ay12 - Kasih tak sampai

537 50 0
                                    

"Kusut banget muka lo. Kenapa deh?" tanya Tania yang baru saja datang dengan Ardi, suaminya.

"Paling gak jauh-jauh dari Kasih sama kerjaan. Ya, kan?" tebak Ardi.

Rega mengangguk kepalanya. "Kangen juga gue sama Kasih. Apa kabar dia??" tanya Tania.

"Gue liatnya sih baik-baik aja. Gak tau deh gimana sebenernya perasaan Kasih." jawab Rega seraya menyesap kopinya.

"Kenapa deh?"

Rega menghela nafasnya dan siap menumpahkan segala kegelisahannya pada dua sobatnya. "Jadi temennya Kasih ada yang ulang tahun. Dan, Kasih gak mau dateng karena kata yang si ulang tahun yang boleh dateng cuma yang punya Ibu."

"Pedes amat kecil-kecil mulutnya." decak Ardi. "Diajarin apa sih sama orang tuanya!"

Tania mengerucutkan bibirnya. Menutup matanya yang mulai berair. "Loh, kamu kenapa sayang?" tanya Ardi panik. Tania menggelengkan kepalanya. Membuka matanya dan menyeka setitik bulir di ujung matanya.

"Terus Kasihnya gimana?"

"Gak gimana-gimana sih. Semalem waktu gue pulang dia udah tidur. Gue diceritain sama Ibu yang jagain Kasih." ujar Rega. "Pagi tadi sih doi biasa-biasa aja. Bangun terus meluk gue."

Karena tak kuasa, Tania akhirnya menangis. Ardi dan Rega jadi panik. Padahal gak diapa-apain.

"Sayang..." panggil Ardi pelan. Pundak Tania diusap-usap.

"Gue cuma ngebayangin aja kalo ada di posisi Kasih. Sedih banget gak sih, lo gak boleh ikutan main karna lo gak punya Ibu. Jahat tau gak." ujarnya. "Mungkin kita kalo ngeliat Kasih baik-baik aja. Bener kata lo, Reg, kita gak tau isi hati Kasih yang sebenernya."

Mungkin keliatannya Tania lebay dan mikir terlalu jauh. Yakali 'kan anak kecil bisa mikir sedalam itu. Tapi yaa bener juga sih.. hati Kasih bisa aja merasa sedalam itu.

"Lo gak ancur apa pas denger anak lo digituin, Reg? Gue aja ancur banget dengernya sampe nangis begini."

"Jangan ditanya, Tan!" kekeh Rega garing.

Bukan hancur lagi. Udah berkeping-keping perasaan Rega. Sampai-sampai dia tidak bisa tidur dan hanya menatapi Kasih yang terlelap. Makanya pagi ini Rega langsung minum kopi.

"Kayaknya lo harus cari Ibu deh buat Kasih." saran Ardi. "Jangan egois, Reg. Mungkin lo baik-baik aja tanpa seorang pendamping. Tapi Kasih enggak. Dia butuh peran Ibu."

Sebenarnya niat itu udah ada. Tapi Rega masih maju mundur untuk melakukannya. Terlebih dia malas sekali untuk berkenalan dengan wanita lain. Karna ujung-ujungnya sama kayak apa yang dia ceritakan pada Ken.

Dan sialnya, Rega malah kepikiran sama Ayung.

"Sebenernya niat udah ada." aku Rega.

"Apa lo mau gue kenalin ke temen-temen gue? Banyak kok temen-temen gue yang suka anak kecil, kalau kriteria utama lo itu." tawar Tania.

Rega terkekeh. "Sebenernya ada,"

"Ada apa??" potong Tania.

"Gue belum selesai ngomongnya, Tan."

"Oh, sorry. Lanjut.."

"Jadi Ibu yang jagain Kasih itu punya anak,"

"Lo suk----" potong Tania lagi. Doi langsung dapat pelototan dari Rega dan Ardi. "Iya, iyaa.. lanjut."

"Anaknya itu masih sekitaran 20an lah. Masih kuliah jelang semester akhir. Dia sayang banget sama Kasih. Kasih juga udah deket banget sama dia."

"Terus?"

FALL IN LOVE THROUGH THE CODE Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora