#20: Duka dan Dendam

1.5K 173 0
                                    

Merasa tidak ada lagi tempat yang aman untuk meminta bantuan atau sekedar beramah tamah, Zhang mulai memutuskan untuk menemui Raja dan menyatakan ketidak bersalahannya terhadap kematian ketiga Pamannya serta seluruh penghuni penjara, sekaligus memberikan informasi bahwa seluruh penghuni Kerajaan sudah berhianat di bawah kaki Jiayi.

Zhang yang tidak mungkin muncul di siang hari memutuskan untuk mulai bergerak ketika bulan sudah muncul di atas langit yang gelap. Dia tidak melangkah untuk meraih tempat itu, tetapi berlari hingga sampai di depan gerbang kamar Raja –Shen. Zhang tidak langsung masuk ke dalamnya, dia mengamati beberapa penjaga dari atas pohon apel yang berdiri di seberang kamar Shen.

Ketika menyadari semua orang yang berada di sana adalah penghianat, Zhang mulai membulatkan tekatnya untuk menerobos masuk ke dalam. Tidak ingin Shen terbunuh oleh Jiayi, Zhang dengan gerakan yang sangat cepat menghabisi satu persatu penjaga yang menghalangi jalannya. Tetapi ketika melihat Diwei yang sedang berjaga di depan pintu masuk kamar Shen, Zhang berlahan mundur, kemudian berlari menuju gerbang yang sebelumnya sudah berhasil ditahlukan. Zhang memerlukan sebuah rencana dan sebelum Zhang memikirkannya, dia tidak akan dengan ceroboh melawan Diwei seperti sebelumnya.

Belum sempat Zhang mencapai gerbang, panah Yu lebih dulu melesat dan hampir mengenai bahunya yang masih terluka. Tidak lama setelah serangan itu, Zhang kembali mendapatkan serangan kedua dari Qing. Tidak cukup sampai disana, Zhang yang tidak memiliki kesempatan untuk kabur terpaksa melawan keduanya dengan menggunakan pedang.

Zhang yang merasa tidak akan menang kecuali dengan mempersempit jarak, membawa Qing dan Yu menuju perpustakaan kecil –tempat biasanya Shen menghabiskan waktu seorang diri. Zhang masuk ke dalamnya, sedangkan Qing dan Yu berada di luar memperhatiakn setiap pergerakan kecil Zhang dari dinding tipis di depan mereka.

Zhang mengamati sekelilingnya dengan seksama dan fokus, kemudian merutuki dirinya sendiri ketika terjebak pada ruangan kosong tanpa lemari bacaan dan buku. Ketika Zhang merasa kesal dengan kebodohannya dan melakukan gerakan aneh, Yu dan Qing segera melepaskan beberapa anak panahnya secara bersamaan. Jika saja Zhang tidak memakai baju pelapis dan mampu menggunakan pedang dengan baik, mungkin saat ini dirinya sudah mati ketika panah Qing menyentuh dada kirinya sebanyak dua kali.

Zhang mencabut panah Qing dari dadanya, kemudian mematahkan benda itu menggunakan kedua tangan yang bergetar dan mati rasa. Zhang melihat kearah langit-langit ruangan yang terbuat dari kayu, kemudian menangis selama beberapa menit. Dia merutuki kesialan dan seluruh perbuatan nakal yang telah dirinya sendiri sebabkan. Jika saja waktu itu Zhang menuruti perkataan Paman Ping, dirinya pasti tidak akan berada di dalam situasi yang seperti ini. Berkali-kali hampir mati, berkali-kali membunuh dan berkali-kali membayangkan, Zhang tetap tidak terbiasa dengan semua kenyataan yang saat ini menimpa dirinya.

"Apakah mati itu menyakitkan?" tanya Zhang secara tiba-tiba kearah Yu dan Qing. Zhang tidak melakukan apapun di dalam sana. Dia hanya menghapus air matanya dan melihat kearah kantung baju pelapis yang sudah benar-benar rusak dari hantaman anak panah dan tebasan pedang.

"Apa kau menyerah?" tanya Yu, masih dalam posisi siap menyerangnya.

Zhang melepas baju pelapisnya. "Aku tidak tahu."

Mendengar perkataan tidak yakin Zhang, Qing berkomentar dengan senyuman tipis menghiasi wajah manisnya. "Bukankah kau sudah sering melihat wajah orang mati akibat tebasan pedangmu? Bukankah itu menunjukan jawaban yang sangat ingin kau ketahu?"

"Jika kau takut mati," Yu kembali mengingat saat dimana Zhang meminta Jiayi untuk tidak membunuhnya dengan ekspresi yang hororr. "Bergabunglah dengan kami para pemberontak!" sarannya.

Zhang diam. Dia memikirkan tawaran itu, tetapi ketika mengingat sumpahnya di hadapan Paman Qibo dan mendiang Paman Ping, Zhang tidak bisa melakukannya atau Dewa akan murka dan mengutuknya hingga mati. Kau harus melayani Raja dengan baik dan melindunginya apapun yang terjadi!

ROYAL SECRETS【M-PREG】/【COMPLETE】【BUKAN NOVEL TERJEMAHAN】Där berättelser lever. Upptäck nu