11. "Tetaplah berada disampingku"

1.6K 229 11
                                    

"Aera ikut aku." titah Seungcheol yang membuat Aera langsung mengikutinya.

Seungcheol berjalan cepat menuju ruang rapat yang ternyata sudah ada Joshua di dalam.

"Apa maumu?" tanya Seungcheol langsung.

"Wow. Beginikah sambutanmu padaku, Cheol?"

"Tidak usah banyak basa-basi brengsek! Apa maumu datang kesini?"

"Bolehkah hanya kita berdua saja yang bicara disini?" tanya Joshua memberi kode.

Mengerti apa yang di maksud Joshua, Aera berkata. "Ah baiklah. Saya permisi." kata Aera memberi salam sebelum kemudian pergi keluar.

Setelahnya, Seungcheol duduk di depan Joshua.

"Ada apa? Waktuku tidak banyak jika hanya untuk bicara padamu."

Joshua melipat kedua tangannya di dada dengan santai. "Aku hanya ingin membicarakan tentang penanaman saham di perusahaan Yoon corps padamu."

Seungcheol tertawa meremehkan. "Mau apa lagi kau? Kau ingin aku menyerah? Jangan terlalu banyak bermimpi!"

"Aku ingin menyerahkan itu padamu." ucap Joshua santai namun dapat membuat Seungcheol terkejut.

"Aku tidak bodoh. Kau tidak akan mungkin dengan mudah menyerahkan itu padaku. Kau pasti punya syarat konyol."

"That's right! Kau jenius, Cheol." sahut Joshua seraya menjentikkan jarinya. "Syaratku hanya satu dan sangat mudah. Biarkan Aera bekerja untukku." lanjutnya.

"Brengsek gila!" umpat Seungcheol.

"Kenapa? Itu sangat mudah. Kau tinggal pecat dia, dan aku akan menerimanya bekerja padaku. Lalu kau silahkan saja bekerja sama dengan Yoon corps."

"Apa yang kau inginkan dari Aera?"

Joshua menggeleng pelan. "Tidak ada. Hanya saja, aku ingin lebih dekat dengannya. Sepertinya aku menyukainya."

"Pria gila! Sudah kubilang jangan macam-macam dengannya. At---"

"Memangnya kenapa? Kau juga menyukainya? Tidak bukan?" Joshua memotong.

"Berhenti main-main denganku, Josh."

"Setauku Aera bukan tipemu. Dia polos, dia tertutup. Jauh dari tipe idealmu yang menyukai wanita dengan pakaian terbuka."

Meja didepan Seungcheol digebrak olehnya. "Apa maksudmu bicara seperti itu? Hah?"

"Aku benar bukan? Sepeninggalnya Dahye, tipe wanitamu berubah drastis. Apa kau ti---"

Omongannya terputus karena Seungcheol menghadiahinya pukulan keras yang mengakibatkan bibir Joshua terluka.

Bertepatan dengan itu, Jun menerobos masuk ke ruangan itu.

"Hyung, tenanglah." ia menahan Seungcheol yang terbakar oleh amarah.

"Jika kau berani mencampuri urusanku, aku tak segan untuk membunuhmu." ancam Seungcheol pada Joshua.

Perlahan Joshua bangkit dan tertawa meremehkan. "Seperti kau membunuh Dahye dulu?"

Lagi-lagi Seungcheol melayangkan tonjokkannya ke Joshua hingga ia kembali tersungkur.

"Hyung!!" Jun sangat kaget atas tindakan Seungcheol.

"Brengsek kau! Sudah kukatakan jangan pernah mengusik hidupku. Jika bukan karena kau yang berselingkuh dengannya, kejadian ini tak akan terjadi." kata Seungcheol pada Joshua.

"Hyung, lebih baik kau kembali ke kantormu. Biar aku yang mengurus Seungcheol hyung." kata Jun yang kali ini untuk Joshua.

Dengan kasar, Seungcheol melepas tangan Jun dan langsung keluar dari ruangan ini. Tentu saja Jun mengikutinya dari belakang setelah sebelumnya membungkuk sopan pada Joshua.

Gay Or Nay → C.S.CWhere stories live. Discover now