Kenapa aku lupa pada anakku sendiri?

1.8K 378 31
                                    

"Raiden? Siapa itu Raiden kak?"

Suasana mendadak hening untuk beberapa saat. Neji, sebagai yang ditanya tak menjawab. Ia hanya menatap Hinata sekilas, lalu tersenyum dan mengalihkan pandangan menatap jendela.

Ada apa sebenarnya? Kenapa Neji memasang ekspresi aneh? Masih bertanya-tanya, Hinata lalu menoleh melihat Sasuke yang membatu di ambang pintu. Apa ini ada hubungannya dengan Sasuke?

Hinata kembali berpikir, Raiden... sepertinya nama yang tidak asing. Tapi pernah dengar di mana ya? Benar, nama itu bukan pertama kali ia dengar. Hinata yakin pernah tau nama itu sebelumnya.

"Apa kau benar-benar tak mengingatnya?"

Tubuh Hinata sedikit tersentak saat mendengar suara dingin Sasuke. Gadis itu yang masih menatap punggung pemuda penyuka tomat itu mengerutkan kening. Entah bagaimana ekspresi Sasuke sekarang, tapi Hinata bisa merasakan nada penuh rasa kecewa di sana.

Hinata mendadak merasa tak enak, ia benar-benar tak ada ide siapa gerangan Raiden sebenarnya.

Mama...

Bola mata bulat Hinata seketika melebar, pandangannya melihat ke kanan dan ke kiri. Suara siapa barusan? Kenapa terdengar begitu dekat? Siapa juga yang di panggil mama?

Mama...

"Mama?"

Mendengar kata yang lolos dari bibir Hinata sontak membuat Sasuke dan Neji memandang gadis itu dengan tatapan horor. Mereka berdua sama-sama memasang raut wajah kaget, tak percaya apa yang mereka dengar.

Hinata menatap Neji selama beberapa detik. Kemudian ia menatap Sasuke yang kini juga tengah menatapnya. "Kau ingat?" Tanya Sasuke seperti memastikan.

Bukan menjawab, Hinata malah berjalan menuju nakas di samping tempat tidur Neji. Ia meletakan rantang yang dibawa, kemudian memandang wajah kakak sepupunya yang sejak tadi tak mengalihkan pandangan pada Hinata.

"Apapun yang kau pikirkan, lebih baik jangan." Bujuk Neji dengan nada meminta. Hinata menggigit bibir bawah pelan. Ia sebenarnya penasaran dengan Raiden, sepertinya sosok itu ada hubungannya dengan suara tadi. "Hinata, dengarkan aku. Jangan sampai hanya karena seseorang dari masa depan kau mengorbankan masa depanmu. Jadi aku mohon, apapun yang ada di pikiranmu sekarang, urungkan."

Kedua tangan milik Hinata perlahan menggenggam tangan kanan Neji. "Kakak, aku tak mengerti apa yang kakak katakan. Namun... sepertinya aku harus berbicara dengan Sasuke-kun."

Neji menggeleng, ia benar-benar tak mau ucapan yang dikatakan Raiden menjadi kenyataan. Hinata yang tak bahagia... ah Neji tidak mungkin membiarkannya.

"Hinata..."

"Kak.. percaya padaku."

Hinata melepaskan genggaman tangannya pada tangan Neji. Melihat keyakinan Hinata membuat Neji tak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya berdoa, semoga sifat keras kepala Hinata tak membawa nasib buruk untuknya.

Kemudian ia berjalan menuju pintu keluar. Di sana sudah ada Sasuke yang menunggu. Pemuda itu dengan setia berdiri menanti Hinata untuk datang padanya. Saat jarak mereka sudah dekat, Hinata berkata...

"Bisa beri tau aku siapa itu Raiden?"

▪▪▪

Semeriwing angin perlahan menggoyangkan pepohonan di taman rumah sakit. Sekarang pukul satu siang, cuaca sangat panas. Sasuke dan Hinata duduk tepat di bangku taman yang berada di bawah pohon sakura besar. Mereka duduk saling berjauhan, Sasuke di sisi kiri sedangkan Hinata di sisi kanan.

Raiden From The Future [Completed]Where stories live. Discover now