ā€¢Datting not Dattingā€¢

5.9K 425 20
                                    

18.00 KST

Suara mobil Lamborgini kepunyaan Suho berhenti menandakan sang tuan sudah pulang beserta istri cantiknya, Taeyeon. Mereka memang sengaja pulang lebih awal karena esok pagi ada keberangkatan ke Amerika.

"Kami pulang!"

Taeyong dan Ten segera menghampiri kedua orang tua mereka. Membantu membawakan beberapa keperluan yang akan dibawa besok.

"Ten, kok sudah rapi begitu?" tanya Taeyeon saat melihat Ten yang sudah rapi dengan kemejanya. Taeyong juga terheran - heran.

"Aku ada acara dengan temanku malam ini, dia akan menjemputku jam tujuh nanti," jawab Ten lancar, membuat Taeyong sedikit mengerutkan dahinya.

"Kau berkencan?" tanya Taeyeon yang membuat Ten agak kaget.

"Ti-tidak, hanya hang out saja. Dia temanku kok, Yugyeom, ketua tim basket," jelas Ten yang tidak ingin membuat curiga mereka, jujur saja sih ia tidak menganggap malam nanti sebagai kencan. Ini hanya pelampiasan kekesalannya pada Taeyong.

Taeyong dan Ten mengepak semua barang - barang yang sekiranya akan dibutuhkan, seperti baju, peralatan mandi dan juga makanan. Walaupun nanti mereka bisa membeli makanan di Amerika, namun setidaknya ada camilan untuk mengganjal perut mereka.

Sekitar 40 menit mereka selesai mengepak dan memasukan barang - barang ke dalam mobil yang digunakan untuk mengantar mereka ke bandara esok.

"Huft-" Ten menghela napas saat selesai memindahkan barang bersama Taeyong.

"Ten, kau tidak boleh berkeringat. Kaukan akan keluar dengan temanmu," cicit Taeyeon saat melihat Ten yang tampak kelelahan-sedikit.

"Tak apa bu, aku hanya ingin membantu," dan Tenpun duduk di sofa ruang tamu. Membuka kunci ponselnya, ternyata ada pesan dari Yugyeom sekitar tiga puluh menit yang lalu mengatakan jika ia dalam perjalanan. Dan benar saja, tak lama kemudian ada suara mobil berhenti di depan gerbang kediaman keluarga Lee. Ah, itu pasti Yugyeom.

'Ting tong!'

Ten segera membuka pintu-sesosok pria tinggi yang tampan sudah berdiri di ambang pintu. Tanpa basa - basi Ten langsung mempersilahkannya masuk.

"Annyeonghaseyo," Yugyeom memberi salam dengan membungkukan badan kepada Taeyeon yang duduk di atas sofa sambil menyeduh teh.

"Ne, annyeonghaseyo. Kau temannya Ten ya?" jawab Taeyeon dan langsung. menanyainya.

"Iya, bolehkan saya mengajaknya pergi keluar sebentar?" Yugyeom meminta izin kepada calon mertuanya-eh. Menurutnya maksudnya.

"Boleh saja, tapi jangan pulang terlalu malam dan jangan pergi ke club!" jawab Taeyeon memberi izin dan ada pengecualian.

"Baik tante, kami hanya ingin pergi ke restoran,"

"Bu, kami pergi dulu," pamit Ten kepada Taeyeon yang membuat Yugyeom memiringkan kepalanya bingung. Apa maksud Ten memanggil Taeyeon ibu?

"Baiklah hati - hati," setelah itu Ten dan Yugyeom segera pergi. Tak lupa saat masuk mobil, Yugyeom membukakan pintu untuknya dan memasangkan safety belt sehingga wajah mereka begitu dekat. Hanya berjarak beberapa senti saja. Mungkin bagi pria hidung belang, mereka tidak akan menyia - nyiakan kesempatan ini. Namun, sayangnya Yugyeom bukan tipe yang seperti itu. Ia masih menjaga norma kesopanan, apalagi Ten adalah bagian keluarga dari TTS Corp. Tapi entahlah, mungkin ada sisi lain dari Yugyeom, hanya dirinya sendiri yang tahu. Dia hanya sopan, bukan berarti tak memiliki nafsu birahi seperti laki - laki pada umumnyakan?







"Eh, Taeyong kau mau kemana?" tanya Taeyeon bingung karena tiba - tiba anaknya itu berjalan tergesa - gesa menuju garas mobil.

"Mengikuti Ten," jawab Taeyong pendek dan melanjutkan langkah kakinya.

Sex With Step BrotheršŸ± ā€¢TAETENā€¢ [discontinued]Where stories live. Discover now