ā€¢Biggerā€¢

2.7K 201 16
                                    

Malam yang mencekat menjadi teman mereka malam ini, disinilah sekarang Taeyong dan Ten berada—sebuah village kecil namun sudah modern. Mereka melarikan diri ke sebuah negara di Eropa—Austria.

Mereka akan menginap di sebuah villa dekat dengan sungai seperti yang sudah diarahkan oleh Suho. Well, pelarian ini adalah rencana Suho, ia tak mau anaknya kenapa - napa.

Taeyong dan Ten naik taksi dari bandara menuju desa, aksesnya juga tidak terlalu sulit. Membutuhkan waktu sekitar satu jam dari bandara untuk ke desa.

Setelah sampai di tempat tujuan, Taeyong segera membayar taksi dan berjalan menuju ke villa yang sudah dipesan oleh Suho. Pertama mereka harus menuju dimana pemilik villa tinggal untuk mengambil kunci.

Tak sulit untuk menemukan si pemilik villa, untung di depan rumahnya terdapat plang bertuliskan 'Are you looking for some villa?'. Kalimat sederhana, namun pesan persuasinya sangat kuat.

Taeyong dan Ten memasuki sebuah rumah kayu berinterior eropa klasik—menarik. Mereka memencet sebuah bel yang ada di sebelah pintu.

'TING TONG TING TONG!'

Dan nampaklah seorang wanita berumur 50 tahunan menggunakan pakaian khas eropa, ternyata disini masih menggenggam kuat tradisi.

"Welcome," wanita itu langsung mempersilahkan mereka untuk masuk.

"Ehm, ma'am I'm looking for some villa that my dad ordered," wanita itu agak mengernyit.

"Ah, mr. Lee right?" wanita itu nampak seperti mendapatkan ingatannnya.

"Yes," jawab Taeyong pendek.

"Wait, let me take your villa key," wanita itu beranjak dari kursi menuju ruang dalam, mengambil kunci untuk villa yang akan mereka tinggali.

Ten mendesis, membuat Taeyong yang tadi menatap lurus menjadi menatapnya. "Kenapa, sayang?" tanya Taeyong pada Ten yang ternyata sedang meremas - remas seragamnya.

"Tidak, hyung. Ini semua sangat asing bagiku," jawab Ten jujur, ia merasa sangat aneh dengan ini.

"Sudah, kita akan baik - baik saja dan semuanya akan kembali normal pada waktunya," Taeyong membelai surai hitam Ten perlahan.

"Here is it," wanita itu kembali sambil membawa kunci klasik bak di dongeng.

"Thank you, ma'am," Taeyong mengambil kunci yang tadi disodorkan oleh wanita itu.

"Urwell, btw your brother is so pretty," wanita melirik ke arah Ten dan memujinya.

"He isn't my brother, he's my boyfriend," jawab Taeyong yang membuat si kecil mencubit tangannya.

"Oh, like that? I'm so sorry,"

"No problem, ma'am. Thanks for your help," Taeyong pamit kepada wanita itu.

"Good luck for your honeymoon, sweetie," Taeyong dan Ten membungkukan badan, attitude Korea mereka masih terbawa sampai sini. Ah, untuk kata honeymoon Taeyong sangat membetulkan perkataan wanita itu, sedangkan Ten hanya menatapnya bingung.

Taeyong dan Tenpun segera menuju ke villa miliknya dengan nomor 10, sesuai dengan nama Ten bukan?

Setelah berjalan agak jauh dari tempat tadi, akhirnya mereka menemukan sebuah villa nomor sepuluh yang sangat bagus. Dengan bahan wood yang menjadi bahan penyusun utama. Desainnya juga seperti rumah kayu eropa kuno.

 Desainnya juga seperti rumah kayu eropa kuno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sex With Step BrotheršŸ± ā€¢TAETENā€¢ [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang