•I'm Jealousy, maybe?•

5.9K 449 44
                                    

Sabtu pagi, tidak ada yang spesial. Seperti biasanya Taeyong mengantar Ten ke sekolah, sekarang tidak ada rasa keterpaksaan lagi semenjak pengungkapan cinta Taeyong. Sedangkan Suho dengan Taeyeon sibuk membeli perlengkapan dan mempersiapkan keberangkatan mereka ke Amerika besok Minggu.

〽〽〽

"Pagi Ten!" sapa Lisa saat mendapati teman sebangkunya  yang sedang berkutat dengan buku kimia.

"Oh, pagi juga Lisa!" jawab Ten menatap ke arahnya dan kemudian kembali membaca buku.

"Oh, ayolah kau sudah pintar. Saat ulangan pertama saja kau sudah mendapat nilai sempurna," memang sih saat ulangan kimia ia udah mendapat nilai seratus dan tentu sja membuat semua orang kagum. Apalagi ia adalah anak dari pemilik yayasan, namanya pun melejit begitu saja. Bahkan banyak pria yang mendekatinya, contohnya adalah Yugyeom yang notabenya kapten basket sekolah ini. Banyak yeoja yang iri pada kecantikan Ten.

"Aku harus tetap belajar, kudengar dua minggu lagi akan ada lomba fisika, kimia dan matematika di sekolah ini," jawab Ten.

"Iya, jika kau ikut sudah dipastikan kau akan menang. Aku yakin itu," Lisa juga mengeluarkan buku kimianya, ingin ketularan pintar.

"Loh, kok bisa?" tanya Ten bingung.

"Kaukan saudara Taeyong sunbae dan memiliki kekuasaan tertinggi dibanding murid lain, kau pasti akan menang," jawaban Lisa membuat dahi Ten berkerut. Apakah seperti ini cara kerja sekolah swasta mahal?

"Oh, kalau begitu aku tidak akan mengikutinya," Ten lebih baik mengalah daripada dia harus menang karena kekuasaan.

"Bukankah itu bagus? Kau akan menang tanpa harus bekerja keras, hum?"

"Tidak, itu tetap saja tidak benar. Aku ingin menang karena murni dari kemampuan ku," ucapan Ten membuat Lisa kagum, biasanya para penguasa disini akan serakah dan berbuat curang. Namun Ten berbeda, ia tidak seperti mereka.

"Lisa, you're time is end!" tiba - tiba pria bule bernama Vernon memotong percakapan mereka dan menyuruh Lisa pergi. Oh, Lisa sedang tidak ingin cari masalah diapun mengalah.

"Kau mau kemana?" tanya Ten namun ia tak menjawabnya dan segera meninggalkan kelas ini.

"Hello Baby, how are you?" ternyata Vernon adalah anak buah sesama tim basket, Yugyeom lah yang membantunya untuk mendekati Ten.

"Yugyeom -ssi? Ada apa? Um, aku baik," jawab Ten agak gugup, bukan karena jantungnya yang berdebar namun karena takut. Jika kalian lihat sekarang wajah Yugyeom itu mengerikan seperti ingin menerkam.

"Oh, ayolah tidak usah terlalu formal. Malam ini kau ada acara?" tanya Yugyeom yang kini sudah berani menjamah pipi manis Ten.

"Tidak ada, tapi aku tidak boleh keluar malam oleh orang tuaku," jawab Ten asal, sebenarnya ia juga tidak tahu Taeyeon dan Suho memperbolehkan Ten keluar malam atau tidak.

"Aku akan menjemputmu dan meminta izin kepada kedua orang tuamu, jam tujuh malam oke?" ujar Yugyeom langsung, padahal Ten belum menyetujuinya.

"Tapi—"

"Akan ku jemput nanti malam, baby. Bersiap - siaplah," Yugyeom mengecup pipi Ten dan segera pergi. Ten mematung setelah mendapat perlakuan seperti yang baru saja terjadi. Ia merasa seperti ternodai, well ia tidak ingat apa saja yang sudah dilakukan dengan Taeyong.

"Wooaahhhh!!! Yugyeom dan Ten mulai berkencan!!!!"

"Yugyeom Ten!!!! Mereka cocok sekali!!"

Sex With Step Brother🐱 •TAETEN• [discontinued]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ