•Sweet Kiss?•

9.4K 578 63
                                    

Setelah ber - shopping ria, mereka langsung berguling - guling di pulau kapuk. Hanya Taeyong sih sebenarnya, sedangkan Ten langsung menyiapkan untuk besok. Tadi Taeyeon juga sudah memberikan seragam untuk Ten, sangat pas dibadannya.

〽〽〽





"Besok kamu yang mengantar Ten ya?" ucap Taeyeon kepada Taeyong yang sibuk ber- sosmedan.

"Aku? Hah, bus umum banyak," tolak Taeyong. Ten sudah menduganya, entah jika dirumah mengapa sikap Taeyong jadi dingin dan kasar padanya.

"Taeyong, kasihan Ten, ia tidak tahu dimana sekolahnya," 

"Pakai google map kan bisa, dia juga sudah punya ponsel,"

"Taeyong! Mana kartu kredit appamu!"

"Eh iya deh," Taeyong langsung menuruti permintaan eommanya agar mengantar Ten besok. Jika sudah berurusan dengan kartu kredit ia tak bisa apa - apa.

"Nah gitu," Ten hanya tersenyum melihat tingkah Taeyong yang langsung menuruti. Dasar anak orang kaya.


〽〽〽

"Wow, anak ibu yang satu ini ganteng dan manis sekali~~~ sini cium dulu," ucap Taeyeon saat melihat sosok Ten yang menggunakan seragam sekolah warna biru navy- nya.

"Ibu—" Ten merasa malu, tapi telat. Satu ciuman sudah mendarat di dahi anaknya.

"Hehe, kamu manis sekali. Lihat pipimu memerah!" kini Taeyeon mencubit pipinya. Please Ten bukan anak SD lagi.

"Manis apaan, sok polos gitu," ucap Taeyong tidak suka, cemburu mungkin. Ia sudah jarang dapat ciuman sejak JHS.

"Wah, anakku yang ganteng ini cemburu ya? Sini eomma cium juga," goda Taeyeon, Suho hanya tertawa melihatnya.

"Gak ah, kayak bayi," bohong, justru ini yang Taeyong rindukan selama ini.

"Itu anakmu bohong!" ujar Suho, ia tahu betul dengan anak satu - satunya ini. (Kandung).

"Appa!" Taeyong malu.

"Sudahlah, kita sarapan dulu. Nanti terlambat," ucap Taeyeon yang membuat Taeyong agak kecewa.

Mau tidak mau Taeyong harus makan tanpa mendapat cuma dari sang ibu setelah beberapa tahun. Salah siapa menolak, namun setelah itu mau taruh dimana image Taeyong yang gentle dan cool ini.



〽〽〽


Mobil yang kemarin? Oh, Tuhan, Ten benar - benar benci jika pagi - pagi sudah harus mendengar suara seperti kemarin.

"Masuk," perintahnya dingin—dulu.

Ten hanya menganggukan kepala dan segera masuk. Tenang ia sudah bisa membuka dan menutup pintunya kok.

Setelah duduk, Ten langsung menyumpal telinganya dengan sepasang headset. Mengantisipasi apa yang akan terjadi kembali.

Hanya sebentar.

Taeyong langsung melepaskan headset yang Ten kenakan.

Sex With Step Brother🐱 •TAETEN• [discontinued]Where stories live. Discover now