ā€¢Jae's Wedding ā€¢

3.6K 258 21
                                    

Sudah sekitar empat hari Ten tidak bersekolah dan Taeyongpun juga ikut andil dalam urusan libur—lebih tepatnya izin. Keadaan Ten sudah membaik, bahkan luka dan memarnya sudah tak terasa sakit hanya kepalanya saja yang masih sering pusing.

21 Februari, mungkin itu akan menjadi hari yang sangat spesial bagi sahabat Taeyong yaitu Jaehyun. Tepat di hari ini, ia akan menikahi Kim Jungwoo yang sebentar lagi akan berubah menjadi Jung Jungwoo.

Taeyong sebagai sahabat Jaehyun yang terdekat merasa sangat bahagia atas pernikahannya. Ia berharap suatu hari nanti bisa menikahi orang pilihannya, bukan yang dipilihkan.

"Hyung, kita berangkat jam berapa?" tanya Ten tak sabar untuk mendatangi pesta pernikahan Jaehyun.

"Kita akan berangkat jam delapan, karena nanti ada acara di gereja terlebih dahulu. Aku tidak ingin melewatkan momen kedua pengantin saat di altar dan saling berciuman," jawab Taeyong panjang lebar, padahal Ten hanya bertanya jam berapa mereka akan berangkat.

"Eoh, arraseo. Aku akan mandi terlebih dahulu," Ten meninggalkan Taeyong yang sibuk melatih ototnya di ruang fitness pribadi mereka.

"Pakai jas yang kemarin dibelikan appa, ne?" tambah Taeyong lagi sebelum Ten hilang dari pengelihatannya.

"Ne!"

〽〽〽

"Hyu—" Ten menganga saat ingin memanggil Taeyong.

Demi apapun yang terindah didunia ini, Taeyong terlihat begitu menawan. Rasanya Ten ingin pingsan melihat sesosok pria yang ada di depannya. Sungguh sempurna, bahkan kata - katapun tak dapat mengungkapkan. Ia hanya bisa melongo dan mengagumi sesosok pria tampan yang ada di depannya.

"Ada apa baby? Bagaimana penampilanku?" tanya Taeyong sambil berpose bak model.

"Ka—kau sangat tampan hyung!!! Hueee aku suka sekalii!!" Ten berteriak bagaikan fangirl yang melihat idolnya.

Taeyong mendekat ke arah Ten yang sedang ber - fangirl ria. Menyebabkan jantung Ten berdegup tidak karuan.

"Kau juga sangat cantik, baby. And call me daddy from now, I wanna heart that," Taeyong menjilat kuping Ten dengan seduktif; mengatakan beberapa kata di lubang telinganya.

"Eunghh~~daddy," Ten mendesah saat dengan kurang ajarnya kedua tangan Taeyong meremat bongkahan kenyal Ten.

"Good boy, let's go!" Taeyong mengecup bibir Ten singkat dan menggandeng tangan sang malaikat, menuntunnya ke arah garasi.



"Pilih mobil yang mana ya?" Taeyong kebingungan, ia harus memakai mobil yang terbaik dari yang keluarganya punya.

"Tidak pakai Lamborghini yang merah?" tanya Ten, biasanya Taeyong akan memakai mobil itu.

"Bosan ah, pakai mobil appa saja," akhirnya pilihannya jatuh pada sebuah mobil sport mewah berwarna gold yang dapat menyilaukan mata.

"Baiklah," Ten sampai tak habis pikir, untuk apa mobil mewah sebanyak ini jika hanya dipakai satu dua kali saja. Andai saja dirinya bisa mengendarai mobil, ia akan meminjam salah satu mobil Taeyong untuk jalan - jalan. Bukan untuk gaya - gaya sih, namun ia ingin tahu bagiamana rasanya mengendarai mobil mewah keliling kota.

Sex With Step BrotheršŸ± ā€¢TAETENā€¢ [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang