26. Hari Pernikahan (END)

2K 177 15
                                    

Aera sudah siap dengan gaun pengantin putihnya menjamu para tamu yang datang. Ia sudah duduk manis di ruangan pengantin wanita, bersiap untuk menyapa tamu yang datang atau memintanya untuk foto bersama.

Ia tampak anggun. Rias wajahnya tidak terlalu mencolok karena Aera tak suka jika wajahnya tak di kenali orang saat mereka melihatnya nanti. Ditangannya sudah ada sebuket bunga yang di hias secantik mungkin untuk melengkapi kecantikan Aera hari ini. Hari dimana ia akan secara resmi menjadi istri dari Joshua.

Aera masih tak percaya bahwa sebentar lagi, Joshua akan menjadi suaminya. Kalau boleh jujur, tadinya ia berfikir bahwa Seungcheol lah yang akan menjadi suaminya. Namun takdir berkata lain. Ia harus rela melepaskan Cinta pertamanya itu, dan hidup bahagia dengan Cinta terakhirnya yaitu Joshua.

Senyum diwajah Aera tidak pudar tatkala tamu-tamu undangan mulai berdatangan. Teman-teman Aera maupun teman-teman Joshua datang mengucapkan selamat pada Aera. Sayang sekali sahabat Aera, Bitna.. Tak bisa datang karena ia akan melahirkan anaknya hari ini. Sebenarnya Aera sedih, tapi setelah dipikir seharusnya ia bahagia karena sebentar lagi, sahabatnya itu sudah menjadi seorang ibu. Senyum Aera sedikit memudar saat melihat Jun dan Seungcheol masuk keruangan ini.

Mereka tak langsung saling menyapa. Baik Aera maupun Seungcheol, mereka saling hanyut dalam tatapan yang tak bisa digambar maksud keduanya.

"Selamat atas pernikahanmu, Aera-ssi." akhirnya kalimat itu keluar dari mulut Seungcheol.

"Terimakasih sudah datang." balas Aera setelah sebelumnya mengatur nafas. "Bagaimana keadaanmu?" tanyanya.

"Semakin buruk." jawab Seungcheol sangat pelan namun masih terdengar oleh Aera. "Aku baik-baik saja." dustanya.

"Syukurlah." sahut Aera.

"Aera, selamat atas pernikahanmu." kali ini Jun yang bicara.

"Terimakasih Jun. Cepatlah menyusulku." canda Aera bermaksud mencairkan suasana.

"Andai saja aku bisa melangkahi kakakku ini, mungkin aku sudah menikahimu waktu itu." kata Jun bercanda.

"Kalian datang rupanya?!" suara itu membuat mereka bertiga menoleh.

Ya. Itu Joshua.

Ia sudah tampan menggunakan setelan jas hitam dan juga rambutnya yang rapi membuatnya tampak lebih sempurna.

Ia mendekati Aera, kemudian menghadap ke Jun dan juga Seungcheol.

"Aku ingin berterimakasih pada kalian." kata Joshua.

"Berterimakasih? Untuk apa?" tanya Seungcheol.

"Aku berterimakasih karena kalian, aku bisa bertemu dengan calon istriku ini." kata Joshua merangkul Aera. "Mungkin, jika kau tidak membawanya ke kantorku waktu itu, aku tidak akan bertemu dengannya." lanjutnya.

Ia memberikan senyuman manisnya saat Aera menatapnya.

"Aera adalah segalanya bagi hidupku. Aku berhutang pada kalian." kata Joshua lagi. "Aku ingin orang yang menerima bunga dari Aera adalah kau, Seungcheol. Boleh kan?"

Pertanyaan itu membuat semua terkejut.

"Apa maksudmu, hyung?" tanya Jun.

"Kenapa? Aku hanya ingin saja. Apa tidak boleh?" tanya Joshua santai namun terkesan meledek.

"Ta--"

"Sudahlah. Tidak apa-apa." Seungcheol memotong pembicaraan Jun. "Baiklah, aku akan menerimanya." kata Seungcheol pada Joshua dengan nada tenang.

Joshua mengangguk senang. "Kalau begitu bersiaplah karena sebentar lagi kita akan memulainya." kata Joshua. "Aku akan menunggumu di Altar sayang. Sampai nanti." kata Joshua mengecup kening Aera.

Gay Or Nay → C.S.CWhere stories live. Discover now