#11: Duka dan Dendam

1.7K 204 2
                                    

Zhang terus memanggil Paman Ping sembari memeluk tubuh tanpa nyawa itu menggunakan kedua tangannya yang kini bergetar dan terasa sangat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhang terus memanggil Paman Ping sembari memeluk tubuh tanpa nyawa itu menggunakan kedua tangannya yang kini bergetar dan terasa sangat dingin. Zhang mungkin sudah sering mendengar kisah dari kematian kedua orang tuanya dari Paman Qibo, tetapi tidak ada perasaan apapun yang tertinggal disana, sangat berbeda dengan saat ini. Kematian Paman Ping benar-benar membuat Zhang merasa kehilangan dan marah.

Zhang yang tidak mampu mengangkat tubuh besar dan berat Paman Ping terpaksa meninggalkan tubuh Paman Ping tanpa menguburnya lebih dulu. Dengan perasaan sedih akibat kehilangan dan dendam, Zhang segera meraih pedangnya, menggenggam pedang menggunakan tangan kiri, kemudian berlari menuju pintu keluar penjara dengan tatapan yang nanar. Fokus Zhang kali ini bukan lagi Jiayi, tetapi Yong. Sebelum menangkap Jiayi, Zhang harus membunuh Yong lebih dulu.

"KALIAN!" jerit Zhang dengan kedua mata lurus menatap punggung Yong. Semua orang berbalik, kecuali Jiayi yang terus melangkah maju ke depan tanpa sedikitpun menghiraukan panggilannya. "Aku akan membunuh kalian semua! Disini! Demi Pamanku! Aku bersumpah, tidak ada satupun di antara kalian yang akan selamat!"

Diwei memerintahkan Yong dan Weida untuk tinggal. Sementara Qing dan Yu mengekor di belakang punggung Diwei dengan langkah mundur dan kedua mata lurus menyaksikan pertempuran yang berlangsung dengan sengit.

"Dia menggunakan tangan kirinya." ucap Yu, setelah menyikut Qing.

"Dia semakin lincah dengan tangan kiri dan setelah kematian Pamannya. Anak itu benar-benar sangat berbakat dalam memainkan pedangnya!" komentar Qing dengan antusias yang sama seperti Yu.

"Hmm.." Yu berpikir. "Jika diperhatikan dengan baik, bukankah caranya berpedang sangat mirip denganmu Jiayi? Bagaimana bisa dia meniru gerakanmu? Apa kalian pernah bertemu sebelumnya?" tanya Yu dengan ekspresi penasaran.

".. .." Jiayi tidak mengatakan apapun.

"Yu! Qing!" panggil Diwei. "Cari Selir Hong dan katakan padanya, Jiayi ingin menemuinya setelah membunuh Permaisuri! Perintahkan Selir itu untuk segera bersiap!"

Mendapatkan perintah setelah menunggu lama, Qing dan Yu segera menjalankan tugasnya tanpa meninggakan pertanyaan atau suara apapun kearah Jiayi dan Diwei.

Jiayi memegangi perutnya yang datar, kemudian dengan ragu bertanya kepada Diwei, "Apa kau juga memikirkannya?"

Diwei tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Dia memilih untuk diam selama beberapa menit sebelum menjawab, "Selir Hong. Dia yang akan mengatakannya."

*****

ROYAL SECRETS【M-PREG】/【COMPLETE】【BUKAN NOVEL TERJEMAHAN】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang