16. Aku sudah tau jawaban atas pertanyaanku

1.4K 193 19
                                    

"Hyung? Kau sakit?"

Tawa Jun dan Aera yang sedang bercanda, hilang saat melihat wajah pucat Seungcheol yang baru saja keluar dari ruangannya.

Kemudian Seungcheol menggeleng. "Tidak! Aku hanya ingin minum kopi."

Dengan refleks, Aera berdiri. "Biar saya saja yang buat, tuan."

Seungcheol mengangguk mengiyakan. "Terimakasih."

Segera Aera membuatkan kopi dengan rasa khawatir di dalam dirinya. Setelahnya, Aera memberikan langsung pada Seungcheol.

Tok tok tok

"Ya."

"Tuan, kau sakit. Lebih baik beristirahat dirumah." kata Aera saat masuk ke ruangannya.

"Tidak. Pekerjaanku sangat banyak. Aku harus menyelesaikannya sekarang."

"Tapi...."

"Tidak apa. Percayalah padaku." ucap Seungcheol seraya tersenyum.

"Baiklah. Saya permisi." pamit Aera yang di angguki Seungcheol.

Entah kenapa Aera sangat khawatir saat ini. Belakangan memang hubungan Aera dan Seungcheol semakin dekat. Mereka sering makan bersama, pulang bersama, bahkan mereka sering memberikan saran satu sama lain.

"Aku yakin dia sakit." ucap Jun saat Aera keluar.

Aera mengangguk setuju. "Aku sangat khawatir padanya."

"Uuhhh.. Sepertinya ada yang mulai menyukai kakakku." goda Jun.

Aera mendecak. "Tidak mungkin."

"Kalau begitu. Aku akan buat pengakuan sekarang." kata Jun. "Aku mencintaimu, Aera. Mau kah kau menjadi kekasihku?"

Aera mendelik kaget. "Jun? Jangan bercanda. Itu tidak lucu."

"Aku serius. Aku sudah lama menyukaimu. Jika kau tidak menyukai kakakku, mau kah kau menjadi kekasihku?"

Belum sempat Aera menjawab, terdengar dentuman yang lumayan keras dari arah ruangan Seungcheol. Segera baik Aera maupun Jun berlari masuk. Mereka terkejut saat mendapati Seungcheol tergeletak di lantai.

"Tuan. Apa yang terjadi?" dengan panik, Aera menepuk-nepuk pipi Seungcheol. Ia mulai menangis karena panik.

Dengan cepat, Jun menelepon ambulance untuk membawa Seungcheol kerumah sakit. Tak perlu waktu lama untuk aksi cepat tanggap ambulance di Korea, beberapa menit kemudian mereka datang dan segera membopong Seungcheol kedalam mobil.

Aera terus menggoyangkan kakinya karena gelisah menunggu dokter yang sedang memeriksa Seungcheol.

"Tenang Aera, dia akan baik-baik saja." kata Jun menenangkan.

"Kenapa dokternya lama sekali?"

Belum sempat Jun kembali merespon, dokter keluar dari ruang periksanya.

"Bagaimana keadannya dok?" tanya Jun.

"Tidak apa. Dia hanya kelelahan bekerja. Dia juga kurang makan, jadi tubuhnya kekurangan nutrisi." jelas sang dokter.

Jun dan Aera bisa bernafas lega.

"Bisa salah satu dari kalian ikut denganku?" tanya dokter itu.

"Kau temui kakak-ku. Biar aku yang menemui dokter." kata Jun yang di angguki Aera.

Setelahnya, Aera masuk ke kamar Seungcheol. Disana, Seungcheol tak terlihat lemas. Ia justru sudah bisa mendudukan dirinya di atas kasur. Namun mukanya masih sangat pucat.

Gay Or Nay → C.S.CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang