ay5 - senyum paling ganggu

785 46 2
                                    

Kuncoro jadi jemput Ayung. Setelah pamitan sama orang tua Ayung, keduanya langsung berangkat.

"Yung, udah sarapan?" tanya Kuncoro.

"Tadi minum susu aja sih. Kenapa, lo belum sarapan?"

"Iya. Laper dah. Nyari nasi uduk dulu yuk."

"Boleh. Nanti depan belok kiri aja, disitu ada tukang nasi uduk enak."

Kuncoro mengikuti arahan dari Ayung. Setelah belok kiri, tidak jauh dari sana ada tukang nasi uduk. Lumayan rame. Kalo rame, biasanya enak. Biasanya.

Antrian menipis. Rata-rata yang beli pada take away. Jadi Kuncoro dan Ayung dapet bangku untuk makan. Selagi makan, Ayung cek-cek grup kelas. Kali ada berita bahagia..

Dan benar aja, selesai membayar nasi uduk, ponsel keduanya bergetar. Masing-masing dapet notifikasi chat dari grup kelas kalau dosennya gak masuk. Untung aja, perut udah kenyangg.

"Yaudah, gak usah buru-buru yaa." kata Kuncoro.

"Tau gitu gua lanjut tidur dahhh." dumel Ayung. "Sebelnya ngambil kelas pagi tuh gini. Gak bisa yaa dosennya ngasih tau dari malem kalo besok itu dia gak bisa ngajar."

"Kalo dikasih tau sebelumnya, dosennya emang niat gak masuk dong sayang." kata Kuncoro seraya menggoda.

"Au ahh."

"Langsung kampus nih??"

"Iyaa, ke kampus aja." sahut Ayung rada bete.

-ayang&ayung-

"Ayangku sayangggg!!!!" sapa Galih hanya pada Ayang. Kedatangannya disertakan oleh Fadil dan satu orang yang Ayang kenal dan males banget doi ada disini. Iya, Galih datengnya sama Afri juga. Ngapain deh doi kesini. Fakultasnya bukan disini juga!

"Gal, katanya mau punya pacar. Udah, stop godain Ayang." pesan Fadil. "Makanya cewek-cewek gak ada yang mau sama lo, lo aja godain cewek lain mulu."

"Teorinya, kita harus tebar bibit dimana-mana."

"Teori dari sapeeee???!!!" dengus Fadil.

"Makanya kayak Fadil dong, Gal." Afri ikut nimbrung. "Perkuat pusat. Perbanyak cabang."

Fadil mulai panik-panik ajaib karna ucapan Afri. Muka Desi udah mulai asem ni.

"Buka cabang dimana aja kamuu??" tanya Desi langsung.

"Makanya kalo lagi razia hapenya Fadil, ngeceknya sampe akarnya dong, Des. Biar ketauan brengseknya."

"Lo berdua kali yang brengsek?!" sahut Ayang melirik Afri dan Galih.

"Aku mah gak brengsek, Yang." ujar Galih.

"Cuma bangsat aja. Iya gak, Gal??" goda Hera sambil menyeringai. Teman-teman yang lainnya tertawa.

"Apa kabar, Yang?" giliran Afri yang bertanya pada Ayang.

"Baik."

"Sore sibuk gak?"

"Sibuk."

"Malem?"

"Sama. Sibuk."

"Besoknya?"

"Sibuk juga."

Tiba-tiba Galih menggeplak kepala Afri. "Sadar napa, Pri, Ayang udah gak selera sama lo. Masih ajeee usaha!"

"Tauu. Bilangin dong temen lo!!" tambah Hera atas nama Ayang.

"Aprii.. Aprii..." ujar Galih seraya menggelengan kepala.

FALL IN LOVE THROUGH THE CODE Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin