ay13 - siap membahagiakan

520 43 0
                                    

Usai moto-moto pake kamera ponsel, keduanya mampir ke warung pinggiran di daerah Puncak. Memesan indomie dan teh manis hangat. Warung ini memiliki pemandangan yang bagus banget. Hamparan bukit hijau. Udaranya juga enak banget. Sejuk.

Kalau mau liburan tapi gak punya budget, Puncak bisa jadi alternatif.

"Foto yang ini aku lucu banget. Tapi kamunya gak bagus." ujar Ayung sambil menggeser ponselnya ke Kuncoro.

"Posting aja kalo kamu mau."

"Kamunya jelek."

"Udah dari lahir kalo itu."

"Ihh, bukan gitu maksud aku."

Ayung jadi gak enak sendiri. Kuncoro tertawa gemas. "Iyaa.. tapi kalo kamu mau posting yang itu gak apa. Soalnya aku juga mau posting yang kamunya jelek." bibir Ayung ngejembi. "Sayangnya gak ada yang kamunya jelek."

Eeaa.

Ekspersi Ayung berubah jadi mesem-mesem. "Go public nih kita?" kata Kuncoro siap untuk menekan tombol Bagikan. Ternyata doi udah dapet foto untuk di posting.

"Kamu captionnya apa?"

"Racapan id Kacnup."

Ayung diam sebentar untuk mengerti maksud dari caption Kucoro. Setelah mengerti dia berdecak sendiri.

"Yaelahhh.."

-ayang&ayung-

Ayung sampai di rumah sekitar jam 9 malam. Kuncoro langsung pamit gak pake mampir.

Usai pulang, Ayung langsung bersih-bersih dan keluar kamar untuk mengambil air. Sebelum mengambil air, dia menghampiri Ibunya yang sedang duduk menonton tivi di ruang keluarga.

"Ibu gak bosen nonton sinertron itu mulu?"

"Udah mulai agak bosen sih. Alur ceritanya jadi kemana-mana. Tapi gimana ya, Ibu gak ada tontonan lagi." seru Ibunya.

"Tumben Kasih udah pulang jam segini. Mas Rega udah gak sibuk?" Ayung duduk tepat di sebelah Ibunya.

"Mungkin." jawab Ibunya. Lalu beliau membetulkann posisinya menghadap Ayung. "Mba, Ibu mau cerita tentang Kasih deh."

"Cerita apa, Bu?"

Yuli lalu menceritakan kejadian Kasih pulang-pulang murung karena tidak boleh datang ke pesta ulang tahun Abel karna tidak punya Ibu. Serta kejadian hari ini. Lagi. Kasih pulang dengan tampang murung karna gak boleh ikutan main karna gak punya Ibu. Mendengarnya, Ayung berang.

"Ya ampun.. jahat banget sih anak-anak itu." dengusnya. "Laporin aja ke orangtuanya, Bu. Mereka gimana sih ngajarin anaknya bisa sampe begitu."

"Mbak Fahira udah bilangin kok ke Abel, kalau gak boleh begitu. Namanya juga anak kecil, Mbak."

"Karna masih kecil, Bu. Jangan dibiasain begitu. Nanti malah jadi kebawa sampai mereka besar." kata Ayung. "Terus Ibu udah bilang sama Mas Rega?"

Yuli mengangguk. "Mas Rega juga gak bisa berbuat apa-apa selain menghibur Kasih. Bingung juga kali Mas Rega, Mbak. Pusing juga karna lagi banyak kerjaan." ujar Ibunya. "Makanya kalau Mas Rega jemput Kasih, Ibu selalu nawarin untuk Kasih nginep disini aja. Biar Mas Rega bisa istirahat sehari aja."

Ayung mendadak jadi memikirkan Kasih. Kasih anak yang sangat baik, cantik juga penyayang. Sebelum di asuh sama Ibunya, Kasih sudah menjadi anak yang penurut. Jarang sekali menangis. Pokoknya anaknya baik banget. Dan cepat membaur.

"Bu, gimana kalau nanti Ayung aja yang anter Kasih ke pesta ulang tahunya Abel?" ide Ayung.

Dia ingin Kasih juga datang ke pesta itu walaupun tidak punya Ibu. Dia ingin Kasih merasakan keseruan bersama teman-temannya. Pesta ulang tahun itu adalah momen paling  menyenangkan untuk si yang ulang tahun juga tamu-tamunya.

FALL IN LOVE THROUGH THE CODE Where stories live. Discover now