ay18 - apa aku bisa?

466 37 1
                                    

Ayung: Mas, gue mau ketemu. Ada yg mau gue omongin.

Pesan dari Ayung masuk ke ponsel Rega malam hari. Tapi karna semalam Kasih rewel banget minta dibuatin roti coklat, akhirnya pesan itu baru dibaca sama Rega pagi hari.

Gak terlalu kaget sih kalau Ayung minta untuk ketemuan. Memang diantara mereka harus ada yang diobrolin terkait permintaannya kemarin.

Rega: iyaa yung
Rega: maksi aja, gimana?

Ayung: sorean aja mas.. jam 1 gue masih ada kelas soalnya.

Rega: okee. dimana?

Ayung: di mekdi deket rumah aja mas

Rega: okee

Setelah itu, Rega masuk ke kamar lagi untuk mengajak Kasih keluar kamar. Berbanding terbalik dengan Kasih yang masih pakai baju tidur, Rega sudah rapih dengan setelan kerjanya.

"Kasih mandi dulu yuk."

Kasih menggelengkan kepalanya. "Au ke umah Ibuu."

"Kasih 'kan belum mandi. Mandi dulu baru ke rumah Ibu yaa."

"Ke umah Ibu, Papa." rajuk Kasih.

"Kasih mau mandi di rumah Ibu aja?" tanyanya. Kasih menganggukan kepalanya. "Yaudah, yukk."

Dalam hati, Rega sedikit senang. Gak perlu mandiin Kasih pagi ini hehehe...

Di rumah Ayung, Karisman sedang memanaskan mobil. Motor Ken sudah tidak ada. Mungkin anak itu udah berangkat sekolah.

"Belum berangkat, Pak??"

"Mbak Ayung minta bareng, Mas." kata Karisman, keluar dari mobil. "Loh, Kasih belum mandi, nak??" usap Karisman di pipi Kasih.

Kasih minta turun dari gendongan Rega. Setelah diturunkan, dia berlari ke dalam rumah dan berteriak memanggil Ibu. Karisman dan Rega hanya terkekeh melihatnya.

"Semalam Bapak udah bicara sama Mbak Ayung, Mas." kata Karisman pada Rega.

"Iya, Pak. Semalem Ayung juga udah kabarin saya minta ketemuan."

"Begitu yaa, Mas?" Karisman mengangukan kepalanya. Tadinya Karisman ingin mengatakan bahwa putrinya ternyata sudah punya kekasih. Namun, karna sudah Ayung sudah mengajak Rega bertemu diurungkan niatnya. "Mas, bapak boleh minta tolong?"

"Tolong apa, Pak??"

Karisman menghela nafasnya lalu menatap Rega. Jujur, Karisman senang dengan niat Rega untuk meminang putrinya. Rega lelaki yang baik, sopan dan bertanggung jawab. Kelak, Karisman tidak perlu khawatir lagi karna putrinya di jaga oleh Rega.

Namun, Karisman tidak menunjukan kesenangannya di depan siapapun apalagi di depan Ayung. Dia tidak mau Ayung membuat keputusan yang tidak adil. Karna kalau ditunjukan ketertarikannya pada Rega di depan Ayung, pasti anaknya itu akan merasa terbebebani.

Karisman ingin anaknya membuat keputusan berdasarkan dirinya sendiri. Apalagi perihal jodoh. Tentang siapa pendaping anaknya kelak. Karisman tidak mau mengatur hal tersebut. Dia ingin anaknya sendiri yang memilih pendamping hidupnya.

"Tolong, hargai keputusan Mbak Ayung nanti yaa, Mas."

Rega menggenggam tangan Karisman. "Pasti, Pak. Saya akan terima apapun jawaban dari Ayung."

Bertepatan dengan hal tersebut, Ayung keluar dari rumahnya. Tidak seperti hari-hari biasanya ketika Ayung melihat Rega di rumahnya. Pagi ini, tatapan Ayung kepada Rega berbeda. Rega memaklumi itu.

FALL IN LOVE THROUGH THE CODE Where stories live. Discover now