•Secret Room •

10.1K 488 35
                                    

Di chapter ini akan mengandung adegan 🔞 ga ding hampir 21++ karena ada BDSM nya🌚. So, yang belum cukup umur mohon untuk bijak hehe. Happy reading🍃

—————•TAETEN•—————

"Apa yang akan Master lakukan?!" jantung Ten berdegup kencang. Mungkin ini akhir dari hidupnya, pikirnya.

Taeyong tak menjawab pertanyaan Ten, ia malah melempar smirk kepada Ten. Ia menaruh cambuk itu di sebelah Ten. Dan dengan secepat kilat ia langsung melucuti pakaian Ten.

Ten menahan napasnya, bahkan sedetikpun ia tak dapat bernapas. Jaraknys dengan Taeyong sangat dekat, itu tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Toh, ia juga tak menolaknya malah menikmati.

Setelah bajunya terbebas, Taeyong langsung melahap nipple Ten; meremas kuat yang satunya.

'SLURPP SLURPPP'


Taeyong semakin kuat menyedot puting Ten, menekan - nekannya dengan benda tak bertulang.

"Ngghhh.....master.....nghhhh," desah Ten tak karuan, ini terlalu nikmat.

Setelah puas dengan dada Ten, Taeyong membebaskan bagian bawah Ten. Melepaskan semua celananya dan membuangnya asal. Kini Ten sudah sepenuhnya naked.

Taeyong kembali meninggalkannya, mengambil sesuatu.

Borgol.

Taeyong juga menebarkan smirk. Tanpa basa basi ia langsung memborgol tangan dan kaki Ten sehingga ia tak dapat bergerak sedikitpun.

"Master—" rintih Ten karena borgol di kakinya membuatnya lecet sedikit.

Taeyong membalikan tubuh Ten sehingga posisinya tengkurap.

'CTARRRRR CTARRR!'

Taeyong mencambuk bongkahan kenyal Ten sebanyak dua kali.

"Aaaaaaahhhhhh.......sakit hiks hiks," Ten menjerit saat cambuk itu dengan kerasnya menampar kedua pantatnya. Ini sakit, tapi juga nikmat pada saat yang bersamaan.

"Kau tahu?! Aku tak suka kau mendiamiku seperti ini dan pergi bersama bajingan sialan itu tanpa seizinku!!!"

'CTARRR!'

Taeyong mencambuknya lagi.

"Maafkan aku Master—hiks hiks aku tidak bermaksud begitu," ucapnya ditengah deru tangisan.

"Jadi apa maksudmu ha?!" Taeyong duduk di sebelah Ten, menunduk agar posisinya sejajar. Ia mengangkat dagu Ten.

"Aku—aku—tidak suka saat kau bersama Yeri, Master. Dia bukan perempuan yang baik," jawab Ten jujur, tapi sungguh ia tak bermaksud menjauhkan mereka. Hanya saja ia tak suka.

"Kukira aku tidak menyadarinya?! Hah, kau bodoh Ten. Kau tertipu oleh aktingku," Taeyong melepaskan dagu Ten.

"Maaf kukira kau juga mencintainya," ucap Ten menundukkan kepalanya.

"Sudah kukatakan aku mencintaimu apakah kau masih tak paham?! Kau masih butuh pembuktian?" tapi sungguh yang dikatakan Taeyong in hanyalah skenarionya saja. Sungguh menyakitkan hati.

Sex With Step Brother🐱 •TAETEN• [discontinued]Where stories live. Discover now