#4: Bebasnya Jiayi

2.4K 263 2
                                    

Zhang memakai stelan baju lusuh yang Paman Ping sediakan untuknya. Pakaian itu sangat jelek dan hampir menyerupai pakaian yang biasa para tahanan gunakan di dalam penjara. Tetapi karena mengingat sumpahnya di hadapan Paman Qibo dan Paman Ping, Zhang mati-matian untuk menahan kedua bibir dan lidahnya untuk tidak mengatakan apapun sejak pagi.

Paman Ping yang sedikit merasa kasihan pada Zhang tidak melakukan apapun. Dia berpura-pura untuk tidak peduli dan terus berusaha untuk melatih Zhang agar segera menjadi seorang Pengawas yang baik secepat mungkin.

Klang! Paman Ping memukul setiap pintu tahanan menggunakan kipas kayunya sekeras mungkin, kemudian melihat kearah Zhang; untuk memastikan bahwa Pemuda itu memperhatikannya dengan seksama.

Zhang memperhatian Paman Ping dengan kedua matanya, namun tidak dengan isi kepalanya yang melayang jauh entah kemana. Menyadari hal itu, Paman Ping segera memukul punggung Zhang menggunakan kipas kayu di hadapan banyak tahanan. Para tahanan yang ada di sana menertawakan Zhang, dan berkat rasa malu, Zhang mulai bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan pertamanya.

"Tertawa sekali lagi! Aku akan menusukmu dengan benda ini!" Zhang mengarahkan ujung mata pedang kearah tahanan yang menertawakan dirinya paling keras, kemudian dengan ekspresi yang serius, dia mengancam menggunakan nada yang datar.

Paman Ping mengangguk, Zhang sangat cepat menangkap pelajaran seperti Ayahnya yang sangat cerdas. Namun karena masih merasakan sesuatu yang salah, Paman Ping kembali mengamati Zhang dari kejauhan selama beberapa menit. "Zhang! Kemarilah!" panggilnya kemudian.

Zhang mengangguk, kemudian segera berlari kearah Paman Ping yang sedang mengamatinya dari lantai dasar. "Ada apa Paman? Apa sekarang waktunya makan siang?"

"Apa kau sudah merasa lapar?" tanya Paman Ping dengan ekspresi tidak percaya.

"Apa aneh melihatku kelaparan?" Zhang balik bertanya.

Paman Ping menggeleng. "Biasanya kau menggabungkan sarapan pagi dan makan siang ketika malam akan tiba, dan makan malam ketika langit mulai cerah. Apa menggertak membuatmu lebih cepat lapar dari pada berlari dan melompat?"

Zhang menatap Paman ping dengan ekspresi datar. Dia tidak ingin menjawab pertanyaan yang serupa dengan sindiran itu. "Apa aku belum boleh makan?" Zhang mengalihkan topik.

"Kau benar-benar lapar?" Paman Ping kembali memastikan.

"Apa aku terlihat berbohong?" Zhang balik bertanya.

Paman Ping terkekeh, Zhang benar-benar kelaparan saat ini. "Tunggu disini, Paman akan membawakan kentang dan susu yang banyak untukmu! Tapi sebelum itu-" Paman Ping menggantungkan ucapannya sembari mengambil pedang yang ada di dalam pelukan Zhang, lalu menggantinya dengan kipas kayu. "Hanya mengingatkan, Pengawas kemanan tidak menggunakan benda tajam untuk menakuti tahanan, hanya benda-benda tumpul seperti ini."

Zhang melihat orang-orang yang berlalu lalang di sekelilingnya. Mereka benar-benar tidak memakai senjata tajam, dan hanya menggunakan kayu panjang dan tebal untuk memukul pintu para tahanan. Kembali teringat pada sumpahnya, Zhang dengan terpaksa memberikan pedangnya pada Paman Ping. "Jangan meletakkannya sembarangan atau sampai menghilangkannya! Pedang ini pemberian dari seeorang Raja! Aku harus menjaganya dengan sangat baik!"

Paman Ping mengangguk. Sekarang dia mengerti alasan Zhang tidak pernah menjual barang curiannya yang satu itu seperti barang-barang curian lainnya. "Paman akan menjaganya! Sekarang gunakan kipas kayu itu dengan sangat baik! Karena kipas itu pemberian Ayahmu untuk Ibumu."

Zhang mengedipkan kedua matanya beberapa kali. Setelah menggunakan kipas itu untuk memukul Zhang sejak berusia sebelas tahun, Paman Ping baru memberitahu dari mana kipas yang sangat kuat dan keras ini berasal. Namun belum sempat Zhang mengeluarkan argumennya, Paman Ping sudah lebih dulu menghilang tanpa jejak.

*****

ROYAL SECRETS【M-PREG】/【COMPLETE】【BUKAN NOVEL TERJEMAHAN】Where stories live. Discover now