16. Kecemasan🍃

3K 307 9
                                    

"Tapi__,"

🍁
🍁

Ali melangkah masuk keruangan base camp, setelah mengantar Ily ke kelas hingga memastikan gadis itu duduk di kursinya baru lah Ali bergegas ke base camp.

Banyak hal yang masih membuat Ali bingung, mengapa seseorang berani mengusik kehidupannya padahal selama ini tidak ada yang seberani itu. Boneka dan laki-laki itu pasti ada kaitannya, Ali amat meyakinkan itu.

Segerombolan laki-laki masuk ke dalam ruangan tempat Ali bersantai, dua diantara mereka ada yang mengenakan seragam SMA.

"Pagi kak Lingga," Sapa salah satu laki-laki yang mengenakan seragam SMA, ia tersenyum sumringah pada Ali.

"Bolos lagi,?" Ali menerka, membuat laki-laki yang masih bocah di mata Ali itu meringis dengan terkaan Ali.

"Ngak lah, kita ngak belajar karena para guru sedang rapat komite untuk persiapan perpisahan kelas XII," Sambung siswa SMA yang lainnya membuat Ali mengangguk samar.

Cemal tertawa kecil, Vernando bukan lah orang asing yang datang ke base camp. Vernando sendiri adalah ketua Drem club yang Ali percayakan, dan kebetulan masih berhubungan darah dengan keluarga Arsyief. Satu sahabat yang memang sering bersama Vernando adalah Steven, laki-laki yang kini duduk bersebelahan dengan Vernando, di depan Ali.

Beberapa laki-laki itu duduk bersama Ali, karena tak muat di sofa. Sebagian dari mereka memilih duduk di karpet bulu yang terbentang luar di depan sofa.

"Kita kesini mau minta pendapat kak Lingga, bentar lagi kita kan lulus. Jadi masalah pemimpin Drem Club gimana,?" Vernando menyeru santai ke arah Ali, membuat Ali menatapnya sejenak.

"Tunjuk orang yang kamu percayai untuk menggantikan posisi Lo," Jawab Ali,

Vernando mendelik, melirik temannya sekilas lalu kembali menatap Ali bingung. "Gue,? Tapi,__"

Ali menatap adik sepupunya itu lurus membuat Vernando berhenti bersuara, "Lo bisa, gue yakin.!"

"Benar apa kata Lingga cuma lo yang tau seluk beluk rekan lo," Timpal Bram, membuat teman-temannya yang lain mengangguk termasuk Ali dan Cemal.

"Baik lah, gue akan rembuk ini sama yang lain. Tapi gue minta kak Ali sama yang lain datang buat bisa mandu kita biar ngak salah menunjuk seseorang," Jawab Vernando,

Ali kembali mengangguk dengan tegas, "Baik, kabarin aja."

Cemal mencolek lengan Juna, setelah berbicara lumayan lebih banyak dari biasanya dan tiba-tiba Ali terdiam seakan melamunkan sesuatu.

Juna melirik kecil pada Cemal yang menyugut bibir kearah Ali membuat laki-laki itu ikut menatap Ali. "Ada masalah kali sama pacarnya," Terka Juna dengan sedikit memelankan suaranya,

"Tapi tadi gue liat dia anterin Ily, mana mungkin,?" Sahut Cemal,

"Lo berdua pikir gue budek, bisik-bisik kok keras," Ucap Ali, menatap kesal kedua sahabatnya itu membuat Cemal dan Juna menyengir lebar.

"Oh ya, mana pacar kak Lingga,? Berita itu sempat heboh di sekolah, bahkan para fans kakak pada patah hati," Sambung Steven,

LYGA✔ (END)Where stories live. Discover now