25. Maaf aku harus bilang ini

1.3K 150 4
                                    

Hari ini adalah hari dimana Seungcheol harus di operasi. Tentu saja perasaan Aera tak tenang. Ia di paksa tidak keluar rumah oleh Joshua sejak kemarin. Ingin sekali rasanya Aera kabur dari rumah dan menemani Seungcheol di rumah sakit. Tapi jika di pikir lagi, keputusan Aera untuk menikah dengan Joshua sudah bulat. Ia tidak bisa membantah apa yang di katakan oleh pria yang esok hari, akan resmi menjadi suaminya itu.

Aera terus menggenggam ponselnya. Ia berharap Jun mau mengabarkan keadaan Seungcheol saat ini. Tapi harapannya tak jadi kenyataan. Ponselnya tak kunjung berbunyi. Perasaan khawatir di lubuk hati Aera, semakin menjadi-jadi.

"Josh, tak bisakah kita menengok Seungcheol di rumah sakit?" tanya Aera dengan sedikit memohon.

"Mau apa lagi kau kesana? Jangan membuatku marah seperti kemarin, Aera. Aku mencintaimu. Aku tidak suka jika diriku sendiri membentakmu seperti kemarin." kata Joshua. "Lagipula disana sudah ada Jun. Apa yang perlu kau khawatirkan?" lanjutnya.

"Aku hanya peduli dengannya karena ia temanku dan mantan bosku."

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu. Apa kau masih mencintainya?"

Aera sedikit kaget mendengar itu.

"Te-tentu saja tidak, Josh." jawab Aera terbata.

"Kalau begitu diamlah disini. Jika kau masih memaksa untuk menemaninya, itu sama saja dengan kau menjawab iya dari pertanyaanku tadi." kata Joshua tegas.

"Kenapa kau seperti ini Josh? Setauku kau adalah orang yang baik. Tapi kenapa kau begini?"

"Begini bagaimana maksudmu?" tanya Joshua mengerutkan dahi.

"Kau berubah menjadi kasar, kau tidak perduli dengan orang lain. Bahkan kau berbicara dengan sangat kencang kemarin."

"Aku sudah minta maaf padamu tentang itu 'kan? Kenapa masih membahasnya?"

"Aku tak membahasnya. Aku hanya heran kenapa kau berubah seperti itu?"

"Itu semua karena aku mencintaimu, Aera. Aku tidak mau kau pergi meninggalkanku hanya demi Seungcheol." jawab Joshua. "Aku ingin sekali mendapatkan apa yang aku inginkan kali ini saja. Aku merasa hidup ini tidak adil jika kau meninggalkanku. Kau tau kenapa aku dan Seungcheol tak pernah akur?"

Aera terdiam.

"Selain karena persaingan bisnis, kami bertengkar karena selalu mencintai wanita yang sama. Dan dari dulu, selalu saja Seungcheol yang berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan. Sedangkan aku, tak pernah sama sekali. Tapi untuk kali ini, aku benar-benar tak mau kalah. Aku tulus mencintaimu. Aku benar-benar ingin menghabiskan sisa hidupku hanya denganmu." katanya lagi.

"Jadi aku mohon kali ini saja denganmu. Jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu, Aera." kata Joshua.

"Dengarkan aku, Josh." ucap Aera. "Tidak akan ada yang meninggalkanmu. Aku disini bersamamu 'kan? Aku tidak akan kemana-mana."

"Aku tau kau ada disini. Tapi entah kenapa rasanya hatimu tidak ada padaku, Aera. Sepertinya kau masih belum bisa menghapus Seungcheol dari hatimu sepenuhnya."

"Jika aku seperti itu, tidak mungkin besok kita menikah. Itu hanya ketakutanmu saja."

"Apa kau berjanji tak akan meninggalkanku?"

Aera mengangguk seraya tersenyum. "Tidak akan!" jawabnya. "Aku hanya perhatian dengan Seungcheol karena dia temanku, kakak dari sahabatku, dan juga teman dari calon suamiku. Itu saja." lanjutnya.

Joshua menghela nafas. "Apa kau yakin kau tak akan goyah saat melihatnya lagi?"

"Astaga, Josh! Aku sudah berulang kali bilang padamu." balas Aera. "Tapi aku akan terima apapun keputusanmu. Jika kau tidak memperbolehkanku untuk pergi menemuinya, aku tak akan pergi." sambungnya.

"Kau yakin?"

Aera mengangguk lagi. "Sangat yakin."

"Maaf aku harus bilang ini. Aku tidak ingin kau bertemu dengannya lagi. Aku sangat khawatir."

Aera mengangguk setuju. "Baiklah!" responnya. "Sudah kita lupakan ini. Ayo kita makan siang. Aku sudah masak makanan kesukaanmu." lanjut Aera menggandeng Joshua.


Tbc.

Dikit saja ya 😂

Gay Or Nay → C.S.COù les histoires vivent. Découvrez maintenant