14. "Aku mengerti sekarang"

1.5K 205 4
                                    

Mata Seungcheol berkedip menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Aneh sekali, pagi ini kepalanya terasa pusing. Tak biasanya.

Ia tersadar saat melihat Jun sedang membaca koran di sofa kamar tidurnya.

"Aku ada dimana?" tanya Seungcheol layaknya orang bodoh.

"Aku tidak mengenalmu. Dan aku tak ingin mengenalmu semenjak kejadian semalam." ucap Jun tanpa menoleh ke arah Seungcheol.

"Mwo? Bilang apa kau barusan?"

Jun menutup lembar korannya. "Kau benar-benar tidak ingat kejadian semalam?"

Seungcheol berfikir sejenak, kemudian ia menggeleng. "Tidak."

Jun membuang nafasnya kesal. "Lupakan saja. Aku tak mau membahasnya." katanya keluar dari kamar Seungcheol.

Seungcheol beberapa saat mencoba mengingat kejadian semalam. Samar-samar ia mengingat hal yang sangat bodoh yang pernah ia lakukan.

Flashback last night

"Berpakaian minim seperti ini. Make up yang sangat menor. Kenapa tidak sekalian saja kau bertelanjang bulat disini?" kata Seungcheol yang membuatnya di hadiahi sebuah tamparan keras dari Aera.

"Jaga mulutmu, tuan Seungcheol." kata Aera. Tak ada lagi nada sopan yang keluar dari mulut Aera. "Pergi dari sini. Aku tak ingin melihatmu ada di hadapanku." tambahnya.

"Aera." Jun memanggil.

Aera tak menggubris Jun.

"Aku tidak menyangka itu semua bisa keluar dari mulutmu, tuan" kata Aera lagi pada Seungcheol. "Aku pikir kau lelaki yang bisa menghargai perempuan."

"Itu semua karena aku mencintaimu."

Keadaan hening sesaat. Baik Jun maupun Aera sama-sama terkejut. Sampai kemudian Seungcheol tertawa.

"Kau pasti mengira aku akan bilang seperti itu kan?" Ia menggoyangkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri seraya menggeleng. "Tidak!" lanjutnya.

Jun menggeleng heran. "Ayo hyung, kita pulang. Kau sangat mabuk."

Namun Seungcheol tak menggubrisnya. Ia menepis tangan Jun yang sudah siap membawanya pulang. "Kau!" ia menunjuk Aera. "Berhenti membuatku bingung. Berhenti datang kepikiranku. Aku... Tidak akan pernah bisa menghapus Dahye dari hatiku. Maka berhentilah."

"Pria gila." ucap Aera.

Seungcheol tertawa sinis. "Ya. Aku gila. Aku gila karenamu. Aku...tidak mungkin mencintaimu. Ya kan Jun?" kali ini ia meminta adiknya untuk membela.

"Lebih baik kau membawanya pulang, Jun. Dia sudah tidak waras." kata Aera yang tidak perduli lagi kalau yang di bicarakannya itu adalah kakak Jun.

Jun mengangguk setuju. "Mianhae, Aera-ya."

"Heeyyy.. Aku belum selesai bicara. Lepaskan aku, Jun." Seungcheol berusaha memberontak.

Flashback off

Seungcheol mengacak rambutnya kesal karena mengingat kejadian itu semua. Ia merutuki kebodohannya sendiri.

"Aaarrrgghhhh......."

"Baguslah kalau kau mengingatnya." ucap Jun. Ia sudah membawa semangkuk bubur dan juga air putih yang dia bawa menggunakan nampan.

"Apa yang terjadi selanjutnya? Apa aku melakukan hal bodoh lain?" tanya Seungcheol penasaran.

"Makanlah. Aku tidak ingin membahasnya." kata Jun seraya menaruh nampan itu di atas nakas.

Gay Or Nay → C.S.CWhere stories live. Discover now