan senyum kecilnya.

"Mata dingin mana Aline,?" Sambung Ily membuat sang adik langsung menyipitkan matanya, menatap lurus pada Devan dengan wajah tanpa ekspresi. Kontan itu membuat Devan ikut tertawa, dan Ily semakin tertawa geli.

"Udah ah, Aline mau nonton," Gumam Aline berdecak, bocah itu menarik remote di samping Ily dan memilih menggantikan siaran. Tawa Devan dan Ily pun mereda,

Ily menguncir rambutnya asal, menarik minuman dingin di meja yang tak jauh darinya, "Mas udah pulang aja jam segini,?" Ily menatap Devan heran, biasanya Devan pulang sudah sangat malam. Dan ini baru jam dua sore,

LYGA✔ (END)Where stories live. Discover now