14. Siapa,?

3.4K 307 7
                                    

"Ngak tau,! Aku kayak pernah berjumpa dengannya tapi entah dimana.?"



_____________________

Suasana kampus masih sangat ramai meski sudah begitu sore, Ily masih begitu tenang menunggu di depan sebuah kelas. Sesekali gadis itu melirik jam tangannya, untuk memastikan sudah berapa lama ia duduk di depan kelas Ali.

Semula Ali menyuruhnya kembali lebih dulu kerena laki-laki itu masih ada kelas sampai sore namun Ily menolak dan ingin menggu Ali hingga selsai, jadi sekarang dia duduk seorang diri di depan kelas Ali.

Setelah menunggu berjam-jam akhirnya kelas Ali pun bubar, satu persatu orang yang di dalam kelas keluar setelah sang dosen keluar lebih dulu.

Gadis itu celingukan, memperhatikan satu persatu orang yang keluar. Ily tersenyum ramah saat salah satu Mahasiswa menyapanya, namun mereka hanya selintas. Semua tahu siapa gadis yang mereka tegur, Ily cukup terkenal di kampus itu setelah Ali mengumumkan secara terbuka tentang hubungan mereka.

"Hai Natailya," Cemal menyapa ramah gadis Ali itu,

Ily tersenyum pelan saat segerombolan laki-laki keluar dari kelas dan salah satunya orang yang sejak tadi ia tunggu.

Ali menarik gadisnya, mendekap hingga beberapa orang di samping mereka berseru menyoraki.

"Tau deh, dunia cuma milik berdua," Guyon Juna,

Ily tersenyum geli, gadis itu hendak bersuara namun Ali lebih dulu menegaskan suara seraknya.

"Emang udah gue sewa," Sahut Ali santai namun penuh penekanan, beberapa teman Ali terkekeh.

Cemal berdecak malas seolah ia malas menanggapi kemesraan Ali, yang nyatanya ia iri akan hal itu. "Kalau aja ada bini gue, pasti gue ngak akan iri sih," Gumamnya tak mau kalah saing,

Ali tersenyum samar, di antara semua orang Cemal cukup di kenal setia pada pacarnya. "Kita balik sekarang,?" Ali mengalihkan perhatiannya pada sang gadis, ia tersenyum kecil di iringi anggukan.

Seakan memang sudah wataknya, Cemal berdeham dan melirik usil pada Ily. "Apa aja buat Lingga, angguk aja terus," Seru Cemal dengan guyonan.

Ily menoleh dan mentap Cemal dengan cebikan, "Ngak selalu juga kali," Sahutnya,

"Tau lo, sotoy banget," Timpal Juna membuat beberapa laki-laki bersamanya terkekeh melihat wajah kesal Cemal, termasuk Ily

Ali menggandeng lengan Ily sambil menatap mesra sang kekasih membuat Ily tersenyum manis. "Ya udah kita duluan," Sambung Ali,

"Bareng aja, kita juga mau balik kok. Kan searah juga," Timpal Kenzi,

Ali mengangguk setuju, "Ya udah, ayo balik," Ajaknya, Ali membawa gadisnya berlalu.

Beberapa laki-laki yang lain pun ikut berlalu meninggalkan kelas yang sudah kosong, tanpa mereka sadari dari kejauhan seseorang mengulas seuntai senyum kecil.

Ali sudah tak lagi peduli dengan teman-teman yang mulai tak sungkan mencibiri kemesraannya dan sang kekasih. Perlu mereka tekan berkali-kali, Ily segalanya dalam hidup seorang Ali.

Beberapa laki-laki itu meninggalkan kampus dengan mobil sport masing-masing, sepanjang perjalanan mobil mereka berderu dalam kecepatan. Saling mengadu laju, namun tetap mematuhi aturan rambu-rambu lalu lintas.

LYGA✔ (END)Where stories live. Discover now