ā€¢Gotta Goā€¢

3.2K 219 23
                                    

"Loh, Ten? Kenapa jalanmu aneh seperti itu?" tanya Lisa kebingungan mendapati temannya yang berjalan seperti bebek.

"Hah? Ehm, kemarin aku terpeleset di kamar mandi," jawab Ten mencari alasan yang sekiranya akan dipercaya oleh Lisa.

"Ck, makanya lebih hati - hati. Sepertinya keadaanmu terancam terus, jujur aku sangat khawatir saat kau tidak masuk sekolah empat hari kemarin," Lisa membantu Ten untuk menuju tempat duduknya.

"Hehe, terimakasih telah peduli padaku,"

"Hum, apalagi kita sama - sama dari Thailand. Ngomong - ngomong Kang Seulgi tidak pernah terlihat lagi setelah ia menyakitimu," deg! Perkataan Seulgi membuat Ten mengingat kembali kejadian dimana Taeyong yang menyiksa Seulgi habis - habisan. Apakah dia mati? Ah, tidak Taeyong tidak akan tega membunuh orang apalagi wanita. Namun, siapa tahu kini Seulgi sudah bersemayam di tempatnya.

"Oe, bro nanti basket bareng yuk!" ucap Mark pria jangkung yang sempat menyelamatkannya dari interogasi Yuta.

"Ehm, kayaknya gak bisa. Kakiku lagi sakit," Ten menolak. Mana bisa ia bermain basket, sedangkan lubang nya masih sangat perih.

"Oh, yaudah deh. Cepet sembuh bro!"

"Oke, makasih," Ten sering bermain basket dengan Mark dan lainnya. Walaupun tingginya tak setinggi Mark, namun skill - nya tidak kalah. Ia juga sering bertemu dengan Yugyeom dan selusin orang lain yang menyukainya. Namun entah mengapa mereka semua sudah tidak berani macam - macam kepada Ten. Apakah Taeyong yang melakukannya? Ah, sekali lagi pria itu. Pria yang membuatnya mendesah hebat tadi malam, ia merindukannya. Ten akan selalu merindukan Taeyong, bahkan sedetikpun.



〽〽〽


"Lucas, siapkan semua gangster kita. Hari ini kita akan menyerang TTS Corp,"

"Baik bos, tapi Lee Taeyong tidak ada di gedung tersebut," Lucas yang sedang berkutat dengan laptopnya terus memantau keadaan gedung milik TTS Corp.

"Tak apa, hancurkan dulu perusahaan mereka. Baru kita habisi Lee Taeyong dan ambil kembali cucuku," ucap pria paruh baya dengan tato yang memenuhi tubuhnya.

"Siap, bos," lelaki bernama Lucas itu segera menuruti perintah bosnya.


"Kita lihat saja siapa yang akan menguasai lagi, Lee. Ah, ternyata perusahaan milik Jung juga sudah mulai berkembang," dengan suara mengerikan diselingi tawa sinis-Tony, begitulah orang memanggil pria bernama asli Thuyanat.

Ia mengambil ponselnya untuk menghubungi anak buahnya yang masih berada di Thailand tentang kabar perusahaannya disana. Gangster Lyxn tak main - main, tidak semuanya bergerak di dunia gelap. Bahkan, gangster ini memiliki banyak perusahaan di berbagai negara termasuk Amerika Sang Adidaya. Namun, Korea Selatan masih menjadi targetnya hingga sekarang. Ia masih menyimpan dendam kepada TTS Corp lima belas tahun silam.

Sex With Step BrotheršŸ± ā€¢TAETENā€¢ [discontinued]Where stories live. Discover now