Jadi ini rasanya tertangkap basah?

1.9K 369 26
                                    

Sudah seminggu semenjak pembicaraannya dengan Hinata. Sudah seminggu juga Sasuke tak berkomunikasi dengan gadis itu. Bukan Sasuke mencari, tapi memang sepertinya mereka berdua tak pernah sejalan. Sasuke sempat mendengar dari Naruto kalau Hinata membantu Iruka mengajar di akademi. Bukan, bukan Sasuke mencatat hal itu. Si pirang bodoh itu terus saja berbicara tentang Hinata begini, Hinata begitu. Hinata yang mendukungnya saat perang lah, sampai indera pendengaran Sasuke rasanya panas.

Sekarang Sasuke tengah berada di kantor Hokage, berdiri sambil mendengarkan Kakashi menjelaskan misi selanjutnya. Ini bukan seperti yang kalian bayangkan. Misi yang Sasuke dapat bukan misi menantang sama sekali. Sudah beberapa hari ini ia mendapat misi ecek-ecek, seperti membantu petani membajak sawah, memotong kayu, mencari anak kucing yang hilang, sampai membetulkan genteng rumah. Terkadang ia ingin marah pada Kakashi. Kenapa ninja yang berkemampuan seperti dia musti diberikan misi kelas genin seperti itu.

Kakashi berkilah bahwa ini adalah siasat agar warga desa bisa kembali mempercayai Sasuke. Dengan melakukan hal 'manusiawi' Sasuke akan dianggap tidak lagi berniat untuk menghancurkan Konoha. Sehingga Sasuke bisa diterima sebagai warga Konoha seutuhnya.

Kakashi berpikir dengan itu juga Sasuke akan lebih membaur, kemampuan sosial akan meningkat, serta bisa menumbuhkan sikap positif dalam diri mantan muridnya itu. Bukan maksud Kakashi jahat atau tak percaya dengan Sasuke. Ia hanya berniat membantu, juga melakukan janji pada masyarakat Konoha kalau Sasuke tak berbahaya bagi mereka.

Ya, bukan rahasia kalau keberadaan Sasuke awalnya ditentang oleh warga. Mereka minta Uchiha terakhir itu untuk dihukum dengan cara dipenjara. Namun Kakashi menolak. Walaupun para tetua juga menyarankan untuk memberi Sasuke hukuman sebagai benebusan dosa, Kakashi tetap kukuh pada ucapannya. Mantan ketua tim tujuh itu berani memastikan kalau Sasuke tak seperti dulu. Bungsu Uchiha itu sudah sadar, ia bukan bahaya bagi Konoha. Kakashi bahkan menjadikan diri menjadi jaminan. Kalau Sasuke ternyata berkhianat, ia siap dicopot tidak hormat sebagai seorang Hokage.

"Kali ini kau mendapatkan misi membantu di perpustakaan desa."

Sasuke mengerang tak terima. Apa-apaan itu? Mengapa ia masih mendapatkan misi macam ini sih? Setidaknya biarkan dia mendapatkan misi ke luar desa. Ia jenuh, sangat jenuh sampai-sampai ingin membuat keributan dengan menghanguskan seisi desa menggunakan amaterasu miliknya.

"Kau tak bisa menolak Sasuke. Aku tau kau tidak suka. Tapi ini satu-satunya cara agar warga desa lebih percaya padamu. Aku sebagai Hokage berharap kau bisa mengerti."

Mendengar penjelasan Kakashi, Sasuke mendecih. Ia mengalihkan pandangan menatap langit di balik jendela sinis. Persetan dengan warga desa. Kalau mengingat label yang mereka berikan pada Itachi rasanya Sasuke sangat kesal.

"Misimu mulai dari jam sepuluh sampai jam empat sore. Kau bisa istirahat satu jam saat makan siang. Aku juga sudah memberi tahu Akira-san kalau kau akan datang membantu. Jadi kau cukup menyerahkan surat keterangan ini saja." Kakashi menyodorkan sebuah kertas yang baru saja dia tanda tangani. Mata hitamnya menatap Sasuke lamat-lamat. Dari raut wajah pemuda itu jelas ia tak suka tapi hanya ini yang bisa Kakashi lakukan agar Sasuke bisa diterima warga kembali. "Sasuke..."

Yang dipanggil menatap Kakashi sinis. Ia langsung merampas selembar kertas berwarna putih yang sedang Kakashi genggam. Tanpa berpamitan, pemuda yang kini hanya mempunyai satu lengan itu keluar dari ruang Hokage.

Dari balik masker Kakashi menghela napas lelah. Ia memutar kursi Hokage, kemudian menatap langit pukul sembilan tiga puluh yang cerah. "Terkadang sebijaksana apapun keputusan kita, masih saja ada yang tak terima."

▪▪▪

Suara langkah kaki menggema di lorong dalam gedung Hokage. Sang pemilik langkah kaki berjalan keluar gedung setelah bertemu dengan pemimpin desa. Aura tubuh memancar dingin. Ia bahkan tak menghiraukan para ninja yang ragu-ragu untuk menyapa. Pemuda itu berjalan, tanpa sekali pun berniat untuk sekedar beramah-tamah.

Raiden From The Future [Completed]Where stories live. Discover now