09. "Siapa yang kau pilih?"

1.7K 240 5
                                    

Tok tok tok

"Masuk."

Perlahan Aera membuka pintu ruangan Seungcheol. Ia masuk dengan membawa sepotong roti dan juga kopi kesukaan Seungcheol.

"Permisi tuan. Saya belikan ini untuk tuan karena dari siang, sepertinya an---"

Seungcheol membuang nafasnya kesal. "Sudah kukatakan padamu. Aku tidak suka mendengar kata 'anda'. Haruskah ku ulang-ulang itu sampai kau bosan?"

"Ah maafkan saya." ucap Aera. "Silahkan dimakan tuan." kata Aera yang kemudian membungkuk pergi.

Sesampainya di depan pintu, Aera terus bergumam tak jelas.

"Yang benar saja. Masih untung aku belikan makanan, dia pikir itu aku beli pakai uang per---"

"Uang siapa?"

"Hua. Kamjagiya." ucapnya yang membuat Jun terkekeh.

"Ada apa? Kau tampak terkejut."

Aera tertawa hambar, kemudian menggeleng. "Tidak apa-apa."

Jun mengangguk mengerti. "Apa kakakku ada di dalam? Ada beberapa berkas yang harus kuberikan padanya."

"Ada. Masuklah. Perlu kuantar?" canda Aera.

"Boleh saja. Bukan ke ruangannya tapi ke pelaminan." kata Jun yang membuat badan Aera seakan kaku. "Aku hanya bercanda." kekeh Jun seraya masuk keruangan Seungcheol.

Beberapa saat kemudian, Jun kembali keluar dengan wajah yang bingung.

"Ada apa?" tanya Aera.

"Aku bingung. Kakakku menyuruhku mengantar surat ini pada Joshua hyung. Tapi aku masih mempunyai beberapa pekerjaan yang harus ku selesaikan secepatnya. Eottokaji?"

Aera sedikit berfikir. "Biar aku yang antar ke tuan Hong."

"Kau serius?"

Aera mengangguk seraya tersenyum. "Lagi pula, hanya sebentar."

"Tapi bagaimana jika kakakku membutuhkanmu?"

"Tidak! Semua pekerjaanku sudah selesai. Dan ini sudah hampir waktunya pulang kerja. Jadi tidak apa-apa."

Jun terdiam memikirkannya.

"Ck! Tak apa, Jun. Aku akan mengantarnya. Selesaikanlah pekerjaanmu. Jangan terlalu lama lembur di kantor."

Jun akhirnya mengangguk dan tersenyum. "Terimakasih Aera. Aku akan membalasnya suatu saat nanti."

......

Setelah bersiap, Aera langsung pergi ke kantor Joshua. Tadi, ia sempat menghubungi sekretaris Joshua bahwa ia akan berkunjung ke kantornya sebelum jam pulang kantor.

"Aera-ssi."

Aera menoleh. Saat tau siapa yang memanggilnya, ia menyapanya.

"Annyeonghaseyo."

"Ah, ternyata benar kau." kata Joshua. "Kalau mungkin tadi bukan kau, aku pasti sudah menguburkan diriku karena malu." sambungnya yang membuat Aera sedikit tertawa.

"Ada apa kau kesini? Tumben sekali. Apa Seungcheol bersamamu?" tanya Joshua.

"Tidak tuan. Saya kesini karena ingin mengantar surat dari tuan Seungcheol." jawab Aera.

"Ah! Ayo kita bicarakan itu dengan ruanganku." kata Joshua.

Mereka berjalan beriringan. Dibelakangnya, ada dua orang pengawal pribadinya yang dengan setia mengikuti kemanapun Joshua pergi.

Gay Or Nay → C.S.CWhere stories live. Discover now