•Lucas Wong•

3K 249 7
                                    

Setelah acara di gereja selesai, semua tamu undangan dialihkan ke sebuah gedung besar disebelahnya—makanan tertata rapi dan mestinya dalam porsi yang banyak.

Disana para tamu menikmati hidangan yang disediakan;mengobrol dengan rekan atau kerabat. Pokoknya pernikahan Jaehyun dan Jungwoo berjalan sangat lancar dan menyenangkan. Dengan dekorasi yang tak terlalu mewah namun tetap elegan membuat suasana semakin baik.


〽〽〽

"Eh, kapan lo nyusul nih?" tanya Jaehyun kepada Taeyong saat meminum segelas soda.

"Bulan depan," jawab Taeyong asal dengan nada malas.

"Wih beneran? Gue pegang omongan lo," Jaehyun sangat berantusias terhadap perkataan Taeyong.

"Ya jangan gitu dong, kan cuma bercanda. Gue juga belum tahu nih, butuh banyak persiapan kan?"

"Huum sih, orang kaya mah bebas. Mau adaain pernikahan dadak aja bisa," ujar Jaehyun dengan lagak super sombong.

"Awas lu kalau besok melarat gue sukurin!" timpal Taeyong dengan sumpahnya.

"Hei - hei, masak pengantin baru disumpahin yang gak bener? Jangan gitulah,"

"Lu dulu kan yang mulai,"

"Iya - iya, nih ya gue doain supaya Lee Taeyong yang jomblo ini bisa cepetan nikah terus punya baby kembar lima yang nakal - nakal," bukan Jaehyun namanya kalau tidak senang menggoda sahabatnya ini.

"WTF, kembar lima. Nanti gue titipin ke lo, terus gue bikin lagi,"

"Idih mana mau gue nampung anak lo,"

"Ini ada apa sih? Ribut sendiri," untung malaikat cantik Jaehyun datang. Jika tidak bisa saja pesta pernikahan ini akan hancur karena dua biang kerok yang saling beradu mulut.

"Ini nih suami lo doain yang gak bener," lapor Taeyong kepada Jungwoo.

"Sayang gak boleh gitu dong, kasihan Taeyongkan? Kamu mau kita dapet karma?" nasihat Jungwoo pada Jaehyun.

"Enggak sih, kan cuma bercanda. Taeyongnya aja yang dianggep serius," Jaehyun memberi pembelaan pada dirinya.

"Bercanda paan, kata adalah doa," sambung Taeyong tak mau kalah.

"Udah - udah, mending kita nikmatin semua makanan ini. And shut up your mouth, tuh Ten aja dari tadi udah nyemilin cupcake," tunjuk Jungwoo pada Ten yang tengah asyik menyantap cupcake.

Akhirnya merekapun menuruti perkataan Jungwoo, tidak salah jika is menikah di usia yang masih terbilang muda. Walaupun usianya muda, pola pikir dan perbuatannya menunjukan bila ia adalah manusia dewasa yang sudah matang. Apalagi meninjau usia kandungannya, membuatnya harus cepat - cepat menikah agar tidak menjadi topik yang kurang enak didengar.

Taeyong menghampiri Ten yang sudah menghabiskan lima buah cupcake ukuran medium.

"Kau makan saja tidak kenyang hum?" tanya Taeyong pada Ten.

"Tidak daddy, ini benar - benar enak. Kau harus mencobanya," Ten menyodorkan satu buah cupcake kepada Taeyong.

"Suapi aku," perintah Taeyong dan langsung dilaksanakan oleh sang baginda ratu.

"Aaaaakkkkk—" Ten mengarahkan cupcake ke arah mulut Taeyong.

Namun siapa sangka, Taeyong malah merebut cupcake itu; meletakannya di meja. Dan langsung mencium bibir Ten dalam - dalam. Entah setan mana yang sedang mendiami tubuh Ten, bahkan ia tak menolaknya sedikitpun. Ia malah mengikuti permainan Taeyong. Menghisap bibir bawah Taeyong dengan gerakan keatas dan kebawah. Para cupcake itu menjadi saksi bisu kegiatan romantis mereka, tak sadar ada seseorang yang tengah mengawasi mereka dari tadi.

"Lapor bos, tuan Ten sedang bersama seorang pria. Sepertinya dia adalah kekasihnya karena sekarang mereka sedang berciuman,"

"Bagus, pantau mereka terus. Jangan buat gerakan yang mencurigakan, aku ingin bermain lembut terhadapnya,"


〽〽〽



Semakin waktu berlalu, pestanya bertambah meriah. Bahkan sekarang sedang berada di puncak acara. Dimana para tamu akan berdansa dengan pasangan yang mereka bawa, bagaimana yang tidak mempunyai pasangan? Ah, sayang sekali mereka harus tetap menunggu di luar area dansa.

"Dad, uhm sebenarnya agak aneh ya memanggilmu dengan sebutan daddy?" Ten mengungkapkan apa yang tidak pas di hatinya kepada Taeyong. Apalagi posisi mereka sungguh sentimental, dengan Taeyong yang menggenggam tangan Ten erat serta berdansa.

"Aneh, kurasa itu lebih baik daripada master," jawab Taeyong.

"Bukannya begitu, hanya saja itu mengganjal. Lebih baik ku memanggilmu hyung," ungkap Ten lagi.

"Hyung? Aku bukan kakakmu, aku adalah kekasihmu. Ayolah, kita bermain - main terlebih dahulu,"

"Tapi dad, aku sering kepikiran bagaimana tanggapan ayah dan ibu jika mengetahuinya. Aku takut kehilanganmu," jujur akhir - akhir ini Ten selalu memikirkan bagaimana reaksi Taeyeon dan Suho saat mereka mengetahui ada hubungan lain antara dirinya dan kakak tirinya ini.

"Jangan takut, aku akan bilang pada mereka. Aku sudah merencanakannya, jadi jangan khawatir," Taeyong mengecup punggun tangan Ten.

"Hum—akhhh," Ten memekik saat dirinya merasa menabrak sesuatu dari belakang.

"Maafkan aku tuan, aku tidak sengaja," pria yang bertabrakan dengan dirinya langsung meminta maaf.

"Aku juga minta maaf, aku tidak melihatmu,"

Taeyong menatap tajam sosok itu, seakan akan membantainya sekarang juga.

"Lucas?" padahal Taeyong tidak bermaksud untuk menyebut nama pria itu, namun itu terjadi secara otomatis.

"Lee Taeyong? Kita bertemu kembali,"






TBC!

Dungdes, ada apa dengan Lucas dan Taeyong?? Untuk next chap kayaknya masalahnya akan mulai muncul hehe. So stay read it! Thank you💓💓

 So stay read it! Thank you💓💓

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Sex With Step Brother🐱 •TAETEN• [discontinued]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें