ay28 - sebaiknya yang kau jaga, dirimu sendiri

455 40 1
                                    

"Lo yakin mau pulang dalam keadaan kayak gini, Yung?" tanya Rega ketika mereka berdua sudah dalam perjalanan pulang.

Iya, akhirnya mereka pulang berdua duluan. Sedangkan, Ken dan Jihan tetap menonton Mufest bersama Tania dan Ardi. Katanya, keduanya mau nginep di rumah Rega sekalian mengantar Ken dan Jihan.

Ayung tidak menangis lagi selama di mobil. Tapi dia hanya diam saja. Menatap jalanan yang lumayan ramai karna malam minggu. Sesekali dia menjawab kalau Rega bertanya.

Dipersimpangan, Rega meminggirkan mobilnya. Bertanya pada Ayung apakah ingin langsung pulang atau mau mampir kemana dulu. Rega tidak yakin untuk memulangkan Ayung dalam keadaan begini. Bapak sama Ibu pasti akan bertanya dan panik. Apalagi mereka pulangnya cuma berdua.

"Kalo gak pulang emang kita mau kemana, Mas?" tanya Ayung lirih.

"Mau muter-muter dulu? Mau makan es krim?"

"Terserah Mas Rega aja deh. Aku ikut aja."

Mendengar jawaban tersebut, Rega langsung tau mau dibawa kemana Ayung setelah ini. Dia akan membawa Ayung ke cafe langganannya dengan Kasih. Kalau Kasih ngambek, Rega selalu membawanya ke sana. Karna cafe tersebut menjual berbagai macam rasa es krim. Dan Kasih happy banget makan es krim. Semoga saja, Ayung pun begitu.

Karna malam minggu, waktu tempuhnya jadi lama. Karna malam minggu juga, Cafe juga jadi lebih ramai. Begitu sampai, Rega langsung menggiring Ayung ke dalam cafe dan memesan es krim.

"Mau es krim rasa apa?" tanya Rega. "Bisa di-mix kok."

Keduanya langsung mencari tempat setelah mendapatkan es krim pesanan mereka. Ayung memilih rasa greentea di mix sama coklat. Sedangkan, Rega memilih rasa vanilla di mix sama rasa buah naga. Random aja sih.

"Kalo Kasih lagi rewel, gue selalu bawa dia ke sini. Pulang-pulang gak rewel lagi deh." cerita Rega. Ayung hanya tersenyum kecil. "Soalnya yang gue tau, orang kalau lagi sedih butuh yang manis-manis. Coklat atau es krim misalnya."

"Biasanya kalo gue sedih, Ken selalu beliin gue coklat."

"Yahh.. salah dong gue ngajak lo ke sini?"

Ayung terkekeh kecil. "Enggak juga kok, Mas. Gue juga seneng di ajak ke sini."

"Bagus deh." Rega menggigit cone es krimnya. "Kalo gitu jangan sedih-sedih lagi yaa, Yung."

"Tadi gue ketemu Kuncoro, Mas." Ujar Ayung, tiba-tiba. Ayung menundukan kepalanya.

"Sebentar, gue ambilin wadah dulu biar es krimnya gak netes kemana-mana." Rega lalu berdiri dan datang ke tempat mereka pesan tadi untuk meminta wadah. Kemudian, kembali lagi dengan membawa wadah berbahan kertas.

"So, mau lanjut cerita?" tanya Rega pelan.

Ayung menganggukan kepalanya. Perlahan, dia cerita tentang kejadian hari ini di Mufest. Bagaimana dia bisa ketinggalan dengan Rega dan lainnya, dia ketemu Kuncoro ketika Naif tampil dan Kuncoro memutuskannya. Dengan sadar, Ayung kembali menangis. Secara sadar pula, dia melihat tangan Rega terulur untuk menghapus air matanya.

"Abis itu dia pergi gitu aja. Tanpa kasih gue alasan apapun. Tanpa ngasih tau dia kenapa kemarin. Dia main pergi aja." ujar Ayung sambil terisak. "Gue kesel, Mas. Marah, kecewa, tapi juga sedih. Dia jahat banget sama gue."

Rega menggeser kursinya mendekati Ayung. Diusap punggung Ayung pelan. Beberapa kali juga menghapus air mata Ayung lagi. Sikapnya ini refleks Rega lakukan. Entah, dirinya ikut nelangsa melihat Ayung sedih begini. Ikutan emosi juga karna cowok itu telah membuat Ayung pilu begini.

"Coba besok lo ajak ketemu lagi pacar lo. Kali aja hari ini hatinya dia lagi panas. Makanya sampe ngomong begitu." saran Rega.

Sebenarnya Rega gak ahli ngasih saran-saran begini. Dulu waktu Ardi curhat kalau dia lagi berantem sama pacar-pacarnya, Rega langsung menyarankan untuk putus aja.

FALL IN LOVE THROUGH THE CODE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang