ay21 - boomerang diomongin orang-orang

456 36 3
                                    

Galih dan teman-temannya berkumpul di kursi biasa mereka nongkrong. Dianatara begundal-begundal itu tentu ada Fadil, Kuncoro dan Yudha. Dan, anggota fakultas lain yang entah sejak kapan jadi ngintilin Galih mulu, Afri.

"Gal, lo liat postingan Ayang kemaren."

"Ayang cium cowok itu?" tebak Galih. Afri mengiyakan seraya menghembuskan asap rokoknya. "Udah kok."

"Pacarnya itu?"

"Mane gue tau, Aprii. Belom kroscek nih sama Ayangku."

Lalu Yudha ikut-ikut nimbrung. "Itu bukannya Pak Ersa ya? Asdosnya Pak Ricko."

Galih mengingat-ingat wajah Pak Ersa yang disebut Yudha. Gak cuma asal tebak, Yudha menunjukan kembali story Ayang. Galih terperangah begitu menyadari kalau cowok yang di cium Ayang itu beneran Asdos Pak Ricko.

"Wah.. Ayang ngeri bener mainannya." Fadil geleng kepala. "Pantes Apri kedepak. Saingannya asdos. Mana ganteng, bermobil, pinter, udah kerja lagi. Apri mah... meh!"

"Boro pinter. Kelas aja cabut mele!"

"Pait. Pait."

Galih menepuk-nepuk pundah Afri. "Sabar, Pri. Lagian dari kemaren gue udah ingetin buat mundur aja. Eh, ngotot tetep maju. Ketabrak 'kan."

"Pesona lo kurang berarti, Pri." tambah Yudha lagi. "Apa pelet lo gak manjur."

"Bukan, Tuhan juga ogah kali masangin Apri sama Ayang." seru Galih.

Semuanya lantas tertawa. Afri hanya bisa memandang pasrah diketawain sama temen-temennya Galih. Untung bukan teman fakultasnya.

Panjang umur nih Ayang. Karna tepat lagi diomongin orangnya datang. Bersama tiga dayangnya. Desi, Hera dan Ayung.

Desi berjalan lebih cepat ke arah grombolan Galih dibandingkan tiga temannya. Dia langsung menghampiri Fadil dan memberikan flashdisknya.

"Tolong print-in. Sama nanti jemput aku di rumah Hera."

Untuk sampai parkiran-tempat dimana mobil Ayang terparkir- maka Ayang harus melewati gerombolan Galih dulu. Dan itu menjengkelkan sekali.

Storinya (boomerang dia lagi nyium pipi Ersa serta emot love) di instagramnya digadang-gadang menjadi heboh se-fakultas dan se-tongkrongan anak-anak cowok yang di dalamnya terdapat orang-orang yang dulu pernah suka sama Ayang lalu kedepak dengan sendirinya.

Dari pagi, Ayang gak ada yang sekelas sama Galih. Cowok rumpi dan berisik itu. Makanya, Ayang yakin banget abis ini pasti Galih berisik banget toaknya.

"Ayang, kamu tega mengkhianati aku???" sapa Galih berisik. Mana lebay banget lagi gayanya. Malu-malu.  "Kamu tega mengkhianati aku demi asdos ganteng itu???"

"Tuh, tau sendiri." balas Ayang.

"Wah.. beneran mereka pacaran, Pri." Galih memberitahu Afri. Padahal daritadi Afri juga udah denger.

Ayang melirik Afri sekilas. "Makanya sekarang kalo nge-DM gue yang bener. Di labrak cowok gue baru tau rasa lo!"

"Ampun, suhu!!" Galih mengatupkan tangannya di depan dada. Lalu membungkuk patuh. Persis banget lagi hormat sama Ratu.

"Udah belom, Des?? cabut, ayo!"

Desi kembali bergabung sama tiga temannya. Lalu mereka berempat lanngsung jalan dimana mobil Ayang terparkir.

Walaupun sudah pergi, selagi bayangan Ayung masih ada, tetap Kuncoro amati hingga benar-benar hilang.

Sejak obrolan kemarin. Sejak diantar pulang. Ayung benar-benar diam. Chatnya gak di balas. Handphonenya mati total. Bahkan, tadinya yang padahal dia berdiri di samping Ayang, Ayung sama sekali tidak menyapanya. Boro mau nyapa, ngelirik aja enggak!

FALL IN LOVE THROUGH THE CODE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang