ay19 - doa-doa

463 38 0
                                    

Tania dan Ardi sangat prihatin melihat Rega yang kayak gak punya semangat hidup. Hanya dengan mereka berdua, Rega tampil apa adanya. Kalau sedang sakit, dia tunjukan kesakitannya. Kalau sedang senang, dia tunjukan kesenangannya. Kalau sedang nelangsa begini, Rega tunjukan kemeranaannya.

"Yaa, lagian lo salah juga. Ngajak kawin anak orang main langsung datengin orangtuanya aja. Ngomong dulu gitu sama Ayungnya kalo lo mau kerumahnya." decak Tania.

"Waktu itu 'kan dia nantangin. Yaa, gue jawab." seru Rega tak mau kalah.

Rega bisa nahan egonya kalau di depan orang banyak. Tapi kalau di depan Tania sama Ardi kenapa gak bisa ya?

"Mungkin maksud dia waktu di mobil itu bukan nantangin lo. Tapi maksudnya dia bercanda. Lo aja yang terlalu serius." bela Tania.

"Tapi, Reg.."

"Apeee?? gak usah sok misterius lo ngomong digantung-gantung." decak Rega pada Ardi.

"Lo udah izin sama Donna kalau mau nikah lagi?" tanya Ardi pelan.

Hal tersebut berhasil membuat Rega terdiam. Lalu dia menggelengkan kepalanya pelan. "Belum sih."

"Itu kali salah satunya. Lo belum izin sama Donna, udah main nikahin orang lain aja. Izin dulu coba, kali aja sama Donna dibantuin. Lewat kerja semesta." kekeh Ardi. Sebenernya ini kesotoyan dia aja sih.

"Iyaa, kali yaa.." Rega tertawa garing. "Gue juga udah lama banget sih gak nengokin Donna."

"Doain aja Ayungnya. Doain, Ayung segera didekatkan dengan jodohnya." tukas Ardi.

"Jodohnya itu pacarnya maksdunya?"

Ardi menaikan bahunya. "Kita gak ada yang tau jodoh kita siapa. Bisa jadi jodohnya emang pacarnya. Bisa jadi juga jodohnya si Ayung itu Rega atau bahkan cowok lain. Makanya didoain."

Rega mengusap wajahnya. Perasaannya campur aduk. Saking campur aduknya, sekarang yang di rasa Rega adalah ngambang aja gitu. Datarr, gak jelas.

-ayang&ayung-

Diingatkan tentang Donna. Akhirnya, Rega sengaja keluar dari kantor lebih cepat hari ini untuk nengokin Donna.

Sebelumnya, Rega membeli bunga lebih dulu. TPU sore hari lumayan ramai. Gak rame banget, tapi ada oranglah.

Rega tersenyum meliham makam Donna yang sudah mulai tumbuh rumput-rumput. Lalu dia menyapanya.

Setelah menyapa, Rega meletakan bunga tersebut di atas makam dan mendoakan Donna. Selesai berdoa, Rega menyapanya. Ngomong sendiri, layaknya Donna ada didepannya. Mengusap batu bertuliskan nama Donna.

"Harusnya aku bawa Kasih ke sini juga yaa, Don. Pasti kamu kangen sama dia." ujarnya. "Kasih tumbuh dengan baik. Dia cantik kayak kamu. Dia pinter kayak aku hehe.."

Sekarang, Rega sudah mulai tegar jika datang ke makam Donna. Dulu, awal-awal jika ke sini Rega selalu saja menangis. Apalagi kalau pergi sendirian begini dan curhat tentang Kasih di depan makam Donna.

Rega sudah ikhlas atas kepergian Donna. Dari dulu Rega sudah menegaskan kepada diri sendiri agar tidak boleh sedih-sedih lagi. Jika dia sedih, pasti Kasih juga akan bersedih. Begitu logikanya.

Setelah curhat tentang tumbuh kembang Kasih, ganti Rega yang curhat tentang dirinya. Bahkan, seperti yang dikatakan Ardi tadi pagi. Rega pun meminta izin pada Donna untuk menikah lagi.

FALL IN LOVE THROUGH THE CODE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang