Seketika, harapan yang sudah Sasuke bangun terhempas begitu saja.

1.8K 358 26
                                    

Suara roda berputar menggema di lorong sempit rumah sakit Konoha. Beberapa kali terdengar celoteh perawat yang lalu lalang. Aroma semerbak rumah sakit pun menyeruak, menelusuri rongga indera penciuman Sasuke.

Mata arang Sasuke melihat pintu sebuah kamar rumah sakit begitu dalam. Ia sempat ragu untuk masuk, namun keresahan yang bersarang di hati ingin sekali ia enyahkan. Ini bukan seperti dirinya, ia bukan orang yang terlalu memikirkan sesuatu sampai separah ini. Dan Sasuke rasa Neji akan menjadi jawaban atas kegelisahan yang sedang ia rasakan.

Pemuda penyuka nasi kepal itu memutar knob pintu, suasana hening menyambut. Indera penglihatan Sasuke menangkap tirai yang bergoyang terkena hembusan angin tepat di jendela yang lurus berhadapan dengan tubuhnya. Dalam ruangan lima kali tiga meter itu terdapat empat buah tempat tidur. Sasuke bisa merasakan tatapan dua pasien yang berada di dekat pintu masuk menegang. Dari raut wajah mereka tersirat rasa kaget dan pertanyaan mengapa 'penjahat' seperti dia bisa ada di sini.

Sasuke menatap salah satu pasien yang duduk terbaring di atas tempat tidur datar. Selang beberapa detik anak bungsu Mikoto dan Fugaku itu kembali menatap lurus ke arah jendela. Kaki Sasuke melangkah. Pergerakannya diiringi oleh tatapan menilai dua pasien tadi. Ia memejamkan mata sebentar, kalau saja ia tidak malas mungkin dua orang pasien itu tak perlu berlama-lama di rumah sakit. Ya, mereka bisa langsung pulang ke tempat peristirahatan terakhir mereka.

"Oh lihat, siapa yang datang."

Suara milik Neji menyadarkan angan-angan Sasuke untuk melenyapkan dua makhluk Tuhan. Ia lalu menoleh sembari mengikis jarak antara tubuhnya dengan kasur di mana kini tengah duduk terbaring sambil membaca buku. Terlihat beberapa memar di tubuh kakak sepupu Hinata itu. Dahi pemuda yang kini memakai baju hijau rumah sakit pun terlilit sebuah perban.

"Aku tersanjung kau datang menjenguk." Ucap Neji dengan nada penuh sarkastik.

Sasuke menatap Neji tanpa ekspresi. Orang ini tengah sakit, tapi lidahnya masih tajam seperti biasa. "Aku tak ingin basa-basi, ada hal yang ingin aku tanyakan padamu."

Neji mengerutkan kening, tumben sekali Sasuke punya urusan dengannya. Menurut Neji, ia tak cukup dekat dengan Sasuke. Kalau bukan karena satu permainan mungkin dia tak mau dekat-dekat dengan anak arogan seperti bocah ini. Pemuda bermata amethyst itu tak mengindahkan, ia seakan mempersilakan Sasuke untuk melanjutkan ucapannya.

Terlihat Sasuke menghela napas sebelum berbicara. Wajahnya masih tetap datar, tapi dari pancaran mata, Neji yakin ada hal yang besar akan diucapkan oleh sahabat Naruto ini.

"Apa kau kenal Raiden?" Neji terdiam untuk beberapa saat, otaknya kini tengah mencerna pertanyaan yang terlontar dari bibir Sasuke. Sepertinya nama itu tak asing, di mana ia pernah mendengarnya ya? "Halaman belakang? Pergi menangkap ikan? Apa kau ingat?"

Neji menatap adik Itachi dengan pandangan menilai, halaman belakang? Menangkap ikan? Apa pula itu? Ia sama sekali tak ingat pernah melakukan itu semua dengan--

"Raiden, anakku dengan Hinata."

Seketika mata bak bulan milik Neji melebar sempurna. Memori yang ia kira tak pernah ada tiba-tiba berputar jelas di otak. Dia ingat betul kejadian beberapa tahun lalu yang melibatkan dirinya dengan Sasuke dan Hinata. Saat itu ada anak seumuran mereka yang mengaku sebagai anak Hinata dan Sasuke. Neji juga ingat bagaimana paras anak itu. Raiden, seperti yang Sasuke ucapkan mirip sekali dengan sang ayah. Bahkan tingkah arogan dan tempramentalnya pun sama. Hanya matanya saja yang mirip dengan Hinata. Sial, membayangkan sepupunya memiliki anak dengan orang ini, rasanya Neji tak rela.

Netra kecubung milik Neji melihat Sasuke. Ia lalu meletakkan buku di meja kecil tepat di sebelah kanan tempat tidur. Indera penglihatannya terpejam selama lima detik, kemudian menghela napas berat. "Raiden... anak yang bahkan tak mau dilahirkan ke dunia itu ya? Apa ya dia bilang? Ayahnya tak menyayanginya--"

Raiden From The Future [Completed]Where stories live. Discover now