•Good News•

3.3K 201 12
                                    

Warna putih mendominasi ruangan dimana Taeyong dan Ten berada, tak lupa bau obat - obatan khas yang menyeruak.

"Bagaimana keadaan Ten, dokter?" tanya Taeyong saat dokter memeriksa detak jantung Ten dengan stetoskop.

"Detak jantungnya normal, suhu badannya juga," jawab dokter itu santai.

"Jadi apa sakit yang diderita Ten?" tanya Taeyong lagi, dia butuh kepastian atas apa yang diderita Ten.

"Mungkin hanya kecapekan, tapi kami tetap akan mengecek urine - nya," dokter itu beranjak ke sebuah etalase dan mengambil sebuah cup kecil.

"Tuan Ten, bisakah kau memberi urine - mu sedikit untuk kami cek? Ah, minum sebotol air ini untuk memicunya," ucap dokter itu sambil menyodorkan cup tadi serta sebotol air putih.

"Baiklah," Ten langsung meminumnya—menyisakan seperempat bagian saja.

"Sudah mau kebelakang?" tanya Taeyong.

"Belum," jawab Ten.

Sekitar lima menit mereka menunggu, akhirnya hasrat buang air kecil Ten muncul.

"Hyung, aku ingin kebelakang," ujar Ten langsung menyambar cup tadi.

"Ah, baiklah,"

"Dokter saya punya pertanyaan," Taeyong agak ragu sebenarnya.

"Apa itu?" tanya dokter itu penasaran.

"Ehm—" Taeyong takut jika dirinya disebut aneh ataupun bodoh, tapi toh ini terjadi kepada istri temannya sendiri—Jungwoo. "Apakah laki - laki bisa hamil?" akhirnya Taeyong menyampaikan maksudnya.

"Hm, tentu saja namun hanya beberapa. Kasusnya pun jarang," well, jika begini Taeyong memiliki harapan banyak atas Ten kan?

"Jika boleh tahu bagaimana itu bisa terjadi?" rasa ingin tahu Taeyong semakin menjadi.

"Pada saluran rektum para carrier, mereka memilki dua saluran. Saluran untuk pencernaan dan satu lagi, reproduksi. Mungkin ini aneh, namun itulah yang terjadi. Dan para carrier ini memilki rahim seperti wanita pada umurnya, bedanya mereka tidak memiliki vagina. Namun, mereka tetap saja laki - laki dan inilah yang membuat mereka dijuluki dengan kata carrier. Karena menuruni setengah gen dari ibu mereka. Singkatnya laki - laki carrier tidak jauh beda dengan wanita, hanya saja mereka adalah pria manis," jelas dokter itu panjang lebar namun sangat ditangkap oleh Taeyong.

"Lalu bagaimana cara bayinya keluar?" tanya Taeyong lagi.

"Mereka harus operasi," jawab dokter itu sambil tersenyum, Ten juga sudah kembali.

"Sudah, dok. Lalu apa yang harus dilakukan lagi?"

"Kalian bisa menunggu di luar, sementara saya menyerahkannya ke laboratorium untuk pengecekan. Ngomong - ngomong apakah kau masih merasa mual?"

"Tidak terlalu,"

"Kalau begitu, obat akan diberikan setelah pengecekan. Kalian bisa menunggu di ruang tunggu,"

"Terimakasih dokter," Taeyong dan Ten mengucap terimakasih lalu meninggalkan ruang dokter tersebut.

Taeyong dan Ten duduk di sebuah bangku panjang depan ruang hasil. Disini ditujukan untuk orang yang menunggu hasil laboratorium, disana ada beberapa orang juga yang sedang menunggu. Taeyong tak berani berinteraksi, toh mereka juga menggunakan bahasa Jerman. Untung dokter disini memiliki standar internasional, jadi Taeyong bia menggunakan bahasa Inggris.

"Hyung, aku bosan," sudah setengah jam mereka menunggu tapi hasil belum juga keluar.

"Sabar sayang," Taeyong menggenggam tangan Ten.

Sex With Step Brother🐱 •TAETEN• [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang