#13: Duka dan Dendam

1.5K 197 2
                                    

Jiayi membunuh seluruh pengawal terkuat Permaisuri seorang diri menggunakan pedang milik Diwei, kemudian membunuh Permaisuri dengan cara menyiksanya lebih dulu. Jaiyi biasanya tidak menyentuh wanita, tetapi karena dendamnya atas kematian Shu, Jiayi menikmati setiap proses yang kedua matanya saksikan tanpa berkedip. Bahkan jika Diwei tidak berusaha untuk menghentikan Jiayi, Jiayi akan terus menyiksa tubuh mati Permaisuri dengan lebih kejam lagi.

"Kami membawa Selir Hong." Suara Qing terdengar dari arah pintu masuk ruangan pribadi Permaisuri. Setelah mendapatkan izin dari Diwei, Qing segera membawa tubuh Selir Hong memasuki ruangan itu dengan sedikit paksaan.

Awalnya Selir Hong tidak bereaksi apapun, tetapi setelah mengikuti jejak darah yang mengotori sebagian lantai ruangan, Selir Hong mulai berteriak dengan histeris, kemudian menangis setelah tubuhnya terjatuh karena perasaan terkejut yang dalam.

Jiayi tidak lagi tersenyum ketika melihat Selir Hong yang ketakutan, ekspresinya berubah datar. Dengan maksud baik, Jiayi melangkah mendekat kearah Selir Hong, kemudian membantunya untuk kembali berdiri. Selir Hong yang ketakutan dengan ragu menerima uluran tangan Jiayi. Dan ketika Jiayi tersenyum dengan ramah, Selir Hong membalas senyuman itu dengan terpaksa.

Jiayi dengan lembut meraih salah satu pipi Selir Hong dengan tangan kananya yang sedikit kasar akibat penyiksaan, kemudian dengan suara yang tenang bertanya, "Dimana tempat mereka menyimpan anakku Shu?"

"Shu.." Selir Hong secara berlahan melepaskan tangan Jiayi dari pipinya, kemudian dengan langkah yang lambat berjalan menuju taman belakang yang biasa Raja dan Permaisuri pakai untuk bersantai. Taman itu sangat luas dan indah, namun ada satu gundukan tersembunyi yang tidak terawat di pinggirannya. Gundukan itu tidak memiliki rumput dan tidak juga memiliki batu atau penanda apapun, hanya sebuah gundukan jelek yang terbuat dari tanah yang kering.

Melihat gundukan di depannya, Jiayi hampir menggunakan kedua tangannya untuk menggali kuburan yang Selir Hong tunjukan dengan ekspresi sedu. Namun belum sempat Jiayi melakukan hal tersebut, Diwei sudah lebih dulu menahan pergerakannya.

Melihat duka yang sangat dalam pada diri Jiayi, berlahan Selir Hong melangkah mundur, ditemani dengan Qing dan Yu, mereka menunggu di lokasi yang cukup jauh dari letak gundukan yang merupakan makam Shu –anak laki-laki Jiayi.

*****

ROYAL SECRETS【M-PREG】/【COMPLETE】【BUKAN NOVEL TERJEMAHAN】Où les histoires vivent. Découvrez maintenant